Konjungtivitis atau conjunctivitis dapat menyerang salah satu atau kedua mata. Ciri utama kondisi ini adalah mata merah akibat pelebaran pembuluh darah di konjungtiva.
Selain mata merah, konjungtivitis dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Rasa gatal di mata
- Rasa sakit atau seperti terbakar di mata
- Mata berair
- Mata belekan atau banyak kotoran mata
- Sulit membuka mata saat bangun tidur
- Kelopak mata membengkak
Kapan Harus ke Dokter
Konjungtivitis akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, terutama jika disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Namun, jika gejala yang muncul tidak kunjung reda setelah beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami mata merah yang disertai dengan:
- Pandangan kabur
- Kelilipan atau ada yang mengganjal di mata
- Lebih sensitif terhadap cahaya
- Demam
Gejala di atas dapat menjadi tanda adanya penyakit lain di mata yang lebih serius, seperti keratitis. Kondisi tersebut membutuhkan penanganan dari dokter. Mata merah yang dialami oleh bayi yang baru lahir juga perlu segera diperiksakan ke dokter.
Jika Anda menggunakan lensa kontak, hentikan penggunaannya bila mengalami mata merah. Jika mata merah tidak kunjung reda dalam waktu 24 jam setelah berhenti menggunakan lensa kontak, segera periksakan diri ke dokter mata.
Pemeriksaan mata rutin perlu dilakukan sebagai deteksi dini bila ada masalah di mata dan penglihatan. Orang yang berusia di bawah 40 tahun dianjurkan untuk memeriksakan matanya setiap 2 tahun sekali. Sedangkan orang yang berusia 40 tahun ke atas dianjurkan untuk memeriksakan mata secara rutin 1–2 tahun sekali.