HIV sering kali tidak menimbulkan gejala atau hanya memunculkan keluhan ringan, terutama pada tahap awal infeksi. Karena itulah, banyak orang dengan HIV tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi virus ini.
Jika tidak ditangani dengan baik, HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS. Mengenali gejala HIV sejak dini sangat penting agar seseorang dapat segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga komplikasi serius bisa dicegah.
Berbagai Gejala HIV dan AIDS
Gejala HIV dan AIDS bervariasi, tergantung pada tahap infeksi yang dialami. Secara umum, perjalanan HIV terbagi menjadi beberapa tahap, dan masing-masing tahap memiliki ciri khas tersendiri, seperti berikut ini:
Tahap 1: Infeksi HIV Akut
Infeksi HIV akut terjadi beberapa minggu setelah seseorang terpapar virus HIV, biasanya setelah masa inkubasi virus berakhir. Pada tahap ini, tubuh mulai membentuk antibodi untuk melawan virus.
Umumnya, gejala infeksi HIV akut muncul dalam 2–4 minggu setelah terinfeksi dan sering kali tidak disadari, karena mirip dengan flu. Pada fase ini, jumlah virus dalam darah sangat tinggi, sehingga risiko menularkan ke orang lain juga meningkat.
Keluhan infeksi HIV akut bisa ringan maupun berat, dan berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Berikut beberapa gejala yang dapat muncul:
- Demam atau menggigil
- Ruam pada kulit
- Nyeri pada otot dan sendi
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan atau sariawan yang terasa sangat sakit
- Mudah lelah
- Sakit perut
Tahap 2: Infeksi HIV Kronis (Masa Laten)
Setelah melewati fase akut, HIV masuk ke tahap laten atau infeksi HIV kronis. Pada tahap ini, virus masih ada di tubuh dan tetap aktif, tetapi berkembang lebih lambat.
Infeksi HIV kronis dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, tergantung kondisi pasien dan pengobatan yang dijalani. Banyak orang pada tahap ini tampak sehat dan tidak mengalami gejala apa pun, sehingga tidak menyadari dirinya telah terinfeksi HIV.
Namun, sebagian orang dengan HIV bisa mulai mengalami keluhan berikut:
- Berat badan turun
- Menggigil
- Ruam atau benjolan di kulit
- Demam
- Berkeringat di malam hari
- Batuk terus-menerus
- Diare
- Herpes zoster
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Tubuh terasa lemas
Tahap 3: AIDS
Jika infeksi HIV tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi AIDS sekitar 8–10 tahun kemudian. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sangat lemah dan tidak mampu melawan infeksi. Akibatnya, penderita lebih rentan terkena infeksi oportunistik.
Gejala AIDS biasanya meliputi:
- Penurunan berat badan drastis tanpa penyebab jelas
- Berkeringat di malam hari
- Bercak putih pada lidah, mulut, organ kelamin, atau anus
- Bintik-bintik keunguan pada kulit yang tidak hilang
- Demam berkepanjangan (lebih dari 10 hari)
- Diare kronis
- Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau selangkangan
- Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, linglung, atau kejang
- Mudah mengalami memar atau perdarahan
- Tubuh sangat lelah
- Sesak napas
- Ruam atau benjolan pada kulit
Kapan harus ke Dokter
Pada sebagian kasus, infeksi HIV tahap awal memang tidak menimbulkan gejala. Banyak orang baru mengetahui dirinya terinfeksi HIV ketika penyakit sudah berkembang ke stadium lanjut atau menjadi AIDS.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasa berisiko terpapar HIV, misalnya setelah melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Agar lebih mudah dan nyaman, Anda bisa berkonsultasi melalui fitur Chat Bersama Dokter.
Lewat chat, Anda dapat mendiskusikan kekhawatiran Anda. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit terdekat. Anda juga bisa membuat janji konsultasi online dengan dokter secara cepat dan mudah, tanpa harus menunggu lama di fasilitas kesehatan.
Bagi penderita HIV, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami hal berikut:
- Berat badan turun drastis
- Sariawan yang sulit sembuh
- Ruam kulit yang tidak kunjung hilang
- Pembengkakan kelenjar di leher atau selangkangan
- Muncul selaput putih di dalam mulut
Pemeriksaan dan konsultasi sejak dini sangat penting agar penanganan dapat diberikan lebih cepat, sehingga risiko komplikasi akibat HIV dan AIDS dapat dicegah atau dikurangi.