Maprotiline adalah obat untuk mengatasi depresi ringan hingga berat. Obat ini dapat membantu meningkatkan suasana hati penderita depresi. Selain itu, obat ini juga terkadang digunakan dalam penanganan gangguan kecemasan, nyeri saraf (neuropati), dan insomnia.

Maprotiline termasuk dalam golongan obat antidepresan tetrasiklik. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar zat kimia alami di otak yang berperan mengatur suasana hati (mood). Obat ini dapat memperbaiki mood, mengurangi rasa cemas dan gelisah, serta meningkatkan energi penderita depresi untuk beraktivitas.

Maprotiline - Alodokter

Merek dagang Maprotiline: Maprotiline HCl, Tilsan 25, Sandepril

Apa Itu Maprotiline

Golongan Obat resep
Kategori Antidepresan tetrasiklik
Manfaat Mengatasi depresi ringan hingga berat
Dikonsumsi oleh Dewasa dan lansia
Maprotiline untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Bila Anda sedang hamil, jangan mengonsumsi maprotiline tanpa memberi tahu dokter

Maprotiline dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Maprotiline

Maprotiline tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Maprotiline tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda menggunakan obat golongan MAOI, seperti isocarboxazid atau selegiline. Maprotiline tidak boleh digunakan jika Anda sedang menggunakan atau baru saja menghentikan obat tersebut.
  • Jangan memberikan maprotiline kepada anak-anak usia di bawah 18 tahun.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan perdarahan, gangguan pernapasan, gangguan saluran pencernaan, hipertiroidisme, penyakit hati, glaukoma, atau diabetes.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami kejang, memiliki epilepsi, atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko kejang, seperti tumor atau cedera pada otak.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami penyakit ginjal, pembesaran prostat, atau sulit berkemih.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga pernah atau sedang menderita serangan jantung, stroke, gagal jantung, bradikardia, gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda atau anggota keluarga Anda memiliki riwayat gangguan bipolar, psikosis, atau pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan maprotiline.
  • Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama setelah mengonsumsi maprotiline, karena obat ini dapat membuat kulit lebih mudah terbakar sinar matahari (sunburn). Gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan maprotiline pada lansia untuk mengantisipasi efek samping yang berbahaya.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi maprotiline sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi

Dosis dan Aturan Pakai Maprotiline

Berikut adalah dosis maprotiline untuk mengobati depresi ringan hingga berat pada pasien rawat jalan dan rawat inap, serta lansia:

Dewasa (pasien rawat jalan)

Kondisi: Depresi ringan hingga sedang

  • Dosis awal: 75 mg per hari, yang bisa diberikan 1 kali sehari atau dalam dosis terbagi, selama 2 minggu. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Dosis pemeliharaan: 75–150 mg per hari

Dewasa (pasien rawat inap)

Kondisi: Depresi sedang hingga berat

  • Dosis awal: 100–150 mg, 1 kali sehari atau dalam dosis terbagi.
  • Dosis pemeliharaan: 75–150 mg per hari.
  • Dosis maksimal: 225 mg per hari.

Lansia

  • Dosis awal: 25 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap sampai 50–75 mg per hari, tergantung pada respons pasien terhadap obat

Cara Mengonsumsi Maprotiline dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi maprotiline. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Maprotiline dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet secara utuh dengan bantuan air putih. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar manfaatnya maksimal.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba berisiko memperburuk kondisi pasien dan menimbulkan gejala putus obat, seperti sakit kepala, lelah, dan suasana hati memburuk.

Jika lupa mengonsumsi maprotiline, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada jadwal konsumsi selanjutnya.

Selama menjalani pengobatan dengan maprotiline, konsumsilah makanan sehat, lakukan olahraga teratur, dan tidur yang cukup. Hal ini dapat membantu meningkatkan energi dan hormon di dalam tubuh guna memperbaiki suasana hati.

Beri tahu dokter jika gejala Anda tidak membaik setelah 3 minggu pengobatan atau muncul keluhan baru, seperti insomnia, cemas, serangan panik, mudah tersinggung, gelisah, agresif, hiperaktif, serta keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Simpan maprotiline di ruangan dengan suhu kamar. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Interaksi Maprotiline dengan Obat Lain

Penggunaan maprotiline bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan efek interaksi antarobat, antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin yang bisa berakibat fatal jika digunakan bersama obat monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocarboxazid atau selegiline
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping kantuk, penglihatan kabur, mulut kering, heatstroke, sulit buang air kecil, atau linglung, jika digunakan dengan doxepin atau obat antikolinergik, seperti atropine atau ipratropium
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan obat golongan phenothiazine (perphenazine dan trifluoperazine) atau obat benzodiazepine (diazepam dan midazolam)
  • Penurunan efektivitas maprotiline jika digunakan dengan phenytoin atau obat golongan barbiturate, seperti phenobarbital
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping kantuk jika digunakan bersama obat golongan barbiturat atau antihistamin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung atau henti jantung mendadak jika digunakan bersama pimozide, sotalol, indapamide, epinephrine, atau obat antiaritmia, seperti procainamide dan quinidine

Efek Samping dan Bahaya Maprotiline

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi maprotiline adalah:

  • Kantuk
  • Pusing atau sakit kepala
  • Mual
  • Mulut kering
  • Penglihatan kabur
  • Sembelit
  • Sulit buang air kecil
  • Tubuh terasa lelah

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Heartburn atau sakit maag yang tidak kunjung membaik
  • Gemetar atau tremor yang mengganggu
  • Pusing parah hingga terasa ingin pingsan
  • Detak jantung terasa cepat atau tidak teratur
  • Kejang
  • Mata terasa sakit, bengkak, atau kemerahan
  • Perubahan penglihatan, seperti melihat lingkaran di sekitar sumber cahaya
  • Muncul pikiran yang aneh atau tidak biasa
  • Halusinasi atau linglung
  • Sering lupa
  • Muncul tanda infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan, atau sariawan
  • Penyakit kuning