Penyebab varikokel pada remaja dipengaruhi oleh peningkatan aliran darah ke testis selama pubertas, serta perbedaan struktur pembuluh darah pada buah zakar. Selain itu, kondisi ini juga dapat dipicu oleh obesitas dan kondisi medis yang langka.

Varikokel adalah kondisi di mana pembuluh darah di dalam kantong zakar (skrotum) melebar atau membengkak. Kondisi ini terjadi pada pembuluh vena yang bertugas untuk mengalirkan darah dari testis kembali ke jantung. Saat fungsi pembuluh ini terganggu, darah akan menumpuk dan menyebabkan pembengkakan.

Penyebab Varikokel pada Remaja dan Langkah Penanganannya - Alodokter

Kondisi ini biasanya terjadi di sisi kiri skrotum dan bisa menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman, atau benjolan lunak yang bisa diraba. Tidak hanya dialami oleh pria dewasa, varikokel juga bisa terjadi pada remaja. Meski sering tidak berbahaya, varikokel dapat memengaruhi kesuburan sehingga penyebab varikokel pada remaja perlu dikenali secepatnya.

Penyebab Varikokel pada Remaja

Varikokel disebabkan oleh gangguan fungsi katup pembuluh vena. Katup ini berfungsi untuk menjaga agar darah mengalir ke 1 arah, yaitu kembali ke jantung. Jika katup ini rusak atau melemah, darah dapat mengalir kembali dan menumpuk di pembuluh darah di sekitar testis.

Selain itu, perbedaan struktur pembuluh darah pada buah zakar juga memicu timbulnya varikokel. Pembuluh darah di sisi kiri memiliki jalur yang lebih panjang dan sudut yang tidak optimal menuju pembuluh darah utama, sehingga lebih rentan terhadap tekanan dan pelebaran. Hal inilah yang membuat skrotum sebelah kiri lebih rentan terkena varikokel.

Nah, penyebab varikokel pada remaja dapat dipicu oleh berbagai faktor berikut:

1. Peningkatan aliran darah di testis selama pubertas

Selama masa pubertas, tubuh remaja laki-laki mengalami pertumbuhan pesat, termasuk pada organ reproduksi, seperti testis. Untuk mendukung pertumbuhan ini, aliran darah ke testis akan meningkat.

Namun, pada beberapa remaja, proses ini dapat memengaruhi struktur pembuluh darah kiri di skrotum. Jika pembuluh darah di skrotum tidak mampu menangani peningkatan aliran darah ini, hal ini dapat menyebabkan aliran darah menjadi kurang lancar sehingga pembuluh darah melebar dan membentuk varikokel.

2. Riwayat keluarga

Riwayat keluarga juga dapat menjadi salah satu penyebab varikokel pada remaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya anggota keluarga dengan riwayat varikokel atau masalah pembuluh darah lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami varikokel.

Meski begitu, pernyataan ini masih perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.

3. Kelebihan berat badan

Penyebab varikokel pada remaja yang berikutnya adalah kelebihan berat badan atau obesitas. Namun uniknya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa varikokel pada penderita obesitas lebih berisiko terjadi pada sisi kanan testis, bukan pada sisi kiri. Selain itu, keterkaitan obesitas dan varikokel perlu penelitian lebih lanjut guna memastikan hubungan yang lebih jelas antara keduanya.

4. Mengalami sindrom nutcracker

Sindrom nutcracker adalah kondisi langka di mana pembuluh darah ginjal kiri terjepit antara 2 arteri besar di perut. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah ginjal kiri, yang dapat menyebabkan darah mengalir balik ke pembuluh darah testis kiri dan memicu varikokel. 

Meskipun jarang terjadi, sindrom nutcracker dapat menyebabkan varikokel serta memperparah varikokel yang sudah ada.

Langkah Penanganan Varikokel pada Remaja

Pada kasus yang ringan, varikokel pada remaja tidak bergejala dan tidak memengaruhi kesehatan. Namun, pada kasus yang berat, varikokel dapat menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan atau benjolan pada testis, testis mengecil (atrofi testis), serta kemandulan.

Oleh karena itu, langkah penanganan yang tepat perlu diberikan. Jika tergolong ringan, penanganan varikokel hanya melibatkan langkah sederhana, seperti:

  • Menghindari aktivitas yang menimbulkan ketidaknyamanan pada testis
  • Menggunakan celana dalam yang lebih ketat atau yang berjenis jockstrap saat berdiri lama dan berolahraga untuk meringankan gejala varikokel yang muncul
  • Mengompres dingin testis menggunakan air dingin atau es batu yang dibalut kain bersih maksimal selama 15 menit
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri (jika varikokel menyebabkan nyeri testis), seperti ibuprofen atau naproxen

Sementara itu, pada kasus berat, diperlukan prosedur pembedahan untuk mengatasi varikokel. Prosedur ini disebut varicocelectomy yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Microscopic varicocelectomy, yang membutuhkan sayatan kecil di bawah selangkangan. Dengan bantuan mikroskop khusus, dokter akan mengikat pembuluh vena yang mengalami pelebaran. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 2–3 jam.
  • Laparoscopic varicocelectomy, yang memerlukan beberapa sayatan kecil di bawah perut. Dokter akan memasukkan alat berbentuk tabung yang dilengkapi kamera dan peralatan bedah kecil. Prosedur ini bisa berlangsung lebih cepat, yaitu sekitar 30–40 menit.

Selain itu, ada juga prosedur embolisasi. Pada prosedur ini, dokter memasukkan selang tipis ke pembuluh darah di selangkangan atau leher. Setelah itu, gulungan kawat kecil atau larutan khusus akan dilepaskan untuk menutup pembuluh vena yang mengalami varikokel, sehingga aliran darah dialihkan ke pembuluh sehat lainnya.

Apabila Anda merasakan gejala pada testis yang dipicu oleh berbagai penyebab varikokel pada remaja di atas, seperti nyeri dan muncul pembengkakan atau benjolan di testis, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat mengambil langkah penanganan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.