Prolon adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi berat, dan gangguan autoimun. Obat ini membantu meredakan gejala penyakit, seperti asma berat, radang sendi, lupus, psoriasis, serta alergi yang tidak membaik dengan pengobatan biasa.
Prolon mengandung methylprednisolone, yaitu zat aktif golongan kortikosteroid yang bekerja dengan cara menekan peradangan dan menurunkan aktivitas sistem imun yang berlebihan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan penggunaannya harus selalu sesuai resep dan petunjuk dokter.

Produk Prolon
Prolon tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Prolon 4 mg 10 Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 4 mg methylprednisolone.
- Prolon 8 mg 10 Tablet, dengan kandungan 8 mg methylprednisolone tiap tablet.
Apa Itu Prolon
| Bahan aktif | Methylprednisolone |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kortikosteroid |
| Manfaat | Mengurangi peradangan, alergi berat, gangguan autoimun, serta kondisi lain yang memerlukan penekanan sistem imun |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Prolon untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Prolon untuk ibu menyusui | Kandungan methylprednisolone dalam Prolon dapat terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk memastikan keamanan bayi. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Prolon
Sebelum mulai mengonsumsi Prolon, penting untuk mengetahui beberapa hal agar penggunaan obat lebih aman dan efektif. Mengabaikan hal ini bisa meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi manfaat obat. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap methylprednisolone, prednisone, atau obat lain dalam golongan yang sama.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, kelainan EKG, aritmia, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit tiroid, osteoporosis, katarak, glaukoma, radang usus, tukak lambung, divertikulitis, myasthenia gravis, pheochromocytoma, depresi, psikosis, kejang, infeksi jamur, cacingan, abses, herpes, cacar, atau campak.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda menggunakan obat lain termasuk suplemen dan herbal untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menerima vaksin bakteri hidup seperti tifoid, kolera, atau BCG karena Prolon dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Prolon jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama penggunaan obat karena dapat meningkatkan risiko perdarahan di saluran pencernaan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Prolon dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Hindari kontak erat dengan penderita infeksi menular jika menggunakan Prolon dalam jangka panjang.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius setelah minum Prolon.
Dosis dan Aturan Pakai Prolon
Dosis Prolon dapat berbeda untuk setiap orang. Penentuan dosis harus dilakukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan pasien, usia, berat badan, serta respons tubuh terhadap pengobatan. Penting untuk mengikuti anjuran dokter secara tepat agar pengobatan efektif dan risiko efek samping dapat diminimalkan.
Berikut adalah rekomendasi dosis azithromycin yang terkandung dalam Prolon:
Tujuan: untuk mengobati peradangan atau penyakit autoimun
Dewasa: 2–60 mg per hari, diminum 1-4 kali sehari.
Anak-anak: 0,5–1,7 mg per kg berat badan per hari, diberikan setiap 6–12 jam.
Tujuan: untuk mengatasi alergi
Dewasa:
- Hari 1: dosis tunggal, 2–4 kali sehari. Dosis total 24 mg.
- Hari 2: 4 kali sehari, dibagi 4 mg pagi, 4 mg siang, 4 mg malam, 8 mg malam sebelum tidur. Dosis total 20 mg.
- Hari 3: 4 kali sehari, dibagi 4 mg pagi, 4 mg siang, 4 mg malam, 4 mg malam sebelum tidur. Dosis total 16 mg.
- Hari 4: 4 kali sehari, dibagi 4 mg pagi, 4 mg siang, 4 mg malam sebelum tidur. Dosis total 12 mg.
- Hari 5: 4 kali sehari, dibagi 4 mg pagi dan 4 mg malam sebelum tidur. Dosis total 8 mg.
- Hari 6: 4 mg pagi sebelum makan.
Anak-anak: 0,5–1,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 kali jadwal konsumsi.
Cara Menggunakan Prolon dengan Benar
Prolon merupakan obat yang harus dikonsumsi tepat sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Mengubah dosis atau frekuensi penggunaan tanpa seizin dokter dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Agar Anda mendapatkan manfaat maksimal dari Prolon, pahami dan ikuti panduan penggunaan berikut ini dengan seksama:
- Telan Prolon utuh dengan air putih. Jangan dibelah, dikunyah, atau dihancurkan.
- Konsumsilah Prolon bersama makanan untuk mencegah sakit maag.
- Prolon dapat diminum sebelum makan atau 1–2 jam setelah makan. Jika perut terasa tidak nyaman, minum bersama atau setelah makan.
- Konsumsilah Prolon pada jam yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan seperti biasa.
- Jangan hentikan pengobatan sendiri. Untuk pengobatan jangka panjang, dokter akan menurunkan dosis secara bertahap agar gejala tidak memburuk.
- Jika penggunaan jangka panjang, dokter mungkin akan meminta tes darah dan pemeriksaan mata secara berkala.
- Jangan memberikan obat ini kepada orang lain, walau gejalanya mirip dengan Anda.
- Vitamin atau mineral dari suplemen tidak menggantikan nutrisi dari makanan. Tetap konsumsi makanan bergizi dan seimbang setiap hari.
- Jangan gunakan Prolon jika sudah kedaluwarsa.
- Simpan Prolon di tempat sejuk, kering, terlindung dari sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Prolon dengan Obat Lain
Beberapa obat dapat memengaruhi efektivitas Prolon, dan sebaliknya, Prolon juga bisa memengaruhi kerja obat lain. Mengetahui interaksi ini penting untuk mencegah efek samping dan komplikasi selama pengobatan. Interaksi obat yang mungkin terjadi seperti:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot jika methylprednisolone dosis tinggi digunakan dengan obat pelemas otot (muscle relaxant)
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan tacrolimus, cyclophosphamide, ketoconazole, atau cimetidine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan ciclosporin
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan amphotericin B atau diuretik
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid
- Penurunan kadar dan efektivitas methylprednisolone jika digunakan bersama rifampicin, phenobarbital, atau phenytoin
- Penurunan efektivitas obat antikolinesterase, seperti pyridostigmine, dalam mengatasi myasthenia gravis
- Penurunan efektivitas dari obat isoniazid, aspirin, pancuronium, atau vecuronium
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin influenza atau vaksin BCG
Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Prolon bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Prolon
Seperti obat kortikosteroid lainnya, penggunaan Prolon dapat menimbulkan efek samping, terutama bila digunakan dalam dosis tinggi atau jangka panjang. Efek samping yang muncul bisa berupa:
- Gangguan pencernaan, seperti nyeri lambung atau mual
- Gangguan tidur
- Nafsu makan meningkat dan berat badan naik
- Perubahan suasana hati
Hentikan penggunaan Prolon dan segera ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi obat, seperti ruam, pembengkakan di wajah atau tenggorokan, dan sesak napas.
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri pada mata atau penyempitan lapang pandang
- Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sariawan yang sulit sembuh, atau batuk
- Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan
- Kadar kalium rendah yang bisa ditandai dengan detak jantung tidak teratur, tubuh terasa lemah, atau kram di kaki
- Muntah darah, muntah seperti ampas kopi, atau BAB berdarah
- Kaki bengkak, berat badan meningkat cepat, atau napas menjadi pendek
- Kulit kering, memerah, menipis, bersisik, atau mudah memar
- Kejang
- Mood swing, depresi berat, pikiran atau perilaku yang tidak wajar
- Moon face, yaitu pembengkakan di wajah sehingga wajah tampak lebih bulat
Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter.