Osteoporosis dipengaruhi oleh kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi tulang, yaitu proses penggantian sel tulang yang lama dan rapuh menjadi sel tulang yang baru.

Di usia muda, kemampuan regenerasi tulang masih baik sehingga sel-sel baru lebih cepat terbentuk. Akan tetapi, kemampuan regenerasi ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Osteoporosis terjadi bila kepadatan tulang tidak terbentuk dan terjaga dengan baik sejak usia muda.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita osteoporosis. Sebagian faktor risiko ini tidak bisa dicegah atau dikendalikan (tidak dapat dimodifikasi), sedangkan sebagian lagi dapat dicegah atau ditangani (dapat dimodifikasi).

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Berikut ini adalah faktor-faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat dicegah atau dikendalikan:

  • Bertambahnya usia, terutama jika sudah berusia lebih dari 35 tahun
  • Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah mengalami menopause
  • Memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga

Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi

Sementara itu, faktor risiko osteoporosis yang dapat dicegah atau ditangani adalah:

  • Mengalami penurunan kadar hormon estrogen atau testosteron
  • Menderita gangguan hormonal akibat sindrom Cushing, hiperparatirodisme, atau gangguan kelenjar pituitari (hipofisis)
  • Menderita gangguan makan, seperti anorexia nervosa
  • Mengalami kekurangan asupan vitamin D dan kalsium
  • Menderita gangguan pencernaan, seperti gangguan penyerapan zat gizi (malabsorbsi) atau penyakit Crohn
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang
  • Menjalani gaya hidup tidak aktif dan kurang bergerak
  • Merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Menderita penyakit, seperti cystic fibrosis, hemofilia, hemokromatosis, leukemia, atau penyakit Parkinson