Kulit bertekstur terjadi karena adanya bekas luka atau penumpukan sel kulit mati di kulit. Meski tidak berbahaya, kondisi yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun ini bisa mengganggu penampilan. Oleh karena itu, berbagai cara untuk mencegahnya sangat diperlukan.

Kulit bertekstur ditandai dengan permukaan kulit yang tampak bergelombang, bersisik, dan terasa kasar. Kulit bertekstur yang terjadi di area tertutup, biasanya hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, jika kulit bertekstur terjadi pada area yang terbuka, seperti wajah, leher, atau tangan, kondisi ini dapat menurunkan kepercayaan diri.

Kulit Bertekstur, Inilah Penyebab dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Penyebab Kulit Bertekstur

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kulit bertekstur dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik karena bekas luka, komedo, maupun milia. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kulit bertekstur:

1. Bopeng

Selama proses penyembuhan luka, kolagen akan diproduksi untuk memperbaiki permukaan kulit yang rusak. Namun, terkadang produksi kolagen bisa terlalu sedikit, sehingga menyebabkan terbentuknya bekas luka berupa bopeng.

Munculnya bopeng di kulit biasanya disebabkan oleh kerusakan pada lapisan kulit bagian bawah, yang biasa disebabkan oleh jerawat atau cacar air. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan kulit bertekstur dan tampak cekung atau berlubang.

2. Keloid

Seperti bopeng, munculnya keloid di kulit juga merupakan bagian dari proses penyembuhan luka. Bedanya, keloid terjadi ketika produksi kolagen selama proses penyembuhan luka terjadi secara berlebih, sehingga bekas luka tumbuh melebihi ukuran luka.

Kondisi yang menyebabkan kulit bertekstur ini umumnya ditandai dengan munculnya benjolan yang terasa lunak, kenyal, atau kasar dengan bentuk tidak beraturan. Kulit yang mengalami jenis luka sayatan atau luka bekas operasi, bekas tindikan, dan luka bakar biasanya lebih berisiko mengalami keloid.

3. Kulit kering bersisik

Lapisan terluar kulit (epidermis) terdiri dari campuran sel kulit mati dan minyak alami (sebum) yang membantu kulit menahan air serta menjaga kelembapannya. Kulit kering bersisik bisa terjadi karena lapisan kulit tersebut rusak dan kehilangan kelembapannya atau proses regenerasi sel kulit terganggu.

Kulit kering bersisik bisa terjadi di bagian tubuh mana pun dan merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan terjadinya kulit bertekstur. Masalah kulit ini biasanya disebabkan oleh paparan sinar UV dan zat yang mengiritasi kulit, serta berbagai kondisi medis tertentu, seperti psoriasis dan iktiosis.

4. Komedo

Komedo juga dapat menyebabkan kulit bertekstur. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel kulit mati dan sebum menyumbat folikel rambut atau pori-pori kulit. Baik komedo hitam maupun komedo putih tidak menimbulkan rasa nyeri, kecuali bila komedo mengalami infeksi yang dikenal dengan jerawat.

5. Milia

Ketika sel kulit mati atau protein yang bernama keratin terperangkap di bawah permukaan kulit, kondisi ini bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan kecil keras yang menyebabkan kulit bertekstur. Kondisi yang dikenal dengan istilah milia ini biasanya menyebabkan benjolan berwarna putih mutiara atau putih kekuningan dengan diameter 1–2 milimeter.

Milia bisa dialami oleh siapa saja, tetapi kondisi yang menyebabkan kulit bertekstur ini paling sering dialami oleh bayi baru lahir, terutama bayi yang terlahir prematur.

Cara Mencegah Kulit Bertekstur

Kulit bertekstur dapat dicegah dengan cara menjaga kesehatan kulit dan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah terjadinya kulit bertekstur:

  • Jangan mandi atau berendam menggunakan air panas terlalu lama karena dapat menghilangkan lapisan minyak alami di kulit.
  • Gunakan sabun yang tidak mengandung bahan yang dapat membuat kulit menjadi kering dan iritasi, seperti pewangi, alkohol, dan sodium lauryl sulfate (SLS).
  • Keringkan kulit dengan lembut menggunakan handuk setiap kali basah atau setelah mandi.
  • Oleskan losion atau pelembap yang mengandung emolien atau ceramide pada kulit segera setelah mandi.
  • Lakukan eksfoliasi secara rutin agar sel kulit mati dan kotoran tidak menumpuk.
  • Oleskan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30, terutama ketika akan beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Minum air putih setidaknya 2 liter atau 8 gelas per hari agar kulit tetap terhidrasi.
  • Jangan merokok karena kandungan di dalam rokok dapat merusak kolagen dan elastin kulit, serta mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan kulit.
  • Hindari menyentuh luka yang muncul di kulit dan segera rawat luka dengan baik meskipun luka tersebut ringan.

Bila Anda memiliki kulit bertekstur dan telah melakukan upaya untuk mengatasinya tetapi menginginkan hasil yang lebih cepat, konsultasikan kondisi ini dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat menentukan penyebab kulit bertekstur dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.