Interferon beta-1a adalah obat untuk menangani multiple sklerosis. Interferon beta-1a adalah bentuk sintesis dari zat interferon, yaitu zat alami yang diproduksi di dalam tubuh untuk melawan infeksi.
Interferon beta-1a termasuk ke dalam jenis obat imunomodulator. Obat ini bekerja dengan cara meredakan peradangan dan mencegah kerusakan saraf akibat multiple sklerosis.
Obat ini tidak dapat menyembuhkan multiple sklerosis, tetapi dapat memperlambat perburukan kondisi dan menurunkan frekuensi kekambuhan gejala, seperti gangguan keseimbangan, rasa lelah, lemas, atau mati rasa.
Merek dagang interferon beta-1a: Rebif 22
Apa Itu Interferon Beta-1a
Golongan | Obat resep |
Kategori | Imunomodulator |
Manfaat | Mengatasi multiple sklerosis. |
Digunakan oleh | Dewasa |
Interferon beta-1a untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin Belum diketahui apakah interferon beta-1a dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan menggunakan obat ini tanpa anjuran dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Interferon Beta-1a
Interferon beta-1a akan diberikan secara langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Interferon beta-1a tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi dengan obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita angina, anemia, penyakit autoimun, gangguan pembekuan darah, sel darah putih rendah, gagal jantung kongestif, penyakit hati, epilepsi, penyakit tiroid, aritmia, penyakit ginjal, penyakit infeksi, atau gangguan mental, seperti depresi.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol atau menderita kecanduan alkohol.
- Jangan melakukan vaksinasi atau imunisasi tanpa persetujuan dokter selama menggunakan interferon beta-1a, serta hindari kontak dengan orang yang sedang menderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau campak.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan interferon beta-1a jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan interferon beta-1a, agar kondisi Anda dapat terpantau.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan interferon beta-1a.
Dosis dan Aturan Pakai Interferon Beta-1a
Interferon beta-1a akan diberikan lewat suntikan di bawah kulit (subkutan) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan toleransi pasien terhadap interferon beta-1a.
Secara umum, untuk orang dewasa, dosis awal interferon beta-1a adalah 8,8 mcg, 3 kali seminggu selama 2 minggu. Setelah itu dosis dapat ditingkatkan menjadi 22 mcg 3 kali seminggu selama 2 minggu dan menjadi 44 mcg 3 kali seminggu.
Cara Menggunakan Interferon Beta-1a dengan Benar
Interferon beta-1a akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat akan disuntikkan di bawah kulit (subkutan) sesuai anjuran dokter.
Ikuti jadwal penyuntikan yang diberikan oleh dokter agar pengobatan efektif. Selama menjalani pengobatan, Anda perlu melakukan tes medis secara teratur untuk memeriksa respons tubuh terhadap obat.
Interaksi Interferon Beta-1a dengan Obat Lain
Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi jika interferon beta-1a digunakan bersamaan dengan obat-obatan lainnya:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping terutama granulocytopenia jika digunakan dengan ACE inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati dan kejang jika digunakan dengan bupropion
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan leflunomine, lomitapide, atau mipomersen
- Peningkatan kadar teofilin di dalam darah
- Peningkatan efek antikoagulan dari warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya bone marrow suppression, yaitu penurunan fungsi sumsum tulang yang mengakibatkan berkurangnya produksi sel darah, jika digunakan dengan zidovudine atau hydroxyurea
Efek Samping dan Bahaya Interferon Beta-1a
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan interferon beta-1a adalah:
- Nyeri, kemerahan, bengkak, atau iritasi pada area suntikan
- Mata atau mulut kering
- Sakit kepala, nyeri otot, atau demam
- Sakit perut atau diare
- Rasa tidak nyaman pada perut
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau semakin berat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gejala infeksi, seperti demam, sakit tenggorokan, atau batuk
- Lelah yang tidak biasa, mual, muntah, nyeri perut, atau penyakit kuning
- Jarang buang air kecil atau urine berdarah
- Depresi atau muncul keinginan untuk bunuh diri
- Kejang atau pingsan
- Nyeri dada atau denyut jantung cepat
- Mudah memar atau buang air besar berdarah