Meski tergolong jarang, beberapa penderita migrain dapat mengalami:
- Stroke iskemik. Risiko terkena stroke jenis ini meningkat pada penderita migrain yang memiliki riwayat hipertensi, atau penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Masalah psikologis, seperti depresi, cemas, atau panik.
- Migrain kronis, di mana serangan migrain bertahan lebih dari 15 hari dalam waktu tiga bulan.
- Gejala aura yang tidak hilang selama lebih dari 1 minggu usai serangan migrain.
- Status migrainosus, yaitu serangan migrain parah yang bertahan lebih dari tiga hari.
Sedangkan komplikasi yang dapat timbul akibat penanganan migraine, meliputi:
- Sakit kepala karena konsumsi obat berlebihan. Kondisi ini terjadi biasanya pada penderita yang mengonsumsi obat sakit kepala selama lebih dari 10 hari atau dalam dosis tinggi.
- Sindrom serotonin, di mana kadar zat serotonin di dalam tubuh sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan kejang. Risiko ini biasanya terjadi pada penderita yang mengonsumsi obat triptan.
- Gangguan pada perut. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid dalam dosis yang besar dan jangka waktu lama.