Meski umum terjadi, keluhan nyeri punggung bisa memicu rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Konsumsi obat pereda nyeri punggung bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasinya. Namun, obat tersebut tetap perlu digunakan dengan hati-hati agar pengobatan bisa lebih efektif.
Nyeri punggung biasanya ditandai dengan sensasi tertusuk atau terbakar di bagian punggung. Rasa sakit di punggung biasanya terjadi akibat ketegangan otot, radang di sendi tulang belakang, dan osteoporosis.
Kondisi ini dapat dialami siapa saja, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Namun, nyeri punggung lebih rentan dialami orang berusia 30 tahun ke atas, perokok aktif, orang yang sering angkat beban berat dan jarang olahraga, atau penderita obesitas.
Secara umum, nyeri punggung dapat mereda dengan sendirinya. Jika nyeri punggung tidak kunjung membaik, obat pereda nyeri dapat dikonsumsi untuk mengatasinya.
Pilihan Obat Pereda Nyeri Punggung secara Medis
Berikut ini adalah pilihan obat pereda nyeri punggung yang bisa Anda gunakan agar nyeri punggung tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas:
1. Obat antinyeri minum
Paracetamol dan ibuprofen adalah contoh obat pereda nyeri punggung yang bisa Anda konsumsi tanpa resep dokter dan umumnya tidak menimbulkan efek samping yang serius. Meski begitu, pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan saat mengonsumsinya.
Hentikan konsumsi obat ini ketika nyeri punggung telah hilang. Pasalnya, konsumsi obat-obatan antinyeri dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping berbahaya, seperti masalah pada hati maupun ginjal.
2. Obat antinyeri oles
Selain obat minum, obat nyeri juga ada yang tersedia dalam bentuk obat oles. Obat antinyeri ini umumnya memberikan sensasi hangat yang dapat meredakan nyeri otot.
Obat antinyeri oles yang dijual di apotek atau toko swalayan biasanya mengandung metil salisilat atau capsaicin. Meski bisa mengurangi rasa sakit, obat tersebut mungkin saja memicu iritasi kulit, terutama pada kulit yang cenderung sensitif.
3. Obat relaksan otot (muscle relaxant)
Apabila obat antinyeri belum mampu meredakan nyeri punggung, dokter mungkin akan meresepkan obat relaksan otot. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi ketegangan pada otot rangka, sehingga nyeri punggung dapat mereda.
Salah satu jenis obat relaksan otot yang umum diresepkan adalah eperisone. Jenis obat pereda nyeri punggung ini dapat menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk dan pusing. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan mengonsumsinya ketika akan melakukan aktivitas yang memerlukan fokus, seperti menyetir mobil.
4. Antidepresan
Selain digunakan untuk menangani depresi, antidepresan seperti amitriptilin atau nortriptilin, juga dapat mengobati nyeri punggung. Obat ini mampu meredakan nyeri dengan memengaruhi bagian otak yang mengenali rasa sakit.
Namun, hindari mengonsumsi antidepresan tanpa resep dan pengawasan dari dokter. Pasalnya, penggunaan obat ini tidak dapat dihentikan secara mendadak dan dosisnya perlu diturunkan secara perlahan guna mencegah efek samping.
Beberapa efek samping antidepresan yang bisa muncul meliputi mulut kering, sembelit, penglihatan kabur, penurunan konsentrasi, peningkatan berat badan, dan penurunan gairah seksual.
5. Opioid
Opioid merupakan obat pereda nyeri punggung yang termasuk dalam golongan narkotika. Oleh karena itu, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus berada di bawah pengawasan dokter untuk menghindari penyalahgunaan obat dan overdosis.
Obat ini hanya digunakan untuk nyeri punggung yang parah dan tidak boleh dikonsumsi lebih dari 4 minggu. Mirip dengan antidepresan, cara kerja opioid adalah dengan memengaruhi bagian otak yang mengidentifikasi rasa sakit. Oxycodone dan hydrocodone adalah beberapa jenis opioid yang biasanya digunakan sebagai obat pereda nyeri punggung.
Konsultasikanlah dengan dokter menggunakan asuransi kesehatan karyawan yang Anda miliki guna mendapatkan saran obat pereda nyeri punggung bawah yang sesuai.
Selain penggunaan obat pereda nyeri punggung, Anda juga dapat melakukan beberapa cara sederhana di bawah ini untuk meredakan maupun mencegah nyeri punggung bertambah parah:
- Pijat area punggung yang nyeri secara lembut.
- Lakukan peregangan secara rutin, terutama setelah duduk dalam waktu yang lama.
- Mandi atau berendam dengan air hangat.
- Kompres dingin bagian punggung yang nyeri.
- Biasakan untuk duduk dengan posisi yang benar.
- Jalani terapi akupunktur.
Umumnya, nyeri punggung dapat diatasi dengan konsumsi obat pereda nyeri punggung dan berbagai cara sederhana di atas. Namun, waspadalah jika nyeri punggung tak kunjung mereda, apalagi jika disertai penurunan berat badan yang drastis, demam tinggi, kesulitan duduk atau berjalan, maupun sulit buang air.
Bila hal tersebut Anda alami, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan pengobatan yang sesuai, termasuk obat pereda nyeri punggung yang tepat.