Pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kelainan genetik hingga penyakit tertentu. Dengan penanganan yang tepat, masalah pertumbuhan gigi bayi ini bisa teratasi dan komplikasinya pun dapat dicegah.
Gigi pertama bayi biasanya tumbuh ketika ia berusia 6–12 bulan. Namun, dalam beberapa kasus, pertumbuhan gigi bisa menjadi lebih lambat atau bahkan lebih cepat. Selain itu, ada juga kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan pertumbuhan gigi menjadi tidak sesuai dengan waktu atau bentuk yang seharusnya.
Mengetahui penyebab dan tanda-tanda pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal bisa membantu orang tua memberikan penanganan yang tepat agar gigi bayi tetap sehat.
Penyebab Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal
Pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal ditandai oleh waktu tumbuh gigi yang tidak sesuai, posisi gigi yang tidak rapi, gigi lebih kecil atau lebih besar, impaksi gigi, serta bayi kesulitan saat menyusu atau makan. Bentuk gigi yang tidak normal bisa menjadi tanda masalah pertumbuhan gigi bayi.
Gangguan pertumbuhan gigi pada bayi dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:
1. Kelahiran prematur
Bayi yang terlahir prematur umumnya lebih rentan mengalami masalah kesehatan dan tumbuh kembang, salah satunya pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal.
Pada beberapa kasus, bayi prematur juga bisa belum tumbuh gigi saat berusia 9 bulan. Ini karena organ dan sistem tubuhnya belum berkembang sempurna saat lahir, termasuk jaringan pendukung pertumbuhan gigi.
Selain itu, bayi yang lahir dengan berat badan terlalu rendah juga lebih mungkin mengalami keterlambatan tumbuh gigi. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan kurang, mulai dari pola hidup tidak sehat selama kehamilan hingga penyakit tertentu.
2. Kekurangan nutrisi selama kehamilan
Kekurangan nutrisi selama kehamilan, seperti kalsium, vitamin D, dan fosfor, dapat memengaruhi pertumbuhan gigi bayi. Hal ini karena berbagai nutrisi tersebut berperan penting dalam pembentukan struktur gigi dan tulang.
Jika bayi tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, ia lebih rentan mengalami pertumbuhan gigi yang tidak normal, seperti gigi tumbuh terlambat, lemah, dan mudah rusak.
3. Penyakit tertentu
Bayi dengan Down syndrome, Apert syndrome, atau progeria dapat mengalami keterlambatan tumbuh gigi, ukuran gigi yang lebih kecil, atau gigi yang tidak sejajar. Pasalnya, berbagai kondisi genetik tersebut memengaruhi perkembangan jaringan, tulang, dan gigi.
Selain itu, bayi yang menderita kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon paratiroid, hipopituitarisme, serta penyakit langka, seperti cleidocranial dysplasia, juga bisa mengalami gangguan pertumbuhan gigi.
4. Kebiasaan mengisap jempol
Pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh kebiasaan bayi mengisap jempolnya. Kebiasaan ini memberikan tekanan berlebih pada gigi atas dan gigi bawah, sehingga menyebabkan gigi tumbuh tidak beraturan.
5. Genetik
Faktor lain yang bisa memicu pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal adalah genetik. Jadi, jika Anda atau keluarga Anda mengalami gangguan pertumbuhan gigi saat bayi, risiko anak Anda untuk mengalami kondisi tersebut akan makin besar.
Penanganan Pertumbuhan Gigi Bayi yang Tidak Normal
Penanganan gigi bayi yang tumbuh tidak normal akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika gigi tumbuh miring atau tidak rata, dokter biasanya akan melakukan pemantauan rutin. Hal ini karena posisi gigi bayi cenderung membaik seiring dengan pertumbuhan rahang dan perkembangan struktur mulutnya.
Namun, jika kondisi gigi bayi tidak membaik atau menjadi makin parah, dokter mungkin akan menyarankan pemasangan retainer atau tindakan lanjutan untuk mencegah masalah gigi dan rahang di kemudian hari.
Sementara itu, bila gigi bayi tidak kunjung tumbuh sampai usianya lebih dari 18 bulan, dokter mungkin akan melakukan Rontgen untuk melihat kondisi gigi di dalam gusi dan menentukan penanganan sesuai dengan kondisinya.
Untuk mencegah pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal menjadi makin parah, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini:
- Berikan ASI dan susu formula kepada Si Kecil secara teratur.
- Berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan kalsium, seperti keju, ikan, kacang-kacangan, brokoli, bayam, tahu, dan tempe, untuk mendukung perkembangan gigi dan tulang bayi.
- Berikan MPASI dari makanan yang mengandung vitamin D, seperti telur dan ikan, untuk membantu meningkatkan penyerapan kalsium.
- Bersihkan gigi Si Kecil dengan sikat gigi khusus bayi sebanyak 2 kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur.
- Pasangkan sarung tangan di kedua telapak tangan Si Kecil untuk mengurangi kebiasaan mengisap jempol.
Anda juga disarankan untuk membawa Si Kecil ke dokter gigi sejak gigi pertamanya tumbuh atau sebelum ia berusia 1 tahun. Pemeriksaan rutin dapat mendeteksi pertumbuhan gigi yang tidak normal lebih awal dan penanganan pun bisa lebih cepat diberikan.
Apabila Anda mencurigai adanya pertumbuhan gigi bayi yang tidak normal, tanyakanlah ke dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Si Kecil serta membantu memastikan pertumbuhan giginya berjalan dengan optimal.