Jadwal pumping agar ASI banyak bisa membantu ibu menyusui mendapatkan stok ASI perah yang cukup untuk kebutuhan bayi, terutama saat harus kembali bekerja atau terpisah dari Si Kecil. Menentukan jadwal yang tepat tidak hanya mendukung produksi ASI, tetapi juga menjaga kesehatan payudara dan kenyamanan ibu selama masa menyusui.

Banyak ibu menyusui merasa khawatir ASI tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, terutama ketika harus mulai bekerja atau meninggalkan bayi dalam waktu tertentu. Makanya, pumping menjadi salah satu cara efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati, serta meningkatkan produksi ASI. 

Jadwal Pumping agar ASI Banyak, Panduan Efektif untuk Ibu Menyusui - Alodokter

Namun, ada kalanya pumping tidak selalu berjalan lancar, seperti frekuensi memompa yang kurang teratur atau durasinya terlalu singkat. Hal ini bisa membuat produksi ASI perah kurang sehingga kebutuhan ASI untuk Si Kecil tidak terpenuhi secara optimal. 

Oleh karena itu, Busui perlu mengetahui jadwal pumping agar ASI banyak. Dengan begitu, produksi ASI dapat tetap optimal walaupun ibu harus beraktivitas di luar rumah atau bekerja.

Inilah Jadwal Pumping agar ASI Banyak

Agar produksi ASI tetap optimal, jadwalkan sesi memompa ASI secara teratur ya. Berikut ini adalah jadwal pumping agar ASI banyak yang bisa Busui terapkan: 

Jadwal pumping eksklusif

Jadwal pumping eksklusif umumnya menyesuaikan dengan frekuensi bayi baru lahir menyusu, yaitu 2–3 jam sekali atau sekitar 8–12 kali dalam 24 jam, termasuk tengah malam. Pompalah ASI selama sekitar 15–20 menit untuk setiap sesi ya. 

Berikut jadwal pumping eksklusif yang disarankan: 

  • Jam 6 pagi
  • Jam 8 pagi
  • Jam 11 siang
  • Jam 1 siang
  • Jam 4 sore
  • Jam 6 sore
  • Jam 9 malam
  • Jam 12 malam 
  • Jam 3 dini hari

Jadwal di atas merupakan contoh ya, Busui boleh menyesuaikan jam sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Ingat, lakukan jadwal pumping secara rutin setiap hari, terutama pada minggu-minggu pertama setelah lahir.. Selain itu, usahakan juga tidak ada jeda lebih dari 4 jam ya, karena dapat menyebabkan produksi ASI menurun.

Melakukan pumping eksklusif sesering ini dapat membantu merangsang produksi ASI secara optimal. Frekuensi ini juga membantu meniru pola hisapan bayi, sehingga hormon yang memicu produksi ASI tetap aktif.

Jadwal pumping untuk ibu pekerja 

Jadwal pumping untuk ibu yang bekerja sangat penting agar produksi ASI tetap terjaga meskipun sedang berada di kantor. Idealnya, ibu yang bekerja bisa melakukan pumping kurang lebih selama 15 menit, setiap 3–4 jam sekali. 

Agar hasilnya maksimal, lakukan pumping pada kedua payudara secara bergantian ya, sehingga jumlah ASI yang diperah akan lebih banyak. Berikut jadwalnya: 

  • Jam 5 pagi sebelum memulai aktivitas pagi atau sebelum berangkat kerja 
  • Jam 8 pagi sebelum mulai bekerja 
  • Jam 11 siang saat istirahat atau sebelum jam makan siang 
  • Jam 2 siang sesudah makan siang 
  • Jam 5 sore sebelum pulang kantor 

Setelah kembali ke rumah, Busui bisa kembali menyusui bayi secara langsung atau menggunakan botol susu ya. 

Tips Memperbanyak Produksi ASI

Selain jadwal pumping yang teratur, ada beberapa tips yang dapat membantu memperbanyak produksi ASI, di antaranya: 

  • Sering memberikan ASI kepada Si Kecil
  • Mencukupi kebutuhan air putih setiap hari
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur, daging, kacang-kacangan, dan susu
  • Beristirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik 
  • Menggunakan pompa ASI ganda untuk kedua payudara sekaligus guna merangsang produksi ASI lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan membantu mengosongkan payudara. 
  • Melakukan power pumping 
  • Memijat payudara sebelum memompa ASI agar alirannya lancar 
  • Mengonsumsi vitamin untuk ibu menyusui 

Cara Menyimpan ASI Pumping yang Benar

Setelah melakukan pumping, ASI perlu disimpan di tempat yang benar dan tidak boleh sembarangan. Hal ini bertujuan agar kualitas ASI tetap terjaga dan aman dikonsumsi oleh bayi. ASI yang disimpan dengan tepat mampu melindungi kandungan nutrisi dan mencegah pertumbuhan kuman penyebab infeksi.

ASI perah bisa ditempatkan dalam botol kaca, botol plastik khusus yang berlabel bebas senyawa BPA, atau kantong ASI ya. Sebab, meletakkan ASI perah di tempat yang salah bisa memengaruhi kualitas ASI yang disimpan. Ingat ya, jangan mengisi ASI terlalu penuh di dalam botol ya, karena ASI perah cenderung mengembang dalam kondisi beku.

Jangan lupa juga untuk memberikan label pada setiap wadah. Busui bisa menuliskan tanggal dan jam saat ASI dipompa pada botol atau plastik kemasan. Agar kualitasnya tetap terjaga, simpanlah ASI di dalam kulkas, freezer, boks pendingin, atau cooler bag yang ditambahkan kantung es (ice pack).

Perlu diketahui, cara menyimpan ASI perah sebenarnya tergantung pada penggunaan dan suhu penempatannya. Berikut ketentuannya: 

  • ASI segar atau yang baru saja diperah bisa bertahan 4–6 jam jika disimpan di suhu ruang (25°C)
  • ASI perah yang disimpan dalam boks pendingin atau cooler bag berisi ice pack bisa bertahan hingga 1 hari. 
  • ASI perah yang dimasukkan ke dalam kulkas bagian lemari pendingin (chiller) dengan suhu minimal 4°C  bisa bertahan sampai 4–8 hari. 
  • ASI perah bertahan selama 2 minggu dalam freezer . 
  • ASI perah yang disimpan beku dalam freezer dengan suhu minimal -18°C dapat bertahan hingga 6 bulan.

Nah, itulah jadwal pumping agar ASI banyak yang bisa Busui lakukan ya. Ingat, menjalankan jadwal pumping memang membutuhkan komitmen, konsistensi, dan kesabaran. Soalnya, setiap ibu bisa memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Jadi, penting untuk selalu menyesuaikan jadwal dengan kebutuhan tubuh dan rutinitas sehari-hari ya. 

Namun, jika Busui mengalami beberapa kendala saat menyusui, seperti produksi ASI tetap sedikit atau payudara bengkak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi ya. Busui dapat menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai kondisi kesehatannya.