Nyeri saat melakukan olahraga tertentu sering membuat Anda khawatir dan ragu untuk melanjutkan aktivitas fisik. Walau sebagian nyeri adalah hal wajar, penting untuk memahami perbedaannya agar Anda bisa tetap berolahraga dengan aman tanpa risiko cedera lebih lanjut.
Olahraga memang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, tidak sedikit orang yang merasakan nyeri saat melakukan olahraga tertentu, baik yang muncul tiba-tiba maupun secara bertahap. Meski sering dikira kelelahan biasa, nyeri ini bisa disebabkan oleh faktor lain.

Agar Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat dan menghindari cedera atau masalah kesehatan yang lebih serius, penting untuk mengenali apa saja pemicu nyeri saat beraktivitas fisik serta cara menanganinya.
Penyebab dan Faktor Risiko Nyeri Saat Melakukan Olahraga Tertentu
Berikut beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan nyeri saat olahraga, beserta kondisi yang bisa meningkatkan risikonya:
1. Gerakan olahraga yang tidak tepat
Nyeri saat melakukan olahraga tertentu paling sering disebabkan oleh gerakan olahraga yang tidak tepat. Gerakan yang salah saat berolahraga, seperti posisi kaki atau tangan yang kurang benar, dapat memberi tekanan berlebih pada otot dan sendi, sehingga menimbulkan nyeri pada area tertentu.
Hal ini bisa terjadi saat Anda melakukan berbagai olahraga, seperti mengangkat beban, berlari, atau melakukan latihan baru tanpa bimbingan yang benar.
2. Kelelahan otot
Kelelahan otot terjadi ketika otot dipaksa bekerja melebihi kemampuannya, misalnya saat mengangkat barang berat, berlari jarak jauh untuk pertama kalinya, atau melakukan gerakan berulang, seperti menyapu atau mencangkul.
Akibatnya, otot menjadi kaku, pegal, atau terasa nyeri, terutama jika tubuh belum terbiasa dengan jenis atau intensitas olahraga tersebut.
3. Kurang pemanasan
Kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga juga bisa menjadi penyebab nyeri saat melakukan olahraga tertentu. Pemanasan penting untuk mempersiapkan otot dan sendi agar lebih lentur, sehingga tidak kaget saat melakukan olahraga.
Saat Anda langsung berolahraga tanpa pemanasan, misalnya langsung lari setelah duduk lama, otot dan sendi menjadi lebih rentan tegang, kram, atau bahkan cedera.
4. Peningkatan intensitas olahraga secara tiba-tiba
Nyeri saat melakukan olahraga tertentu bisa disebabkan oleh adanya peningkatan intensitas olahraga secara tiba-tiba. Olahraga yang berlangsung lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan robekan kecil pada otot. Bila tidak dilakukan secara bertahap, risiko nyeri otot dan cedera pun semakin meningkat.
5. Cedera
Cedera saat olahraga biasanya terjadi akibat gerakan mendadak, jatuh, atau penggunaan alat yang kurang tepat. Tanda-tandanya bisa berupa nyeri hebat, pembengkakan, dan keterbatasan gerak di bagian tubuh yang cedera.
Cedera dapat menyebabkan nyeri di area tertentu dan terkadang disertai bengkak, memar, atau sulit digerakkan. Jika dibiarkan atau dipaksa tetap beraktivitas, cedera dapat menjadi lebih parah.
6. Dehidrasi
Banyak orang yang kurang memerhatikan asupan cairan tubuh. Padahal, kekurangan cairan bisa menjadi penyebab nyeri saat melakukan olahraga tertentu. Saat tubuh kekurangan cairan, fungsi otot terganggu sehingga lebih mudah mengalami kram dan nyeri selama olahraga.
Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan tubuh terasa lemas dan memperpanjang waktu pemulihan setelah beraktivitas.
7. Penggunaan perlengkapan olahraga yang tidak sesuai
Sepatu, pakaian, atau alat olahraga yang tidak sesuai bisa memperparah tekanan pada tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya nyeri saat melakukan olahraga. Pastikan selalu memilih perlengkapan yang nyaman dan sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan.
8. Kondisi medis tertentu
Masalah kesehatan, seperti gangguan sendi, radang sendi (arthritis), atau riwayat cedera lama, dapat meningkatkan risiko nyeri saat melakukan olahraga.
Pada penderita asam urat, misalnya, nyeri hebat bisa muncul tiba-tiba di persendian, seperti di jempol kaki atau pergelangan kaki saat melakukan olahraga tertentu. Selain itu, infeksi atau peradangan pada sendi juga dapat menyebabkan rasa sakit saat bergerak.
Tips Mencegah Nyeri Saat Melakukan Olahraga Tertentu
Untuk mengurangi risiko nyeri atau cedera saat olahraga, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
- Selalu lakukan pemanasan dan peregangan sebelum dan sesudah olahraga agar otot lebih lentur dan tidak mudah cedera.
- Perhatikan teknik dan postur tubuh yang benar selama berolahraga.
- Tingkatkan intensitas atau durasi latihan secara bertahap, terutama jika Anda baru rutin berolahraga.
- Minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah beraktivitas fisik untuk mencegah dehidrasi dan kram otot.
- Pastikan sepatu, pakaian, dan alat olahraga sudah sesuai dengan kebutuhan jenis olahraga yang dilakukan.
- Hentikan olahraga jika muncul nyeri hebat, bengkak, atau nyeri tidak membaik setelah istirahat.
Nyeri ringan biasanya umum terjadi, terutama jika Anda baru mulai berolahraga atau menambah intensitas latihan. Nyeri ini umumnya dapat membaik dengan perawatan sederhana di rumah, seperti istirahat, kompres dingin, atau penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran.
Namun, jika nyeri terasa tajam, semakin parah, tidak membaik setelah istirahat, atau disertai bengkak dan keterbatasan gerak, segera kurangi aktivitas karena bisa jadi merupakan gangguan yang lebih serius.
Agar tubuh tetap sehat dan risiko nyeri saat melakukan olahraga dapat diminimalkan, biasakan memperhatikan pemilihan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan, menjaga pola makan seimbang, serta berolahraga secara rutin dan aman.
Jika Anda mengalami nyeri saat melakukan olahraga tertentu dan masih ragu mengenai penyebabnya, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar mendapatkan saran medis yang tepat. Dengan berkonsultasi, Anda bisa mengetahui penyebab dan solusi yang sesuai, sehingga dapat berolahraga kembali dengan lebih aman.