Reticor adalah obat untuk mengatasi jerawat. Obat ini juga dapat dipakai untuk menyamarkan garis halus atau kerutan, meratakan warna kulit, menghaluskan kulit, serta mengatasi kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
Reticor mengandung tretinoin, yaitu kelompok obat retinoid yang bekerja dengan cara mempercepat pergantian sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Hal ini membuat pori-pori yang tersumbat teratasi sehingga kemunculan jerawat dapat dikurangi atau bahkan dicegah.
Tak hanya itu, kemampuan Reticor dalam menekan produksi minyak berlebih dan sifat antiradang yang dimilikinya mampu mengurangi peradangan pada jerawat. Reticor juga efektif dalam merangsang produksi kolagen dan elastin sehingga menjadikan kulit lebih halus dan tidak rentan berkeriput.
Produk Reticor
Reticor tersedia dalam 4 varian, yaitu:
- Reticor 0,1% mengandung 0,1% tretinoin. Reticor 0,1 tersedia dalam kemasan tube 15 gram.
- Reticor 0,1% mengandung 0,1% tretinoin. Reticor 0,1 tersedia dalam kemasan tube 90 gram.
- Reticor 0,05% mengandung 0,05% tretinoin. Reticor 0,05 hadir dalam kemasan tube 15 gram.
- Reticor 0,025% mengandung 0,025% tretinoin. Reticor 0,025 dikemas dalam tube 15 gram.
Apa Itu Reticor
Bahan aktif | Tretinoin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Retinoid topikal |
Manfaat | Mengatasi jerawat, garis halus atau kerutan, warna kulit tidak merata, kulit kasar, dan kerusakan kulit lain yang disebabkan paparan sinar matahari |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Reticor untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Reticor untuk ibu menyusui | Ibu menyusui dapat menggunakan obat ini sesuai dengan anjuran dokter. |
Jangan mengoleskan Reticor ke area payudara. Jika memang perlu mengoleskan obat ini, pastikan area payudara sudah dibersihkan sebelum menyusui. | |
Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Reticor
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Reticor:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang alergi terhadap kandungan tretinoin tidak boleh menggunakan Reticor
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami masalah kulit tertentu, seperti luka, sunburn, eksim, dermatitis, atau actinic keratosis, pada area kulit yang dioleskan Reticor.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda atau keluarga Anda pernah didiagnosis kanker kulit.
- Jangan terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, serta selalu gunakan pakaian berlengan panjang dan sunscreen ketika beraktivitas di luar rumah pada siang hari selama menggunakan Reticor. Obat ini bisa menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Hindari pemakaian produk lain yang bisa menyebabkan iritasi, seperti produk perawatan kulit yang mengandung alkohol, astringent, atau jeruk nipis. Krim penghilang bulu juga sebaiknya tidak digunakan.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Reticor jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda berencana untuk menggunakan obat, vitamin, atau produk herbal lain, terutama yang dioleskan ke kulit. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat.
- Segera periksakan ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Reticor
Oleskan Reticor secukupnya pada jerawat atau kulit yang bermasalah, 1 kali sehari pada malam hari atau sebelum tidur.
Cara Menggunakan Reticor dengan Benar
Gunakan Reticor sesuai anjuran dokter atau aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Berikut adalah cara menggunakan Reticor dengan benar yang perlu Anda perhatikan agar hasil pengobatan maksimal:
- Cuci tangan dan bersihkan area kulit yang akan diobati sebelum mengoleskan Reticor.
- Keringkan area kulit yang akan diolesi Reticor dengan lembut menggunakan handuk bersih. Tunggu sekitar 20–30 menit sampai kulit benar-benar kering sebelum mengoleskan obat.
- Ambil krim secukupnya dengan ujung jari dan oleskan secara tipis dan merata di area kulit yang ingin diobati.
- Jangan mengoleskan Reticor di area kulit yang terbakar sinar matahari atau pada kulit yang terluka atau tergores.
- Jangan oleskan obat lain pada kulit yang diobati setidaknya 1 jam sebelum atau sesudah menggunakan Reticor. Hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi kulit.
- Reticor hanya boleh digunakan pada kulit. Jika obat mengenai mata, hidung, telinga, atau mulut, segera bersihkan dengan air mengalir.
- Cuci tangan sampai bersih setelah mengoleskan Reticor.
- Gunakan Reticor pada waktu yang sama setiap harinya. Jika terlupa, jangan oleskan krim ini dalam jumlah yang banyak pada jadwal penggunaan berikutnya.
- Simpan Reticor di tempat bersuhu ruangan dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Reticor dengan Obat Lain
Obat dengan kandungan tretinoin, seperti Reticor, dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat tertentu. Efek interaksi obat yang dapat terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya iritasi yang parah dan penurunan efektivitas Reticor jika digunakan bersama dengan benzoil peroksida.
- Peningkatan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari jika digunakan bersama ciprofloxacin, tetrasiklin, hydrochlorothiazide, sulfamethoxazole, dan chlorpromazine.
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan Reticor bersama dengan obat lain, terutama yang dioleskan ke kulit. Konsultasi dapat dilakukan melalui Chat Bersama Dokter.
Efek Samping dan Bahaya Reticor
Karena mengandung tretinoin, penggunaan Reticor mungkin menyebabkan iritasi ringan pada awal pemakaian. Efek samping yang mungkin muncul akibat pemakaian Reticor adalah:
- Kulit kering
- Kulit memerah, gatal, atau terasa seperti terbakar
- Kulit mengelupas
- Kulit terasa hangat atau perih
- Kulit gatal ringan hingga sedang
Efek samping tersebut umumnya mereda seiring berjalannya waktu karena kulit sudah beradaptasi dengan kandungan di dalam Reticor. Namun, jika keluhan tersebut tidak kunjung membaik, hentikan penggunaan Reticor dan konsultasikan kepada dokter via chat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera kunjungi dokter jika reaksi alergi obat dan efek samping serius berikut ini muncul:
- Iritasi kulit yang parah atau terjadi secara terus-menerus
- Kulit melepuh, mengeras, atau berkerak
- Kulit bengkak
- Perubahan warna kulit
- Wajah, lidah, atau tenggorokan bengkak atau gatal
- Pusing parah
- Sesak napas