Kurap atau ringworm umumnya termasuk infeksi kulit ringan dan biasanya dapat sembuh dalam 2–3 minggu dengan pengobatan yang tepat. Namun, bila tidak segera ditangani atau pengobatannya tidak tuntas, kurap berisiko menyebabkan komplikasi.
Berikut adalah komplikasi kurap yang perlu diwaspadai:
Penyebaran ke bagian tubuh lain
Kurap dapat menjalar ke area tubuh lain, seperti wajah, tangan, kaki, kuku, atau lipatan kulit. Penyebaran ini lebih mudah terjadi ketika seseorang sering menggaruk area yang terinfeksi, lalu menyentuh bagian kulit lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Selain itu, spora jamur juga dapat berpindah melalui pakaian, handuk, atau seprai yang sudah terkontaminasi.
Kelainan bentuk kuku
Jika infeksi mengenai kuku, kuku dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya menjadi lebih tebal, rapuh, mudah hancur, atau berubah warna menjadi kuning, coklat, hingga kehitaman.
Pada beberapa kasus, kuku juga bisa terlepas dari dasar kukunya. Kondisi ini biasanya membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perubahan warna kulit
Setelah infeksi sembuh, area kulit yang sebelumnya terkena kurap atau ringworm dapat tampak lebih gelap atau lebih terang dibandingkan kulit di sekitarnya. Kondisi tersebut disebut sebagai hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.
Meski perubahan warna ini tidak bersifat permanen, proses pemulihannya bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan.
Infeksi bakteri sekunder
Kulit yang teriritasi dan sering digaruk berisiko mengalami luka kecil, sehingga mempermudah bakteri masuk dan menyebabkan infeksi tambahan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan kulit yang tampak semakin merah, bengkak, terasa panas, muncul nanah, atau bahkan disertai demam. Jika hal ini sampai terjadi, dokter akan meresepkan obat antibiotik.
Kerontokan rambut permanen
Ketika kurap menyerang kulit kepala atau tinea capitis, area yang terinfeksi dapat mengalami kerontokan rambut. Apabila infeksi sudah parah atau masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, kerontokan tersebut bisa bersifat permanen dan meninggalkan jaringan parut.
Granuloma Majocchi
Komplikasi langka ini terjadi ketika infeksi jamur menembus hingga ke lapisan kulit yang lebih dalam. Granuloma Majocchi sering muncul akibat penggunaan krim kortikosteroid secara tidak tepat pada area kurap. Gejalanya berupa benjolan merah yang nyeri atau berisi nanah di sekitar folikel rambut.
Komplikasi kurap sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja, namun risikonya akan lebih tinggi pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau pengguna obat imunosupresan. Anak-anak, lansia, serta mereka yang membiarkan infeksi berlangsung terlalu lama tanpa penanganan juga lebih rentan mengalami komplikasi.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya komplikasi, segera konsultasikan kepada dokter apabila kurap tidak kunjung membaik setelah pengobatan. Begitu juga jika infeksinya meluas, atau muncul keluhan seperti nanah, demam, atau kerontokan rambut yang parah.
Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter, tanpa perlu bertatap muka.