Opistan adalah obat penghilang nyeri berbahan aktif asam mefenamat. Opistan dapat meredakan sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, atau nyeri setelah operasi maupun cedera. Opistan tersedia dalam bentuk kaplet yang bisa diperoleh dengan resep dokter.

Dalam satu kaplet Opistan terkandung 500 mg asam mefenamat. Obat ini dapat menekan produksi prostaglandin saat jaringan tubuh rusak atau cedera. Senyawa prostaglandin inilah yang memicu timbulnya peradangan. Dengan berkurangnya prostaglandin, gejala nyeri, kemerahan, dan bengkak akibat radang akan mereda.

Opistan

Apa Itu Opistan

Bahan aktif Asam mefenamat
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit gigi, nyeri haid (dismenore), sakit kepala, nyeri akibat cedera, atau nyeri pascaoperasi
Mengurangi gejala pada radang sendi, termasuk osteoarthritis atau rheumatoid arthritis
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥14 tahun
Opistan untuk ibu hamil Usia kehamilan <30 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping asam mefenamat terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥30 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa asam mefenamat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Opistan untuk ibu menyusui Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat lain yang bisa digunakan saat menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Kaplet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Opistan

Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Opistan adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang memiliki alergi terhadap asam mefenamat tidak boleh mengonsumsi Opistan.
  • Hindari penggunaan Opistan jika Anda pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari golongan OAINS, seperti ibuprofen atau naproxen.
  • Jangan menggunakan obat yang mengandung asam mefenamat lebih dari 7 hari kecuali atas anjuran dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami tukak lambung, perdarahan saluran cerna, gagal jantung, atau baru saja menjalani operasi bypass jantung. Obat yang mengandung asam mefenamat tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, stroke, hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan pembekuan darah, anemia, polip hidung, gangguan pernapasan, porfiria, atau lupus.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit jantung atau pernah terkena serangan jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Opistan. Tujuannya adalah untuk menghindari timbulnya efek samping berupa perdarahan saluran cerna.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Opistan. Kandungan asam mefenamat dalam obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Opistan jika direncanakan untuk menjalani pemeriksaan medis apa pun atau operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Opistan.

Dosis dan Aturan Pakai Opistan

Dosis umum penggunaan asam mefenamat yang terkandung dalam Opistan sebagai obat pereda nyeri adalah 500 mg (1 kaplet Opistan), 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Opistan dengan Benar

Gunakan Opistan sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa seizin dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Opistan dengan benar:

  • Konsumsilah Opistan bersama makanan atau segera sesudah makan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Telan kaplet Opistan dalam kondisi utuh dengan segelas air putih atau susu.
  • Jangan berbaring setidaknya sampai 10 menit setelah minum obat antinyeri ini.
  • Opistan akan lebih efektif jika digunakan begitu gejala muncul. Oleh karena itu, jangan menunda pengobatan agar keluhan bisa cepat teratasi.
  • Jika Anda lupa menggunakan Opistan, konsumsilah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama setelah minum Opistan. Gunakan tabir surya jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan obat yang mengandung asam mefenamat dapat menyebabkan kulit mudah mengalami sunburn.
  • Penggunaan obat berisi asam mefenamat, terutama dalam jangka panjang, dapat meningkatkan tekanan darah. Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda menggunakan tensimeter di rumah. Hubungi dokter jika tekanan darah meningkat.
  • Laporkan kepada dokter jika nyeri tidak kunjung mereda atau makin berat meski sudah minum Opistan sesuai dosis dan lama pengobatan yang ditentukan dokter.
  • Hubungi dokter jika nyeri haid tidak membaik atau makin parah setelah 3 hari mengonsumsi Opistan.
  • Simpan Opistan di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap dan panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Opistan dengan Obat Lain

Berdasarkan kandungan di dalamnya, interaksi yang bisa terjadi jika menggunakan Opistan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat lain dari golongan OAINS, seperti aspirin; obat antikoagulan, seperti warfarin; obat kortikosteroid, seperti methylprednisolone atau prednison; atau obat antidepresan jenis SSRI, seperti escitalopram maupun fluoxetine
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama zidovudine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat digoxin, methotrexate, obat antidiabetes yang diminum, atau lithium
  • Penurunan efektivitas obat ACE inhibitor, diuretik, atau ARB sebagai obat antihipertensi

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama Opistan.

Efek Samping dan Bahaya Opistan

Efek samping yang bisa muncul setelah minum obat yang mengandung asam mefenamat, seperti Opistan, adalah:

  • Sakit perut
  • Sensasi perih atau panas di dada (heartburn)
  • Perut kembung
  • Mual atau muntah
  • Sembelit atau malah diare
  • Pusing
  • Kantuk
  • Penglihatan kabur

Temui dokter jika efek samping tersebut tidak hilang atau makin parah. Jangan tunda ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau timbul efek samping serius berikut ini setelah minum Opistan:

  • Mudah memar atau perdarahan tanpa sebab yang jelas
  • Gejala perdarahan saluran cerna, seperti tinja berdarah atau berwarna hitam, muntah darah, atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada yang menjalar ke lengan atau dagu, keringat dingin, mual, dan sesak napas
  • Ruam kulit berwarna kemerahan atau ungu yang kemudian melepuh dan mengelupas
  • Demam, pembengkakan kelenjar getah bening
  • Gejala gagal jantung, seperti bengkak pada tungkai atau kaki, berat badan naik drastis secara mendadak, atau sesak napas
  • Gejala stroke, seperti sakit kepala parah atau pusing mendadak, pelo, penglihatan kabur mendadak, lunglai atau lumpuh sebelah badan
  • Gangguan fungsi hati, yang gejalanya meliputi sakit pada bagian kanan atas perut, tubuh terasa lemas, urine berwarna gelap, atau kulit dan mata menguning
  • Gangguan ginjal, yang gejalanya berupa urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali, warna urine keruh, atau terdapat darah dalam urine
  • Gejala anemia, seperti pucat, tubuh terasa lemas, tangan dan kaki terasa dingin, atau pusing