Pengobatan konjungtivitis (conjunctivitis) tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah metode pengobatan yang digolongkan berdasarkan penyebab konjungtivitis:
Pengobatan Konjungtivitis Infeksi
Penderita konjungtivitis akibat infeksi virus tidak perlu mendapatkan obat khusus, karena konjungtivitis virus akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Sementara itu, konjungtivitis bakteri bisa diobati dengan antibiotik dalam bentuk tetes mata dan salep mata. Antibiotik harus digunakan oleh pasien selama 1–2 minggu.
Berikut ini jenis-jenis antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati konjungtivitis bakteri berdasarkan bentuknya:
Tetes mata
- Ofloxacin
- Ciprofloxacin
- Moxifloxacin
- Sulfacetamide
Salep Mata
Untuk konjungtivitis yang disebabkan oleh jamur, obat yang biasa digunakan adalah antijamur tetes mata, contohnya natamycin.
Pengobatan Konjungtivitis Noninfeksi
Untuk menangani konjungtivitis alergi, pasien akan diminta untuk menghindari zat pemicu alergi tersebut. Pasien juga dapat diberikan obat untuk meredakan reaksi alergi, seperti:
- Antihistamin, seperti azelastine, cetirizine, antazoline, atau fexofenadine
- Cromoglicate tetes mata
- Kortikosteroid, seperti dexamethasone atau methyprednisolone
- Dekongestan, seperti pseudoephedrine atau phenylephrine
Obat-obatan di atas mampu mengurangi gejala konjungtivitis alergi yang dirasakan pasien, seperti gatal-gatal dan pembengkakan di mata. Obat-obatan tersebut dapat diberikan selama 1–3 minggu, tergantung pada tingkat keparahan alergi yang dialami.
Penting untuk diingat, mata yang terpapar bahan kimia perlu segera dibilas dengan air mengalir selama beberapa menit. Setelah itu, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Upaya Mandiri
Selama menjalani pengobatan konjungtivitis, pasien dapat melakukan sejumlah upaya di bawah ini untuk meredakan gejala konjungtivitis:
- Berhenti menggunakan lensa kontak
- Mengompres mata menggunakan kasa yang dibasahi air hangat atau air dingin
- Menggunakan kain bersih atau tisu untuk menyentuh mata
Guna mencegah penularan ke orang lain, hindari menyentuh mata menggunakan tangan langsung. Jika terkena tangan, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.