Prelin adalah obat untuk mengatasi kejang akibat epilepsi, serta nyeri saraf yang disebabkan oleh fibromyalgia atau cedera tulang belakang. Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan anjuran dokter.

Prelin merupakan obat antikonvulsan yang mengandung 75 mg pregabalin. Bahan aktif ini bekerja dengan cara menghambat impuls di otak yang menyebabkan kejang. Cara kerja ini membantu mengontrol dan mencegah timbulnya kejang pada penderita epilepsi. 

Prelin

Selain digunakan untuk mengontrol kejang, Prelin juga digunakan untuk mengatasi nyeri neuropatik, yaitu nyeri akibat kerusakan atau gangguan pada sistem saraf, seperti pada penderita diabetes, herpes zoster, atau cedera saraf.

Apa Itu Prelin

Bahan aktif Pregabalin 75 mg
Golongan  Obat resep 
Kategori Obat antikonvulsan
Manfaat Mengendalikan kejang parsial pada penderita epilepsi
Mengatasi nyeri saraf (neuropati) akibat diabetes, herpes zoster, cedera tulang belakang, atau skiatika 
Meredakan nyeri di sekujur tubuh pada penderita fibromyalgia
Meredakan gangguan kecemasan umum
Dikonsumsi oleh Dewasa
Prelin untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Prelin untuk ibu menyusui Konsultasikan ke dokter terkait obat yang lebih aman untuk dikonsumsi selama menyusui, terutama saat menyusui bayi yang terlahir prematur atau usianya kurang dari 1 bulan.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Prelin

Prelin merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter. Sebelum mengonsumsi Prelin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Prelin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap pregabalin.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah didiagnosis depresi atau memiliki pikiran untuk bunuh diri sebelum mengonsumsi Prelin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah menderita gangguan pembekuan darah, trombositopenia, angioedema, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau penyakit jantung, termasuk gagal jantung.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Prelin jika Anda memiliki penyakit ginjal atau sedang menjalani terapi cuci darah.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Prelin jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Prelin.

Dosis dan Aturan Pakai Prelin

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Prelin berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Kejang parsial atau epilepsi

  • Dewasa: 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 600 mg per hari.

Kondisi: Nyeri saraf (nyeri neuropati)

  • Dewasa: Dosis awal 75 mg, 2 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi  150 mg, 2 kali sehari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 600 mg per hari 1 minggu setelah dosis pertama ditingkatkan.

Kondisi: Nyeri akibat neuropati diabetik

  • Dewasa: Dosis 50 mg, 3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal: 300 mg per hari.

Kondisi: Fibromyalgia

  • Dewasa: Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 450 mg per hari.

Kondisi: Gangguan kecemasan

  • Dewasa: Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 150 mg tiap minggu. Dosis maksimal 600 mg tiap hari.

Cara Menggunakan Prelin dengan Benar

Ikutilah anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi Prelin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Perhatikan cara menggunakan Prelin di bawah ini agar hasil pengobatan maksimal:

  • Minumlah Prelin sebelum makan atau segera sesudah makan.
  • Telan kapsul Prelin secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, menggerus, atau mengunyah kapsul.
  • Jika Anda lupa menggunakan Prelin, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Jangan menghentikan pengobatan dengan Prelin secara mendadak karena bisa menyebabkan kejang bertambah parah atau gejala putus obat, seperti sulit tidur, mual-mual, sakit kepala, sakit perut, atau diare. Dokter akan mengurangi dosis Prelin secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.
  • Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Prelin, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah dan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala.
  • Simpan Prelin di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Prelin dengan Obat Lain

Ada interaksi yang mungkin terjadi jika obat yang mengandung pregabalin, seperti Prelin, digunakan bersama obat lain. Efek interaksi yang dapat terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya edema jika digunakan bersama obat antidiabetes golongan thiazolidinedione, seperti pioglitazone
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti pusing, kantuk, linglung, atau sulit berkonsentrasi, jika digunakan bersama lorazepam atau metoclopramide
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti koma atau gangguan pernapasan berat, jika digunakan bersama obat golongan opioid
  • Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan bersama obat golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya sembelit, ileus paralitik, dan obstruksi usus, jika digunakan bersama obat yang memicu sembelit, termasuk obat nyeri golongan opioid

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter via chat, jika Anda berencana menggunakan Prelin bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Prelin

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan Prelin adalah:

  • Pusing 
  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Berat badan naik
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan buram
  • Mulut kering 

Konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik, atau malah memburuk. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping berikut: 

  • Napas dangkal atau tersengal-sengal
  • Linglung
  • Kantuk berat
  • Demam tinggi
  • Kulit, bibir, atau kuku membiru
  • Perdarahan yang tidak biasa
  • Nyeri otot tanpa sebab yang jelas, terutama bila disertai dengan demam 
  • Halusinasi
  • Muncul pikiran untuk bunuh diri