Lapatinib adalah obat untuk mengobati kanker payudara, terutama yang sudah menyebar atau metastasis. Umumnya, obat ini akan dikombinasikan dengan obat antikanker lain, misalnya capecitabine.

Lapatinib bekerja dengan menghambat kerja enzim protein kinase yang berperan dalam proses pertumbuhan, pembelahan, bahkan mutasi sel. Cara kerja ini akan membantu menghambat dan menghentikan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Lapatinib - Alodokter

Merek dagang lapatinib: Tykerb

Apa Itu Lapatinib 

Golongan Obat resep
Kategori Obat antikanker golongan protein kinase inhibitor
Manfaat Mengobati kanker payudara
Digunakan oleh Dewasa dan lansia
Lapatinib untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Belum diketahui apakah lapatinib dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lapatinib

Lapatinib hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi lapatinib, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lapatinib tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gagal hati, penyakit jantung, penyakit ginjal, ketidakseimbangan elektrolit, atau gangguan irama jantung, terutama sindrom pemanjangan interval QT.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan lapatinib.
  • Hindari mengonsumsi grapefruit atau jus grapefruit jika sedang menjalani pengobatan dengan lapanitib, karena bisa menyebabkan timbulnya efek samping.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Gunakan tabir surya dan batasi aktivitas yang membuat Anda terpaparan sinar matahari secara langsung saat menjalani pengobatan dengan lapatinib, karena obat ini dapat menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi lapatinib.

Dosis dan Aturan Pakai Lapatinib

Dokter akan menentukan dosis dan durasi pengobatan dengan lapatinib berdasarkan usia, kondisi, dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut ini adalah dosis lapatinib berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:

  • Kondisi: Kanker payudara yang sudah mengalami metastasis
    Dosis 1.250 mg, 1 kali sehari, selama 21 hari. Obat ini bisa dikombinasikan dengan capecitabine 2.000 mg/m2, 2 kali sehari pada hari ke 1–14 dalam siklus 21 hari.
  • Kondisi: Kanker payudara pada wanita yang sudah menopause
    Dosis 1.500 mg, 1 kali sehari yang dikombinasikan dengan letrozole 2,5 mg, 1 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Lapanitib dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Konsumsi lapanitib secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Lapanitib sebaiknya dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau sesudah makan. Lapatinib diberikan bersama dengan capecitabine atau letrozole. Telan obat dengan bantuan segelas air putih, jangan menguyah atau menghancurkannya.

Jika lupa mengonsumsi lapatinib, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Lakukan kontrol rutin sesuai anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan lapatinib. Jangan berhenti mengonsumsi lapatinib tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selama menjalani pengobatan dengan lapatinib, Anda mungkin akan diminta untuk rutin menjalani tes darah lengkap, tes fungsi hati, dan tes fungsi jantung menggunakan EKG, secara rutin.

Simpan lapatinib di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lapatinib dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila lapatinib digunakan bersama obat lain, yaitu:

  • Peningkatan efektivitas lapanitib jika digunakan bersama ketoconazole, clarithromycin, atazanavir, atau ritonavir
  • Penurunan efektivitas lapanitib jika digunakan bersama carbamazepine, rifampicin, rifabutin, atau phenytoin
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom perpanjangan interval QT jika digunakan bersama dofetilide, pimozide, procainamide, amiodarone, quinidine, sotalol, atau erythromycin
  • Peningkatan kadar digoxin

Efek Samping dan Bahaya Lapatinib

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi lapatinib adalah:

Periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau semakin parah. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan gejala berupa ruam gatal pada kulit, bengkak pada kelopak mata atau bibir, atau sulit bernapas.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Mengi, batuk parah, sesak napas
  • Nyeri dada, denyut jantung tidak teratur atau sangat cepat
  • Pusing yang sangat berat hingga pingsan
  • Lelah yang tidak biasa
  • Bengkak di kaki atau tangan