Glurenorm adalah obat dengan kandungan aktif gliquidone. Obat ini berguna untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penggunaan glurenorm perlu disertai dengan penerapan pola hidup sehat agar terapi berjalan optimal.
Gliquidone dalam Glurenorm merupakan obat antidiabetes golongan sulfonilurea generasi kedua. Gliquidone bekerja dengan cara merangsang produksi insulin dan meningkatkan metabolisme karbohidrat. Dengan cara kerja ini, kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 bisa lebih stabil.

Glurenorm hanya untuk penderita diabetes tipe 2 karena sel-sel beta pankreas pasien dengan kondisi tersebut masih bisa menghasilkan insulin. Itulah sebabnya, obat ini tidak dapat digunakan dalam terapi diabetes tipe 1.
Apa Itu Glurenorm
| Bahan aktif | 30 mg gliquidone |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antidiabetes golongan sulfonilurea |
| Manfaat | Menurunkan dan mengontrol kadar gula darah pada diabetes tipe 2 |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Glurenorm untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping glimepiride terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Glurenorm untuk ibu menyusui | Glurenorm tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui. Tanyakan kepada dokter mengenai obat diabetes lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Glurenorm
Glurenorm bisa digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, ada hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Glurenorm tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap gliquidone atau obat-obatan yang termasuk golongan sulfonilurea lainnya.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah menderita diabetes tipe 1, penyakit jantung, malnutrisi, defisiensi G6PD, intoleransi galaktosa, penyakit liver, gangguan ginjal, porfiria, atau penyakit kelenjar adrenal.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal apa pun. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Bicarakan dengan dokter perihal penggunaan Glurenorm bila Anda direncanakan untuk menjalani prosedur medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Glurenorm. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kadar gula darah (hipoglikemia).
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan bila timbul pusing setelah minum Glurenorm. Pastikan Anda benar-benar prima sebelum kembali beraktivitas.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Glurenorm.
Dosis dan Aturan Pakai Glurenorm
Dokter akan meresepkan dosis Glurenorm sesuai dengan kondisi medis, usia, dan kadar gula darah pasien. Secara umum, pemberian dosis Glurenorm untuk mengobati diabetes tipe 2 adalah:
- Dosis awal 15 mg, 1 kali sehari sebagai dosis tunggal. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 45–60 mg per hari, atau dapat dibagi menjadi 2–3 kali pemberian, dengan dosis terbesar diminum pada pagi hari.
Cara Menggunakan Glurenorm dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Glurenorm. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapat hasil pengobatan yang maksimal, perhatikan panduan penggunaan Glurenorm berikut ini:
- Konsumsilah Glurenorm bersama makanan atau segera setelah makan. Telan obat secara utuh dengan bantuan air putih tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
- Jika lupa mengonsumsi Glurenorm, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Iringi penggunaan Glurenorm dengan pola makan sehat, rendah gula, dan olahraga rutin sesuai anjuran dokter. Hal ini agar efek pengobatan lebih maksimal.
- Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Glurenorm, Anda mungkin akan dianjurkan menjalani pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.
- Simpan Glurenorm di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Glurenorm dengan Obat Lain
Penggunaan Glurenorm bersama obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek interaksi berikut:
- Peningkatan efek obat dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan bersama ACE inhibitor, allopurinol, antijamur golongan azole, antikoagulan, heparin, octreotide, antidepresan trisiklik, chloramphenicol, atau antibiotik golongan tetracycline
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia dengan gejala yang samar bila digunakan dengan obat penghambat beta
- Penurunan efek Glurenorm dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan dengan chlorpromazine, kortikosteroid, pil KB, obat hormon, atau diuretik thiazide
Untuk menghindari efek interaksi obat yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal yang Anda konsumsi.
Efek Samping dan Bahaya Glurenorm
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Glurenorm adalah:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Pusing
Konsultasikan dengan dokter lewat chat jika terjadi efek samping di atas dan tidak kunjung membaik atau makin berat.
Glurenorm juga bisa menyebabkan terjadinya hipoglikemia. Segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, seperti permen, madu, atau teh manis, jika Anda mengalami keluhan berikut:
- Keringat dingin
- Gemetar
- Sangat lapar
- Kantuk
- Sakit kepala
- Lemas
- Kesulitan berkonsentrasi
- Pusing berat seperti akan pingsan
Segera ke IGD terdekat jika muncul gejala alergi obat atau efek samping yang mengganggu.