Luka operasi adalah luka yang timbul akibat tindakan pembedahan, baik luka yang dibuat saat prosedur berlangsung maupun kondisi luka setelah operasi selesai. Luka ini umumnya akan sembuh secara bertahap. Namun luka ini berisiko mengalami masalah, seperti infeksi, jika perawatannya tidak tepat.

Luka operasi umumnya dibuat dengan teknik yang terkontrol dan menggunakan alat-alat steril oleh dokter. Setelah tindakan selesai, luka biasanya ditutup dengan jahitan, staples, atau lem medis, tergantung pada jenis dan lokasi operasi.

luka operasi

Proses penyembuhan luka operasi berbeda dari luka biasa. Ini karena luka operasi dapat melibatkan jaringan yang lebih dalam dan berisiko lebih tinggi mengalami infeksi, perdarahan, atau komplikasi lain. Oleh karena itu, perawatan luka operasi perlu dilakukan dengan benar.

Penyebab Luka Operasi

Luka operasi timbul karena tindakan pembedahan yang dilakukan untuk berbagai tujuan medis, seperti mengangkat tumor, memperbaiki organ yang rusak, memasang implan, atau mengambil sampel jaringan (biopsi). 

Luka operasi sebenarnya dirancang agar dapat sembuh secara optimal. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada luka operasi, di antaranya:

Jenis dan lama operasi

Operasi yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu, seperti operasi perut atau dada, biasanya melibatkan jaringan tubuh yang lebih dalam dan luas, sehingga luka yang dihasilkan pun lebih besar. Selain itu, jika operasi berlangsung lama, paparan luka terhadap udara dan kemungkinan masuknya kuman juga menjadi lebih tinggi. 

Kondisi kesehatan pasien

Beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka. Misalnya, penderita diabetes sering mengalami gangguan pada pembuluh darah dan sistem imun, sehingga luka lebih sulit sembuh dan lebih mudah terinfeksi. 

Pasien yang kekurangan gizi, menderita kanker, obesitas, atau memiliki daya tahan tubuh lemah juga berisiko mengalami masalah saat penyembuhan luka. Ini karena tubuh mereka tidak cukup kuat untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat operasi.

Usia

Seiring bertambahnya usia, proses perbaikan jaringan tubuh menjadi lebih lambat. Pada orang lanjut usia, pembuluh darah tidak elastis saat muda sehingga aliran darah ke area luka menurun. 

Selain itu, lansia juga lebih sering mengalami penyakit penyerta yang bisa menghambat proses penyembuhan, seperti diabetes. Karena itu, luka operasi pada lansia memerlukan perhatian dan pemantauan ekstra agar tetap terhindar dari komplikasi.

Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol

Zat kimia dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan luka menjadi terganggu. Sementara itu, konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat melemahkan daya tahan tubuh, mengganggu fungsi hati, serta mengurangi pembentukan jaringan baru  untuk menutup luka. 

Gejala Luka Operasi

Luka operasi yang dirawat dengan baik tetapi bisa menimbulkan beberapa keluhan yang wajar. Berikut ini adalah keluhannya:

  • Kemerahan dan nyeri di area luka dalam beberapa hari pertama setelah operasi
  • Pembengkakan pada luka operasi yang membaik secara bertahap
  • Keluar sedikit cairan bening dari luka, yang merupakan bagian dari proses penyembuhan

Seperti yang telah disebutkan, luka operasi bisa saja mengalami infeksi atau komplikasi lainnya. Ketika bermasalah, luka operasi akan menimbulkan gejala berikut ini:

  • Luka mengeluarkan nanah atau darah berwarna pekat
  • Nyeri hebat yang tidak membaik setelah beberapa hari
  • Demam tinggi atau menggigil
  • Luka makin bengkak, sangat merah, atau berbau tidak sedap

Kapan harus ke dokter

Apabila muncul keluhan, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada luka operasi yang tidak membaik dan mulai mengganggu, Anda bisa memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi awal.

Pemeriksaan langsung ke dokter diperlukan apabila muncul gejala infeksi, seperti demam, nyeri hebat, keluar nanah, dan perdarahan berat. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah infeksi menyebar atau terjadinya komplikasi serius.

Diagnosis Luka Operasi

Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik pada area luka, termasuk menilai warna, kedalaman, jenis cairan, serta kondisi jahitan. Bila dibutuhkan, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:

  • Kultur luka, untuk mengetahui jenis kuman
  • Tes darah, terutama bila dicurigai infeksi berat
  • USG, untuk melihat adanya penumpukan cairan atau nanah
  • Foto Rontgen, jika dicurigai infeksi menyebar ke tulang

Pengobatan Luka Operasi

Penanganan luka operasi disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahannya. Adapun beberapa penanganan yang dapat dilakukan adalah:

Perawatan mandiri

Perawatan mandiri dilakukan untuk mendukung pemulihan luka operasi, agar cepat sembuh, Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Membersihkan luka sesuai petunjuk dokter
  • Menjaga area luka tetap kering
  • Mengganti perban secara rutin
  • Menghindari aktivitas yang memberi tekanan pada luka
  • Tidak menggaruk atau memencet area luka

Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat berdasarkan kondisi luka, seperti:

  • Antibiotik topika, untuk mengatasi infeksi ringan
  • Antibiotik oral bila infeksi meluas atau tidak membaik
  • Pereda nyeri, seperti paracetamol
  • Obat antiseptik, untuk menjaga kebersihan luka

Tindakan medis

Pada kondisi tertentu, dokter dapat melakukan tindakan medis berikut ini:

  • Membersihkan luka secara menyeluruh dengan antiseptik
  • Mengangkat jaringan mati (debridement)
  • Mengeringkan abses atau cairan terperangkap (drainase)
  • Memperbaiki jahitan bila luka menganga
  • Memberikan suntikan antibiotik pada infeksi berat

Komplikasi Luka Operasi

Jika tidak dirawat dengan baik, luka operasi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Infeksi jaringan dalam (selulitis)
  • Infeksi luka operasi
  • Luka menganga
  • Pembentukan abses
  • Infeksi menyebar ke darah dan menyebabkan sepsis
  • Gangrene atau kerusakan jaringan serius pada kasus berat

Pencegahan Luka Operasi

Agar luka operasi cepat sembuh dan terhindar dari infeksi, lakukan beberapa langkah pencegahan berikut:

  • Jaga kebersihan tangan sebelum menyentuh luka operasi.
  • Ganti perban sesuai petunjuk dokter.
  • Hindari menggaruk atau mengelupas koreng di area luka.
  • Konsumsi makanan bergizi untuk membantu proses penyembuhan.
  • Lakukan kontrol ke dokter sesuai jadwal.
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol selama masa pemulihan.