Makanan penyebab panas dalam sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan kondisi ini. Namun, ada beberapa makanan yang perlu dihindari karena dapat memperparah panas dalam.
Panas dalam merupakan istilah umum untuk menggambarkan gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti faringitis. Gejalanya meliputi tenggorokan gatal atau kering, sakit saat menelan, demam, dan sakit kepala. Panas dalam juga dikaitkan dengan penyakit asam lambung (GERD).
Tidak sedikit orang yang percaya kalau makanan penyebab panas dalam punya kontribusi besar terhadap munculnya keluhan ini. Namun, faktanya, penyebab panas dalam tidak selalu terkait langsung dengan makanan yang dikonsumsi.
Fakta Makanan Penyebab Panas Dalam
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, panas dalam tidak disebabkan oleh jenis makanan tertentu. Keluhan ini dapat terjadi akibat infeksi virus, seperti Influenza, Adenovirus, Rhinovirus, Epstein-Barr, serta infeksi bakteri golongan Streptococcus A.
Makanan yang kebersihannya tidak terjaga atau proses pengolahannya tidak benar, dapat meningkatkan risiko terpapar virus atau bakteri penyebab panas dalam. Selain itu, berbagi makanan dan alat makan dengan penderita panas dalam juga bisa menyebabkan panas dalam karena infeksi tersebut dapat mudah menyebar melalui air liur.
Meski begitu, ada beberapa makanan yang memang bisa memperparah kondisi panas dalam yang sudah ada. Berikut ini adalah beberapa makanan yang umum dianggap sebagai penyebab panas dalam atau yang dapat memperburuk gejalanya:
1. Makanan berminyak
Makanan berminyak, seperti gorengan, mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan memperparah gejala panas dalam. Makanan berminyak juga mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, sehingga menurunkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi penyebab panas dalam.
2. Makanan pedas
Makanan pedas dianggap sebagai makanan penyebab panas dalam karena tenggorokan akan terasa panas setelah mengonsumsinya. Makanan pedas juga dapat meningkatkan produksi lendir yang berlebihan di tenggorokan, sehingga tenggorokan terasa semakin gatal.
3. Makanan bertekstur kasar
Makanan bertekstur kasar, seperti gorengan, keripik, dan biskuit, termasuk dalam makanan penyebab panas dalam. Makanan ini memperparah rasa sakit saat menelan. Apalagi saat mengalami panas dalam, tekstur makanan ini dapat memperburuk iritasi pada permukaan tenggorokan.
4. Makanan asin
Makanan asin dapat menyebabkan tenggorokan kering dan terasa tidak nyaman. Jika gejala panas dalam disertai dengan sariawan atau bibir pecah-pecah, konsumsi makanan asin dapat meningkatkan rasa nyeri dan iritasi.
5. Makanan yang menghasilkan gas
Makanan penyebab asam lambung, seperti kol, ubi, brokoli, dan kubis dapat memperparah gejala panas dalam akibat penyakit asam lambung. Makanan ini menghasilkan gas yang dapat meningkatkan tekanan dalam perut dan merangsang produksi asam lambung. Hal ini bisa menyebabkan sendawa berlebihan.
6. Makanan asam
Makanan dan buah-buahan yang bersifat asam dapat memperparah iritasi pada tenggorokan, sehingga gejala panas dalam bisa semakin memburuk. Beberapa contoh buah asam yang sebaiknya dihindari saat mengalami panas dalam adalah anggur dan nanas.
Selain makanan penyebab panas dalam di atas, terdapat beberapa jenis minuman yang juga dapat memperparah kondisi ini. Pada beberapa orang, mengonsumsi susu terlalu banyak dapat meningkatkan produksi lendir di tenggorokan dan menyebabkan tenggorokan semakin gatal.
Minuman bersoda sebaiknya dihindari karena kandungan soda dan tingkat keasamannya dapat memperburuk iritasi pada tenggorokan. Selain itu, minuman beralkohol juga dapat menyebabkan tenggorokan kering sehingga gejala panas dalam dapat semakin parah.
Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Panas Dalam
Saat sedang panas dalam, hindarilah konsumsi makanan penyebab panas dalam di atas, ya. Supaya cepat sembuh, Anda bisa konsumsi makanan yang hangat, lembut, dan mudah ditelan. Jenis makanan ini dapat membantu mencegah iritasi serta menenangkan radang tenggorokan.
Berikut ini adalah makanan yang baik dikonsumsi saat panas dalam:
- Buah-buahan, seperti semangka, melon, dan kelapa muda
- Teh hangat
- Sup atau kaldu
- Air lemon
- Smoothies dan yogurt
- Telur rebus
- Oatmeal
- Madu
Selain konsumsi makanan di atas, Anda bisa mengonsumsi obat panas dalam untuk mempercepat penyembuhan. Pastikan juga untuk perbanyak istirahat dan hindari aktivitas yang berat.
Jika Anda telah menghindari makanan penyebab panas dalam tetapi gejalanya tidak mereda atau semakin memburuk, cobalah berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dan membantu menentukan langkah-langkah tambahan yang perlu diambil untuk mengatasi kondisi Anda.