Hepatosplenomegali adalah kondisi ketika hati dan limpa membesar secara bersamaan. Kondisi ini biasanya merupakan gejala dari penyakit lain, seperti infeksi, gangguan darah, atau kanker. Jika tidak ditangani, hepatosplenomegali bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi dan perdarahan.
Hati dan limpa merupakan organ vital yang menjalankan berbagai fungsi penting dalam tubuh. Hati berperan dalam memproduksi protein darah, mengurai zat beracun, dan menyimpan energi cadangan.

Sementara itu, limpa berfungsi mendaur ulang sel darah merah, melawan kuman, serta menyimpan cadangan sel darah putih dan trombosit. Pembesaran kedua organ tersebut dapat menyebabkan keluhan akibat terganggunya fungsi-fungsi tersebut.
Hepatosplenomegali dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Pembesaran hati dan limpa dapat menimbulkan keluhan, seperti cepat kenyang, nyeri di perut kanan atas atau kiri atas, serta mudah lelah. Penanganan hepatosplenomegali harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Penyebab Hepatosplenomegali
Hepatosplenomegali dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Beberapa penyebab umumnya meliputi:
- Infeksi virus, seperti hepatitis, mononukleosis, dan HIV/AIDS
- Infeksi bakteri, misalnya tuberkulosis, sifilis, atau endokarditis
- Infeksi parasit, seperti malaria, schistosomiasis, dan toksoplasmosis
- Penyakit hati kronis, termasuk sirosis, perlemakan hati (fatty liver), dan hepatitis kronis
- Kanker darah, antara lain leukemia atau limfoma
- Gangguan metabolik bawaan, contohnya penyakit Gaucher, Niemann-Pick, atau gangliosidosis
- Kelainan darah, seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan thalasemia
- Penyakit autoimun, misalnya lupus, sarkoidosis, atau rheumatoid arthritis
- Penyumbatan pembuluh darah, umumnya akibat trombosis vena porta atau tekanan dari tumor di sekitar hati dan limpa
Gejala Hepatosplenomegali
Sebagian besar penderita hepatosplenomegali tidak langsung merasakan keluhan. Namun, berikut adalah gejala yang bisa muncul akibat pembesaran hati dan limpa:
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut kanan atas (hati) dan kiri atas (limpa)
- Rasa kenyang lebih cepat atau perut terasa penuh meskipun makan sedikit
- Kelelahan, lemas, atau pucat akibat anemia
- Kulit dan mata tampak kekuningan (jaundice)
- Mudah berdarah atau memar
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Demam tanpa penyebab yang pasti
- Sering mengalami infeksi
Gejala lain dapat muncul sesuai dengan penyakit yang mendasari hepatosplenomegali.
Kapan harus ke dokter
Anda bisa Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter apabila mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Ini dilakukan sebagai pemeriksaan awal sebelum ke dokter.
Pemeriksaan ke dokter langsung perlu dilakukan apabila timbul nyeri perut yang berat, demam, kulit atau mata tampak kuning, sering berdarah, atau penurunan berat badan yang drastis. Penanganan lebih dini dapat meningkatkan peluang pemulihan dan menurunkan risiko komplikasi.
Segera ke IGD rumah sakit terdekat apabila terjadi nyeri hebat pada perut, perdarahan berat, atau penurunan kesadaran.
Diagnosis Hepatosplenomegali
Untuk mendiagnosis hepatosplenomegali, dokter akan menanyakan riwayat gejala, penyakit sebelumnya, dan faktor risiko yang mungkin dimiliki. Setelah itu, dokter akan memeriksa ukuran dan konsistensi hati serta limpa dengan meraba perut.
Apabila diduga terjadi hepatosplenomegali, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:
- Tes darah lengkap, untuk menilai jumlah sel darah, fungsi hati, dan tanda infeksi
- USG atau CT scan perut, untuk melihat ukuran dan struktur hati serta limpa dengan lebih jelas
- MRI, untuk memeriksa aliran darah dan mendeteksi kelainan khusus pada organ
- Pemeriksaan sumsum tulang, bila dicurigai adanya penyakit darah
- Tes serologi atau PCR, untuk mendeteksi infeksi tertentu, seperti hepatitis, malaria, atau HIV
- Biopsi hati, jika diperlukan untuk menentukan jenis penyakit hati secara lebih spesifik
Pengobatan Hepatosplenomegali
Penanganan hepatosplenomegali bertujuan untuk mengatasi penyakit yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan:
- Antibiotik atau antivirus, untuk mengatasi infeksi bakteri maupun virus
- Terapi antiparasit pada infeksi, seperti malaria atau toksoplasmosis
- Pemberian obat imunosupresan pada penyakit autoimun
- Transfusi darah atau pengobatan khusus pada anemia dan kelainan darah
- Pengobatan kanker dengan kemoterapi, radioterapi, atau tindakan lain sesuai kondisi
- Pengelolaan penyakit hati kronis dengan pola makan sehat, obat-obatan, dan pencegahan komplikasi
Sebagian besar kasus hepatosplenomegali dapat membaik bila penyebab dasarnya tertangani dengan baik. Namun, pada kondisi yang berat atau ada kerusakan organ permanen, mungkin diperlukan pengobatan jangka panjang atau tindakan lanjutan.
Komplikasi Hepatosplenomegali
Hepatosplenomegali yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius, antara lain:
- Gangguan fungsi hati dan limpa yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi berat, perdarahan, atau gagal hati
- Limpa pecah yang menyebabkan perdarahan di dalam perut
- Hipersplenisme, yaitu kondisi limpa yang terlalu aktif hingga menurunkan jumlah sel darah dalam tubuh
- Kerusakan jaringan hati (sirosis)
- Peningkatan tekanan darah pada pembuluh vena portal (hipertensi portal)
Pencegahan Hepatosplenomegali
Pencegahan hepatosplenomegali sangat bergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa langkah berikut bisa menurunkan risiko terjadinya kondisi ini:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk mencegah infeksi
- Melakukan vaksinasi sesuai anjuran, terutama jika akan bepergian ke daerah endemik
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan, guna mencegah kerusakan hati
- Menggunakan pelindung tubuh saat berolahraga atau beraktivitas yang berisiko tinggi, untuk mencegah trauma perut
- Rutin memeriksakan kesehatan, terutama bagi penderita penyakit kronis