Vaksin demam berdarah dengue adalah salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit DBD, selain dengan menerapkan 3M plus. Selain itu, vaksin ini juga mampu menurunkan tingkat keparahan maupun infeksi virus dengue berulang lho.

Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit infeksi yang berbahaya dan cukup umum terjadi, terutama di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat lebih dari 200 ribu kasus DBD di seluruh Indonesia pada tahun 2024. 

Vaksin Demam Berdarah Dengue, Langkah Awal Mencegah DBD - Alodokter

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD, salah satu caranya adalah dengan mendapatkan vaksin demam berdarah. Namun, Anda tentunya harus ketahui terlebih dahulu informasi tepat terkait vaksin DBD.

Vaksin Demam Berdarah Aman dan Efektif 

Saat ini, vaksin demam berdarah yang tersedia dan paling umum digunakan adalah vaksin TAK-003 (Qdenga), yang dikembangkan oleh Takeda. Vaksin ini berisi empat jenis virus dengue hidup yang sudah dilemahkan, yakni jenis DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.

Menurut penelitian, vaksin Qdenga dapat mencegah infeksi virus dengue yang ringan maupun berat. Selain itu, vaksin ini juga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, seperti mengi, muntah-muntah, dan sulit bernapas. Di Indonesia, vaksin ini bahkan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM RI sehingga aman untuk digunakan.

Petunjuk Penggunaan Vaksin Demam Berdarah

Vaksin demam berdarah dengue bisa diberikan kepada anak-anak maupun orang dewasa, tepatnya usia 6–45 tahun. Vaksin ini juga boleh diberikan pada orang yang sudah maupun belum pernah mengalami DBD.

Berikut ini adalah dosis dan petunjuk pemakaian vaksin demam berdarah:

  • Dosis vaksin diberikan 2 kali, masing-masing sebanyak 0,5 ml dengan jarak waktu penyuntikan selama 3 bulan.
  • Bila pemberian vaksin tertunda, dibutuhkan konsultasi dokter untuk menentukan penggantian jadwal.
  • Vaksin demam berdarah diberikan dengan cara disuntikkan ke jaringan lemak di bawah kulit.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua orang boleh mendapatkan vaksin demam berdarah. Berikut ini adalah kelompok orang yang tidak dianjurkan menjalani vaksinasi DBD:

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang yang memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap vaksin, baik vaksin demam berdarah maupun vaksin lainnya
  • Orang yang sedang sakit, misalnya demam.
  • Penderita infeksi HIV, baik simptomatik (dengan gejala) maupun asimtomatik (tanpa gejala)

Tersedianya vaksin demam berdarah dengue memang sangat membantu menekan jumlah kasus infeksi penyakit ini ya. Meski begitu, sebenarnya DBD bisa dicegah tanpa vaksin kok. 

Langkah pencegahan DBD yang efektif dan efisien adalah menerapkan kebiasaan 3M, yakni menguras tempat yang menampung air, menutup penampungan air, serta mendaur ulang barang-barang yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, menaburkan serbuk abate untuk mematikan jentik nyamuk dan menyemprotkan pembasmi serangga ke semua ruangan di rumah juga bisa membantu mencegah penyebaran virus dengue lho.

Agar terhindar dari DBD, penting untuk menerapkan kebiasaan 3M maupun menerima vaksin demam berdarah dengue ya. Jadi, bila Anda maupun keluarga memenuhi syarat untuk menerima vaksin, jangan ragu Chat Bersama Dokter untuk merencanakan vaksinasi.