Ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat HIV, berbagai kuman yang biasanya tidak membahayakan dapat berkembang menjadi infeksi serius, yang disebut infeksi oportunistik. Selain itu, risiko terkena kanker tertentu juga meningkat pada penderita HIV atau AIDS. 

Komplikasi HIV dan AIDS yang Perlu Diwaspadai

HIV atau AIDS yang tidak tidak segera ditangani atau bila gejalanya cepat memburuk dapat menimbulkan komplikasi berupa:

1. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis merupakan infeksi paru-paru yang sangat sering menyerang penderita HIV, bahkan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada pasien AIDS. Jika orang dengan HIV diketahui memiliki kontak erat penderita TBC, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan, seperti isoniazid untuk mencegah TBC berkembang.

2. Toksoplasmosis

Pada penderita HIV, infeksi akibat parasit Toxoplasma gondii ini bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kondisi yang serius, seperti kejang. Toksoplasmosis otak (ensefalitis) merupakan bentuk radang otak yang paling berbahaya dan bisa mengancam nyawa.

Untuk mencegah toksoplasmosis, penderita HIV disarankan untuk menghindari sumber infeksi, misalnya tidak mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, dan mencuci tangan sebelum maupun sesudah memegang makanan.

3. Cytomegalovirus

Cytomegalovirus adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, dan paru-paru. Untuk mengendalikan cytomegalovirus, dokter biasanya meresepkan valganciclovir atau ganciclovir, pada penderita HIV atau AIDS.

4. Candidiasis

Candidiasis disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Penyakit ini dapat menimbulkan ruam atau sariawan pada mulut, tenggorokan, hingga area kelamin. Jika tidak tertangani, candidiasis bisa menyebar dan menyebabkan berbagai keluhan pada bagian tubuh yang terkena infeksi. 

5. Kriptosporidiosis

Kriptosporidiosis merupakan infeksi akibat parasit Cryptosporidium, yaitu kuman yang hidup di dalam sistem pencernaan. Komplikasi HIV atau AIDS ini menyerang sistem pencernaan dan dapat menimbulkan diare berat yang sulit diatasi.

6. Meningitis kriptokokus

Meningitis kriptokokus merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi jamur Cryptococcus. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala berupa sakit sakit kepala, muntah-muntah, dan demam ringan.

7. Wasting syndrome

Wasting syndrome merupakan kondisi yang terjadi ketika penderita AIDS kehilangan lebih dari 10% berat badannya. Selain penurunan berat badan, komplikasi HIV ini juga disertai dengan diare, lemas, dan demam berkepanjangan.

8. HIVAN (HIV-associated nephropathy)

HIVAN (HIV-associated nephropathy) merupakan gangguan pada saringan ginjal yang menyebabkan masalah pada proses pembuangan limbah tubuh. Jika tidak tertangani dengan baik, penyakit ini bisa bertambah parah hingga menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir.

9. Gangguan neurologis

Meski HIV tidak secara langsung menyerang sel saraf, virus ini dapat menginfeksi sel yang berfungsi melindungi dan mendukung kerja sel saraf. Ketika peradangan akibat infeksi HIV merusak sistem saraf pusat, penderita HIV atau AIDS bisa mengalami berbagai masalah sistem saraf, seperti linglung, mudah lupa, hingga depresi.

Risiko terjadinya komplikasi berupa infeksi dapat dikurangi dengan penggunaan obat antivirus secara rutin, sesuai saran dokter. Jika sistem kekebalan tubuh pasien sangat lemah, dokter juga dapat memberikan antibodi (imunoglobulin/IVIG) dari donor yang sehat.

Selain sejumlah penyakit infeksi di atas, penderita HIV juga lebih berisiko terkena kanker, di antaranya sarkoma kaposi dan limfoma

Sarkoma kaposi adalah kanker yang bisa tumbuh pada pembuluh darah dan saluran getah bening, yang umumnya ditandai dengan bercak-bercak keunguan pada kulit. Sementara itu, limfoma merupakan kanker yang menyerang kelenjar getah bening.

Itulah berbagai komplikasi HIV dan AIDS yang perlu diwaspadai. Namun, dengan pengobatan yang teratur sesuai saran dokter, penderita HIV dan AIDS tetap dapat menjalani hidup secara aktif dan produktif.

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar komplikasi HIV dan AIDS, serta gejala yang perlu diwaspadai, Anda bisa bertanya ke dokter lewat Chat Bersama Dokter