Pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi guna menekan angka kasus COVID-19. Untuk membentuk kekebalan tubuh yang lebih kuat terhadap virus Corona, dosis tambahan atau dosis booster vaksin COVID-19 pun diberikan.

Ada beberapa merek vaksin yang digunakan oleh pemerintah untuk menanggulangi pandemi COVID-19, yaitu Sinovac, Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Novavax, Sinopharm, Moderna, dan vaksin Merah Putih yang diproduksi oleh PT. Bio Farma.

Ketahui Dosis Booster Vaksin COVID-19 untuk Perlindungan Maksimal dari Virus Corona - Alodokter

Setiap merek vaksin tersebut umumnya diberikan sebanyak dua kali dan memiliki dosis booster yang jarak pemberiannya berbeda-beda.

Fungsi Dosis Booster Vaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 bekerja dengan cara memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus Corona. Dengan demikian, risiko terinfeksi virus ini akan lebih kecil. Meski tertular COVID-19, vaksin bisa mencegah penderitanya mengalami gejala berat dan risiko terjadinya komplikasi seperti kematian.

Meski demikian, lamanya perlindungan yang diberikan vaksin untuk menangkal virus Corona belum diketahui sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan pemberian dosis tambahan atau dosis booster.

Tujuannya adalah untuk memperpanjang durasi perlindungan. Dosis booster vaksin COVID-19 juga diperlukan untuk mempertahankan imunitas tubuh dari mutasi atau varian baru virus Corona.

Hingga saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui efektivitas setiap jenis vaksin dan lamanya perlindungan yang bisa diberikan.

Dosis Booster Vaksin COVID-19

Masing-masing jenis vaksin COVID-19 memiliki perbedaan waktu penyuntikan dosis booster vaksin atau suntikan kedua. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac atau CoronaVac diberikan sebanyak dua kali, dengan dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Jeda waktu pemberian antara dosis pertama dan kedua adalah 2–4 minggu.

Jika dosis kedua diberikan kurang dari 2 minggu setelah dosis pertama, maka tidak perlu dilakukan dosis ketiga. Sementara itu, bila pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, maka dosis kedua pun harus diberikan sesegera mungkin.

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca diberikan dalam dua dosis, yaitu sebanyak 0,5 ml dalam setiap suntikannya. Jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah 8–12 minggu. Studi menunjukkan bahwa pemberian dosis kedua dengan jarak 12 minggu dapat memberikan perlindungan lebih lama terhadap virus Corona.

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm juga diberikan dalam dua kali suntik, dengan jumlah cairan vaksin 0,5 ml dalam setiap dosisnya. Jarak waktu yang direkomendasikan WHO untuk vaksin Sinopharm adalah 3–4 minggu antara dosis pertama dan kedua.

Jika pemberian dosis kedua terlambat lebih dari 4 minggu, maka suntikan kedua harus diberikan sesegera mungkin.

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna pun diberikan sebanyak dua kali suntik, dengan dosis 0,5 ml dalam setiap suntikannya. Jarak pemberian antara suntikan pertama dan kedua adalah 28 hari. Namun, untuk kondisi tertentu, jarak pemberian dosis dapat diperpanjang hingga 42 hari.

Negara-negara yang menghadapi lonjakan kasus COVID-19 dan mengalami  kendala stok vaksin, dapat mempertimbangkan untuk menunda dosis kedua hingga 12 minggu.

Stok yang ada bisa digunakan sebagai dosis pertama, sehingga cakupan masyarakat untuk mendapat vaksin menjadi lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa cara ini dinilai bisa berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di negara dengan kondisi tersebut.

Hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai efektivitas vaksin, bila dosis vaksin Moderna yang kedua diberikan sebelum 28 hari atau melewati 42 hari. Namun, jika Anda melewatkan jadwal vaksin yang ditetapkan, Anda tidak perlu mengulang vaksin dari dosis awal.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech diberikan dalam dua dosis, dengan masing-masing dosis sebanyak 0,3 ml. Jarak pemberian antardosis adalah 21–28 hari. Dosis kedua diperlukan untuk lebih meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus Corona varian baru.

Jika dosis kedua secara tidak sengaja diberikan kurang dari 21 hari setelah dosis pertama, pemberian vaksin tidak perlu diulang. Sementara itu, apabila pemberian dosis kedua tertunda secara tidak sengaja, maka harus diberikan sesegera mungkin.

6. Vaksin Novavax

Vaksin Novavax diberikan dalam dua dosis, dengan interval 21 hari. Berdasarkan penelitian terbaru, kedua dosis vaksin Novavax dapat melindungi dari varian virus Corona baru yang berasal dari Inggris dan Afrika.

Sementara itu, untuk vaksin Merah Putih yang diproduksi oleh PT. Bio Farma, belum ditemukan informasi mengenai dosis maupun jeda waktu pemberian dosis booster vaksin. Hingga saat ini, vaksin tersebut masih menjalani tahap uji klinis dan diperkirakan baru akan diedarkan pada awal tahun 2022.

Vaksin adalah salah satu langkah pencegahan, bukan pengobatan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk tetap menjalani protokol kesehatan meski telah mendapat dosis booster vaksin COVID-19.

Jika masih memiliki pertanyaan seputar macam-macam vaksin dan dosis booster vaksin COVID-19, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Anda pun bisa menggunakan fitur chat dokter langsung dengan mengunduh aplikasi ALODOKTER.