Radang kepala penis ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan di kepala penis. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat menyebabkan peradangan terus-menerus dan memicu komplikasi, seperti terbentuknya luka dan jaringan parut.
Balanitis atau radang kepala penis umumnya muncul akibat kebersihan organ intim yang kurang terjaga, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi jamur atau bakteri. Kondisi ini cenderung dialami oleh pria dewasa atau anak laki-laki yang belum disunat.
Penderita radang kepala penis akan menunjukkan gejala, seperti bengkak dan kemerahan pada kulup. Selain itu, balanitis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Nyeri dan gatal di area kepala penis
- Kulup terasa kencang
- Sakit ketika buang air kecil
- Keluar cairan berbau dari penis
- Bercak putih atau smegma yang lengket pada kulup penis
Kenali Penyebab Radang Kepala Penis
Radang kepala penis paling sering disebabkan oleh infeksi jamur maupun bakteri. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya balanitis, yaitu:
1. Kebersihan penis tidak terjaga
Radang kepala penis sering kali terjadi akibat kebersihan penis yang tidak terjaga dengan baik, terutama di bagian kulup. Hal ini membuat area lipatan di kepala penis lembap dan menjadi sarang bagi bakteri atau jamur untuk berkembang biak.
2. Belum sunat
Pria yang belum disunat memiliki risiko lebih besar mengalami radang kepala penis, apalagi jika kebersihan organ intimnya tidak terjaga. Pasalnya, kuman bisa menumpuk pada lipatan kulit di kepala penis dan memicu peradangan.
3. Fimosis
Fimosis adalah kondisi ketika kulup melekat di kepala penis, sehingga sulit atau tidak bisa ditarik ke arah pangkal. Ini membuat kepala penis sulit untuk dibersihkan. Akibatnya, penumpukan kotoran pada kulup bisa memicu infeksi, bahkan ketatnya perlekatan di bagian kulup bisa memperburuk peradangan pada kepala penis.
4. Diabetes
Penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat tertentu, seperti dapagliflozin, berisiko menderita radang kepala penis. Hal ini karena obat tersebut bekerja dengan cara membuang gula darah melalui urine.
Apabila penis tidak dibersihkan dengan baik dari urine yang mengandung banyak gula, penis bisa menjadi tempat jamur dan bakteri berkembang biak sehingga memicu terjadinya infeksi.
5. Obesitas
Obesitas adalah kondisi ketika tubuh memiliki kelebihan lemak. Umumnya, lemak menumpuk di area perut sehingga bisa membuat penis terpendam ke dalam.
Penis yang terpendam cenderung membuat area kulitnya lebih lembap dan menjadi tempat ideal bagi jamur untuk tumbuh. Hal inilah yang menyebabkan orang dengan obesitas juga berisiko terkena radang kepala penis.
6. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual (IMS), seperti kutil kelamin, sifilis, gonore, dan herpes, juga dapat memicu peradangan pada kepala penis. Gejala IMS biasanya juga disertai keluar nanah atau darah dari penis, luka pada penis, atau adanya lepuhan.
7. Alergi
Penyebab radang kepala penis lainnya adalah reaksi alergi karena penggunaan sabun yang mengandung alkohol atau parfum, sehingga kulit kepala penis kering dan iritasi.
Selain itu, beberapa pria juga mungkin mengalami reaksi alergi akibat penggunaan kondom lateks. Kondisi ini ditandai dengan muncul rasa gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada penis.
Penanganan Radang Kepala Penis
Radang kepala penis dapat diatasi dengan penggunaan obat-obatan maupun tindakan medis sesuai anjuran dokter. Biasanya, dokter akan memberi penanganan sesuai penyebab radang kepala penis. Beberapa jenis pengobatan yang umumnya diberikan meliputi:
Krim antijamur
Jika balanitis disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan memberikan krim antijamur seperti clotrimazole untuk mengobati infeksi. Penderita cukup mengoles krim ke kepala penis dan lipatan kulup sebanyak 2–3 kali sehari, setidaknya selama 2 minggu.
Antibiotik
Apabila radang kepala penis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati penyakit tersebut. Sebagai contoh, jika balanitis muncul sebagai akibat penyakit gonore, dokter akan memberikan antibiotik seperti cefixime, azithromycin, atau doxycycline.
Krim kortikosteroid
Krim yang mengandung kortikosteroid jufa dapat meredakan kemerahan, pembengkakan, dan gatal yang dialami penderita radang kepala penis.
Sunat
Untuk mengatasi radang kepala penis berulang atau yang disertai fimosis, biasanya dokter akan merekomendasikan penderita menjalani sunat untuk menghilangkan kulup yang menutupi penis. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi.
Selain pengobatan di atas, radang kepala penis juga perlu ditangani dengan merawat dan menjaga kebersihan penis dengan benar. Tidak hanya membantu proses penyembuhan, hal tersebut juga penting dilakukan untuk mencegah kekambuhan.
Penderitanya perlu mencuci dan mengeringkan penis setelah buang air kecil, tidak mengenakan pakaian dalam yang ketat, serta menghindari penggunaan sabun yang mengandung parfum atau alkohol karena bisa memperparah peradangan.
Guna mencegah kekambuhan, pastikan pula untuk selalu menjaga kesehatan secara keseluruhan dengan menjaga berat badan, mengonsumsi makanan rendah gula, menghindari perilaku seks bebas, dan menjalani pola makan yang sehat.
Radang kepala penis umumnya tidak berbahaya bila diobati dengan tepat dan dijaga kebersihannya. Sebagian besar penderita juga dapat sembuh dalam waktu 3–5 hari setelah pengobatan.
Namun, apabila kondisi ini tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti, fimosis, parafimosis, jaringan parut di saluran kemih, dan luka di kepala penis. Meski jarang terjadi, balanitis juga diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker penis.
Apabila Anda mengalami gejala radang kepala penis, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan serta mendapat penanganan yang tepat dan sesuai penyebabnya.