Haphephobia adalah ketakuan yang berlebihan terhadap sentuhan dari orang lain. Fobia ini termasuk jenis fobia spesifik dan tergolong jarang terjadi. Jika tidak ditangani dengan tepat, haphephobia dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Bagi beberapa orang, mendapatkan sentuhan fisik dari orang lain adalah hal yang biasa. Bahkan, sentuhan fisik bisa menjadi salah satu bahasa cinta untuk mengekspresikan perasaan cinta dan kasih sayang. Meski begitu, hal ini tidak berlaku lho bagi penderita haphephobia.

Haphephobia, Takut Berlebihan Disentuh Orang Lain - Alodokter

Orang dengan haphephobia akan mengalami ketakutan dan rasa panik yang tidak rasional ketika disentuh orang lain atau hendak disentuh. Selain disebut sebagai haphephobia, kondisi ini juga dikenal dengan aphenphosmphobia, chiraptophobia, atau thixophobia.

Kenali Gejala Haphephobia

Gejala utama dari haphephobia adalah munculnya rasa takut, panik, marah, dan cemas ketika hendak atau telah disentuh orang lain, baik itu teman, keluarga, atau pasangan. Selain itu, orang dengan haphephobia juga bisa mengalami gejala berikut ini ketika disentuh:

  • Keringat dingin
  • Tubuh gemetaran atau tremor
  • Pusing
  • Mual
  • Detak jantung berdegup kencang
  • Napas menjadi cepat atau sesak napas
  • Menangis
  • Bersikeras menghindari sentuhan dengan cara menepis tangan orang lain atau bahkan berlari

Seseorang dapat dikatakan menderita haphephobia ketika ia sudah mengalami gejala di atas paling tidak selama 6 bulan. Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari tingkat keparahan fobia yang dialami.

Gejala haphephobia bisa muncul disegala usia, tapi lebih umum terjadi di masa remaja dan dewasa. Pada anak-anak, fobia ini kerap kali tidak terdeteksi. Namun, tidak perlu terlalu dikhawatirkan, ya, karena biasanya haphephobia akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.

Ketahui Penyebab Haphephobia

Penyebab fobia spesifik, termasuk haphephobia, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tetapi, ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami fobia ini, yaitu:

  • Memiliki riwayat haphephobia dalam keluarga
  • Mengalami peristiwa traumatis yang berkaitan dengan sentuhan, seperti kekerasan fisik atau seksual
  • Menderita gangguan fungsi otak akibat cedera atau penuaan
  • Menderita gangguan mental tertentu, misalnya gangguan kecemasan sosial atau fobia terhadap kuman

Selain itu, fobia spesifik seperti haphephobia ini juga lebih banyak dialami oleh para wanita dibandingkan dengan pria.

Seperti Ini Cara Mengatasi Haphephobia

Ketakutan yang berlebih akan sentuhan dapat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Haphephobia dapat membuat penderitanya menjadi pribadi yang tertutup dan cenderung menghindari hubungan sosial, sehingga mereka bisa mengalami stres, kesepian, atau mungkin depresi.

Penderita fobia ini juga kerap merasa kesulitan atau enggan untuk mau berhubungan intim dengan pasangannya.

Karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita secara signifikan, haphephobia tergolong sebagai gangguan kejiwaan yang perlu diperiksa dan ditangani oleh psikiater dan psikolog.

Untuk menangani haphephobia, ada beberapa metode penanganan yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Psikoterapi

Melalui konseling dan psikoterapi, dokter dan psikolog akan membantu pasien haphephobia untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa takut berlebihan terhadap sentuhan yang ia alami.

Setelah itu, pasien haphephobia akan dibimbing untuk merubah pola pikirnya dan menganggap bahwa sentuhan fisik bukanlah hal yang menakutkan atau berbahaya. Salah satu teknik psikoterapi yang bisa dilakukan psikolog atau psikiater untuk menangani fobia ini adalah terapi perilaku kognitif.

2. Pemberian obat-obatan

Pasien haphephobia juga berisiko mengalami gangguan mental lainnya, seperti depresi dan gangguan cemas. Untuk mengobatinya, dokter bisa memberikan obat-obatan, seperti obat antidepresan atau obat penenang.

3. Melakukan teknik relaksasi

Saat merasa takut dan panik ketika akan disentuh atau setelah disentuh, pasien haphephobia bisa mencoba melakukan teknik relaksasi, seperti menarik napas dalam lalu mengembuskannya secara perlahan melalui mulut. Lakukan teknik ini dengan ritme yang stabil selama 3 sampai 5 menit.

Relaksasi juga bisa dilakukan dengan meditasi, yoga, atau melakukan hal-hal menyenangkan, misalnya mendengarkan musik.

Dalam menjalani pengobatan haphephobia, diperlukan kesabaran yang ekstra karena perawatannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Komitmen, kedisiplinan, dan pengertian pasien juga sangat berpengaruh untuk menunjang kelancaran pengobatan.

Oleh karena itu, bila kamu, anggota keluarga, atau kerabat, ada yang merasa atau terlihat seperti memiliki haphephobia, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu, pengobatan bisa diberikan sedini mungkin.