Nexium adalah obat penurun asam lambung. Obat ini biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit asam lambung (GERD) dan sindrom Zollinger-Ellison. Nexium mengandung bahan aktif esomeprazole.

Esomeprazole yang terkandung dalam Nexium bekerja dengan menghambat enzim yang berperan dalam menghasilkan asam lambung. Hasilnya, jumlah asam lambung yang diproduksi akan berkurang dan keluhan akibat asam lambung berlebih, seperti heartburn, mulut pahit atau asam, kembung, dan sakit perut, juga bisa mereda.

Nexium

Cara kerja esomeprazole pada Nexium juga mampu mempercepat penyembuhan luka pada saluran cerna atau radang pada kerongkongan karena asam lambung yang terlalu tinggi. Itu sebabnya, Nexium digunakan dalam terapi tukak lambung, ulkus duodenum, dan esofagitis.

Produk Nexium

Nexium merupakan obat resep yang dikemas dalam tiga macam varian, yaitu:

  • Nexium Saset
    Dalam satu saset Nexium, terkandung 10 mg esomeprazole dalam bentuk granula
  • Nexium Suntik
    Tiap satu vial Nexium mengandung 50 mg esomeprazole

Apa Itu Nexium

Bahan aktif Esomeprazole
Golongan Obat resep
Kategori Penghambat pompa proton
Manfaat Mengurangi produksi asam lambung yang berlebih dan gejala yang menyertainya
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥1 tahun
Nexium untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping esomeprazole terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Nexium untuk ibu menyusui Nexium tidak disarankan untuk ibu menyusui.
Bentuk obat Tablet salut selaput, granula, suntik atau infus

Peringatan sebelum Menggunakan Nexium

Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Nexium sebagai obat asam lambung meliputi:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Nexium tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap esomeprazole atau obat lain yang tergolong penghambat pompa proton, seperti omeprazole dan lansoprazole.
  • Jangan menggunakan Nexium tanpa sepengetahuan dokter jika keluhan asam lambung yang Anda rasakan sudah berlangsung lebih dari 3 bulan atau disertai dengan muntah-muntah, muntah darah, nyeri dada maupun bengek yang berulang, atau nyeri perut yang berat.
  • Hindari penggunaan obat yang mengandung esomeprazole jika Anda pernah mengalami gangguan pernapasan atau gangguan ginjal setelah mengonsumsi obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, lupus, osteroporosis, osteopenia, atau defisiensi vitamin B12. Informasikan juga kepada dokter jika Anda sedang mengalami gangguan elektrolit, seperti hipokalemia atau hipomagnesemia.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Nexium jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan HIV. Obat asam lambung berbahan aktif esomeprazole, seperti Nexium, tidak boleh digunakan bersama rilpivirine. 
  • Informasikan kepada dokter mengenai obat lain yang sedang Anda gunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Nexium jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun. Penggunaan obat yang mengandung esomeprazole perlu dihentikan selama beberapa minggu sebelum endoskopi.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Nexium.

Dosis dan Aturan Pakai Nexium

Dosis Nexium yang diberikan dokter bisa berbeda tergantung pada varian obat yang digunakan dan kondisi yang ditangani. Secara umum, berikut adalah rincian dosis Nexium:

Nexium Saset

Kondisi: Penyakit asam lambung atau GERD, esofagitis erosif

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 20 mg (2 saset) atau 40 mg (4 saset), 1 kali sehari.
  • Anak usia ≥1 tahun: 10–20 mg (1–2 saset), tergantung berat badan anak.

Nexium Mups Tablet

Kondisi: Penyakit asam lambung atau GERD

  • Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari, selama 4 minggu. Jika diperlukan, dokter akan memperpanjang masa pengobatan hingga 4 minggu berikutnya.

Kondisi: GERD yang disertai dengan esofagitis erosif

  • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 20–40 mg, 1 kali sehari selama 4–8 minggu. Jika diperlukan, dokter akan memperpanjang masa pengobatan hingga 4–8 minggu lagi. Untuk mencegah kekambuhan: 20 mg, 1 kali sehari, maksimal hingga 6 bulan.

Kondisi: Sindrom Zollinger-Ellison

  • Dewasa: Dosis awal 40 mg, 2 kali sehari, dapat disesuaikan dengan respons tubuh pasien. Dosis harian umum adalah 40–80 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal: 120 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori

  • Dewasa: 20 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari atau 40 mg, 1 kali sehari, selama 10 hari. Diberikan sebagai terapi dengan kombinasi obat amoxicillin dan clarithromycin.
  • Anak usia ≥12 tahun dengan berat badan ≥30 kg: 20 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari. Diberikan sebagai terapi dengan kombinasi obat amoxicillin dan clarithromycin.

Kondisi: Tukak lambung karena penggunaan OAINS

  • Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari, selama 4–8 minggu.

Nexium suntik atau infus

Pemberian Nexium suntik atau infus hanya dilakukan jika pasien tidak bisa menelan obat. Umumnya, Nexium suntik atau infus hanya boleh diberikan maksimal 10 hari. Pengobatan harus segera diganti ke bentuk obat minum ketika pasien sudah bisa menelan obat.

Cara Menggunakan Nexium dengan Benar

Gunakan Nexium sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah panduan penggunaan Nexium Mups dan Nexium dalam bentuk granula:

  • Nexium sediaan tablet atau granul bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Untuk Nexium Mups, telan tablet secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet Nexium, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jika Anda hendak mengonsumsi Nexium dalam bentuk granula, campurkan obat dengan minuman, seperti air putih atau jus apel. Namun, jangan mencampurnya dengan susu karena bisa menurunkan efektivitas Nexium. Nexium granula perlu dikonsumsi dalam 30 menit setelah dicampur minuman. 
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Nexium, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Gunakan Nexium sesuai dengan lama pengobatan yang dianjurkan oleh dokter walaupun sudah tidak mengalami gejala. Hubungi dokter jika keluhan asam lambung tidak membaik meski sudah menggunakan Nexium sesuai petunjuk dokter.
  • Simpan Nexium di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Nexium jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Buang Nexium yang tidak digunakan selama lebih dari 3 bulan setelah dibuka atau sudah kedaluwarsa.

Nexium bentuk suntik atau infus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah vena (intravena/IV) atau melalui infus. Ikuti jadwal terapi dan kontrol dari dokter selama menjalani terapi dengan Nexium.

Interaksi Nexium dengan Obat Lain

Esomeprazole yang terkandung dalam Nexium dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang terjadi bisa berupa:

  • Penurunan efektivitas obat antiretroviral untuk melawan infeksi HIV, seperti rilpivirine, jika digunakan secara bersamaan atau dalam waktu berdekatan
  • Penurunan efektivitas obat clopidogrel dalam mencegah serangan jantung atau stroke pada orang yang berisiko mengalaminya
  • Penurunan efektivitas esomeprazole jika digunakan bersama rifampicin atau obat herbal St. John's wort
  • Penurunan efektivitas obat ketoconazole, itraconazole, erlotinib, atau dasatinib
  • Peningkatan risiko terjadinya kadar magnesium rendah dalam darah (hipomagnesemia) jika digunakan bersama digoxin atau obat diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat tacrolimus, cilostazol, diazepam, phenytoin, atau methotrexate

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Nexium.

Efek Samping dan Bahaya Nexium

Efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan Nexium adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Masuk angin atau kembung
  • Sakit perut
  • Diare atau malah sembelit

Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak membaik atau makin berat. Segera ke IGD terdekat apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah minum Nexium, atau muncul efek samping serius berikut ini:

  • Sakit perut yang berat dan diare yang tidak kunjung mereda atau diare berdarah
  • Gejala gangguan ginjal, seperti jarang berkemih dari biasanya, urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali, urine berdarah
  • Gejala hipomagnesemia, pusing, denyut jantung cepat atau tidak teratur, tremor, kram otot, dan rasa seperti tercekik di leher
  • Gejala lupus, seperti nyeri sendi, atau ruam di pipi yang memburuk bila terpapar sinar matahari

Penggunaan obat berbahan aktif esomeprazole dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko terjadinya kekurangan vitamin B12, patah tulang, atau polip lambung.

Jika Anda menggunakan Nexium dalam jangka panjang, lakukan kontrol secara berkala sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini agar dokter dapat memberikan penanganan sesuai dengan efek samping yang timbul selama pengobatan.