Prednicort adalah obat untuk meredakan peradangan. Kondisi peradangan yang bisa diatasi dengan obat ini antara lain asma, radang sendi, radang usus, lupus, dan multiple sclerosis. Prednicort mengandung bahan aktif methylprednisolone.

Methylprednisolone di dalam Prednicort termasuk dalam golongan obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara mengurangi zat pemicu peradangan dalam tubuh. Ketika produksi zat pemicu peradangan berkurang, keluhan-keluhan seperti nyeri, bengkak, kemerahan, dan gatal-gatal dapat mereda.

Prednicort

Selain mengobati peradangan, methylprednisolone dalam Prednicort juga memiliki efek imunosupresan. Artinya, kandungan tersebut dapat menekan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan pada penyakit autoimun, alergi berat, hingga reaksi penolakan dari tubuh setelah transplantasi organ.

Varian Prednicort

Prednicort terbagi dalam tiga varian, yaitu:

Apa Itu Prednicort

Bahan aktif Methylprednisolone
Golongan Obat resep
Kategori Kortikosteroid 
Manfaat Meringankan peradangan, mengobati reaksi alergi berat, dan mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ yang baru ditransplantasi
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Prednicort untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Prednicort untuk ibu menyusui Prednicort umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama mengikuti dosis dan aturan pakai yang dianjurkan dokter. Sebelum menyusui, tunggu 2–4 jam setelah mengonsumsi Prednicort.
Prednicort yang disuntikkan langsung ke sendi dapat menurunkan produksi ASI untuk sementara. Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter jika ibu menyusui perlu menggunakan obat ini.
Bentuk obat Kaplet, tablet, dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Prednicort

Prednicort merupakan obat resep yang penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menggunakan obat ini, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Prednicort tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap methylprednisolone atau obat kortikosteroid lain, seperti prednison.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit infeksi, seperti infeksi jamur, cacingan, herpes, atau abses. Sampaikan juga kepada dokter jika Anda pernah melakukan kontak erat dengan penderita TBC, cacar, atau campak.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi, serangan jantung, gagal jantung kongestif, penyakit liver, diabetes, hiperglikemia, katarak, glaukoma, neuritis optik, penyakit ginjal, atau kejang.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami sindrom Cushing, depresi, psikosis, myasthenia gravis, osteoporosis, penyakit tiroid, divertikulitis, tukak lambung, kolitis ulseratif, atau sarkoma Kaposi.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Prednicort jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi yang berbahaya.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Prednicort sebelum menjalani vaksinasi, operasi, atau prosedur medis apa pun.
  • Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudi atau mengoperasikan alat berat, setelah menggunakan Prednicort. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Prednicort. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Prednicort jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Prednicort.

Dosis dan Aturan Pakai Prednicort

Dosis Prednicort tergantung pada sediaan obat yang digunakan dan kondisi pasien. Secara umum, dosis Prednicort yang diberikan kepada pasien adalah:

Bentuk obat: Kaplet atau tablet

Tujuan: Meredakan peradangan dan mengobati reaksi alergi

  • Dewasa: 4–48 mg, 1 hari sekali. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg, 1 hari sekali untuk peradangan atau reaksi alergi akut dan tergolong berat.
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.

Bentuk: Suntik

Dosis Prednicort bentuk suntik ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi yang diderita pasien, antara lain:

  • Peradangan berat pada kulit (suntikan langsung ke bagian kulit yang sakit), seperti gejala lupus pada kulit, plak psoriasis, alopecia areata, lichen planus, granuloma annulare, atau lichen simplex
  • Radang sendi yang berat (suntikan langsung ke sendi), yang meliputi bursitis, osteoarthritis, atau rheumatoid arthritis
  • Reaksi penolakan tubuh selama transplantasi organ
  • Penyakit autoimun
  • Multiple sclerosis
  • Asma berat (status asmatikus)

Cara Menggunakan Prednicort dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum menggunakan Prednicort. Jangan memakai obat ini melebihi dosis yang dianjurkan.

Untuk mengonsumsi Prednicort bentuk kaplet dan tablet, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Minumlah Prednicort bersama makanan atau susu untuk mencegah terjadinya sakit maag.
  • Pastikan untuk mengonsumsi Prednicort pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan lebih optimal. 
  • Bila Anda lupa minum Prednicort, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal minum selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan minum obat ini seperti biasa. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
  • Hindari kontak erat dengan penderita infeksi yang mudah menular, seperti flu, campak, atau cacar air, jika Anda menjalani pengobatan jangka panjang dengan Prednicort. Hal ini karena penggunaan obat tersebut bisa membuat Anda mudah tertular infeksi.
  • Jangan berhenti menggunakan Prednicort tanpa anjuran dokter karena bisa memperburuk kondisi dan menyebabkan gejala putus obat. Bila memang obat ini perlu dihentikan, dokter akan menggantinya dengan obat lain atau menurunkan dosis secara bertahap.
  • Bila Anda mengonsumsi Prednicort dalam jangka panjang, ikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter. Hal ini agar kondisi dan hasil terapi dapat terpantau dengan baik.
  • Simpan Prednicort di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Sementara itu, Prednicort bentuk suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan langsung ke area kulit yang sakit, pembuluh darah, otot, atau persendian. 

Interaksi Prednicort dengan Obat Lain

Methylprednisolone di dalam Prednicort bisa menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat tertentu. Interaksi yang dapat terjadi antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping methylprednisolone bila digunakan bersama ketoconazole, cimetidine, atau tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia bila digunakan bersama diuretik atau amphotericin B
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti diclofenac
  • Penurunan efektivitas methylprednisolone jika digunakan bersama phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin
  • Penurunan efektivitas vaksin atau peningkatan risiko terjadinya infeksi dari vaksin hidup, seperti vaksin influenza 
  • Penurunan efektivitas obat antikolinesterase, seperti pyridostigmine, dalam mengobati myasthenia gravis
  • Penurunan efektivitas obat isoniazid dalam mengobati TBC

Agar aman dan terhindar dari interaksi obat yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Prednicort bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Prednicort

Beberapa efek samping yang bisa muncul akibat penggunaan methylprednisolone di dalam Prednicort adalah:

  • Tangan atau pergelangan kaki bengkak 
  • Pusing atau sensasi seperti berputar
  • Siklus haid tidak teratur
  • Sakit kepala
  • Otot nyeri atau lemah
  • Perut kembung
  • Nafsu makan meningkat, hingga membuat berat badan naik
  • Sulit tidur
  • Kulit mudah memar atau berjerawat

Berkonsultasilah ke dokter secara online melalui chat bila efek samping di atas tidak kunjung membaik atau makin parah. Dokter dapat memberikan solusi untuk menangani efek samping tersebut.

Jangan tunda untuk ke IGD rumah sakit terdekat jika timbul reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:

  • Sesak napas, bahkan ketika beraktivitas ringan
  • Berat badan naik dengan cepat
  • Kulit mudah memar atau menipis
  • Luka yang sulit sembuh
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, penyempitan lapang pandang, atau muncul lingkaran pelangi saat melihat cahaya
  • BAB berdarah
  • Batuk berdarah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Kejang
  • Kadar kalium rendah (hipokalemia), dengan gejala detak jantung tidak teratur, tubuh terasa lemah, atau kram di kaki