Sakit gigi tak kunjung sembuh sering kali membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Nyeri yang terus-menerus, meski sudah minum obat atau melakukan perawatan sederhana, dapat menjadi tanda adanya masalah gigi atau mulut yang lebih serius dan memerlukan penanganan khusus dari dokter gigi.

Setiap orang bisa mengalami sakit gigi, baik anak-anak maupun orang dewasa. Keluhan ini bisa bermula dari rasa nyeri ringan hingga parah yang tidak kunjung sembuh. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit gigi tak kunjung sembuh juga dapat menjadi tanda infeksi, gangguan pada saraf gigi, atau masalah lain yang memerlukan penanganan medis.

Sakit Gigi Tak Kunjung Sembuh, Inilah Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Bila dibiarkan tanpa pengobatan, sakit gigi tak kunjung sembuh dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti abses gigi atau penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja penyebab sakit gigi tak kunjung sembuh dan cara mengatasinya agar pengobatan yang tepat bisa segera didapatkan.

Sakit Gigi Tak Kunjung Sembuh dan Penyebabnya

Sakit gigi tak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah ringan hingga kondisi serius yang perlu segera ditangani oleh dokter gigi. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama sakit gigi tak kunjung sembuh:

1. Gigi berlubang

Gigi berlubang merupakan salah satu penyebab umum dari sakit gigi tak kunjung sembuh. Keluhan ini terjadi ketika lapisan pelindung gigi rusak akibat penumpukan plak dan bakteri, sehingga terbentuk lubang kecil pada gigi. Bila tidak segera ditangani, lubang ini bisa semakin dalam dan mencapai lapisan pulpa, yaitu bagian terdalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah.

Jika kerusakan sudah sampai ke pulpa, nyeri yang timbul biasanya sangat tajam, berdenyut, serta seringkali tidak membaik meski sudah minum obat. Pada tahap ini, pengobatan seperti penambalan biasa sudah tidak cukup, dan Anda mungkin memerlukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi untuk mengatasi infeksi dan menghilangkan rasa sakit secara permanen.

2. Abses gigi

Abses gigi terjadi ketika bakteri masuk ke bagian dalam gigi atau gusi dan menyebabkan penumpukan nanah. Infeksi ini bisa muncul setelah gigi berlubang yang tidak diobati, cedera pada gigi, atau infeksi gusi berat. 

Beberapa keluhan yang bisa timbul akibat abses gigi adalah munculnya benjolan di gusi, rasa nyeri berdenyut yang tidak hilang, bengkak pada wajah, demam, dan bahkan bau mulut.

Abses gigi tidak boleh dianggap remeh karena infeksinya bisa menyebar ke jaringan sekitar gigi, tulang rahang, bahkan ke organ lain seperti sinus atau aliran darah. Jika Anda mengalami gejala seperti pembengkakan hebat, demam tinggi, atau kesulitan membuka mulut dan menelan, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk penanganan darurat.

3. Periodontitis

Periodontitis terjadi ketika jaringan yang menyangga gigi mengalami radang atau infeksi. Pada awalnya, radang gusi (gingivitis) hanya menimbulkan gusi merah dan mudah berdarah. Jika tidak diobati, keluhan ini dapat berkembang menjadi periodontitis. Pada tahap ini, infeksi sudah mengenai jaringan dan tulang penyangga gigi.

Gejala periodontitis yang umum terjadi bisa berupa sakit gigi tak kunjung sembuh, gigi terasa goyang, gusi bengkak dan bernanah, serta gigi tanggal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut yang sulit hilang. Penanganan dini oleh dokter gigi sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen dan menjaga kesehatan gigi serta mulut.

4. Gigi retak atau patah

Gigi yang retak atau patah sering kali disebabkan oleh benturan, kecelakaan, atau kebiasaan menggigit benda keras seperti es batu atau permen. Retakan kecil pada gigi terkadang tidak langsung menimbulkan nyeri, tetapi jika celah tersebut cukup dalam dan mencapai saraf, rasa sakit bisa timbul secara tiba-tiba dan bertahan lama.

Rasa nyeri akibat gigi retak biasanya muncul saat mengunyah atau saat gigi terkena suhu ekstrem dari makanan dan minuman. Gigi yang retak atau patah tidak dapat sembuh sendiri, sehingga membutuhkan perawatan khusus dari dokter gigi, seperti penambalan, perawatan saluran akar, atau pencabutan jika kerusakan sudah parah.

5. Perawatan saluran akar gigi yang tidak sempurna

Perawatan saluran akar gigi dilakukan untuk mengatasi infeksi atau kerusakan pada pulpa gigi. Namun jika perawatan tidak dilakukan secara menyeluruh, misalnya masih ada jaringan mati atau bakteri yang tertinggal di dalam saluran akar, sakit gigi dapat kambuh dan tidak kunjung hilang.

Selain sakit gigi tak kunjung sembuh, ada beberapa keluhan yang bisa dirasakan, seperti gusi bengkak atau munculnya nanah di sekitar gigi yang dirawat. Pada kasus ini, dokter mungkin perlu melakukan perawatan ulang atau tindakan lain untuk menghilangkan infeksi secara tuntas.

6. Tumbuh gigi bungsu (Impaksi gigi)

Gigi bungsu biasanya tumbuh di usia remaja akhir hingga dewasa muda. Namun karena ruang di rahang sering kali tidak cukup, gigi bungsu bisa tumbuh miring atau terpendam sebagian. Hal ini dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan, gusi bengkak, sulit membuka mulut, serta infeksi di area sekitar gigi bungsu.

Impaksi gigi bungsu juga bisa menimbulkan tekanan pada gigi sebelahnya dan menyebabkan nyeri merambat ke bagian lain mulut. Pada kasus infeksi, dokter gigi dapat memberikan obat antibiotik dan melakukan tindakan pembedahan untuk mencabut gigi bungsu yang bermasalah.

7. Gangguan sendi rahang

Gangguan sendi rahang atau temporomandibular joint disorder (TMJ) terjadi ketika sendi penghubung rahang dengan tengkorak mengalami masalah. Keluhan ini dapat menyebabkan nyeri pada rahang atau sekitar telinga, bahkan menjalar hingga ke kepala dan leher. Rasa sakitnya juga bisa terasa seperti sakit gigi yang tidak kunjung hilang.

Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah rahang berbunyi saat membuka atau menutup mulut, sulit mengunyah, atau rahang terkunci. Keluhan ini bisa dipicu oleh stres, kebiasaan menggertakkan gigi, atau cedera pada rahang. Penanganannya memerlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi atau dokter spesialis rahang.

Sakit Gigi Tak Kunjung Sembuh dan Penanganannya

Penanganan sakit gigi tak kunjung sembuh harus disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah perburukan kondisi, di antaranya:

  • Kompres dingin bagian pipi yang terasa sakit dengan es batu yang dibungkus kain selama 15–20 menit.
  • Jaga kebersihan gigi dan mulut, seperti sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi untuk membersihkan sela gigi, dan hindari menyentuh area yang sakit secara berlebihan.
  • Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas, dingin, atau manis. Hal ini karena makanan dan minuman tersebut bisa memperparah keluhan sakit gigi.
  • Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri, sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.

Sakit gigi tak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh berbagai kondisi yang memerlukan penanganan dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika sakit gigi bertahan lebih dari dua hari, terlebih jika disertai tanda infeksi atau pembengkakan. Penanganan yang cepat dan tepat akan membantu mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan gigi serta mulut Anda.

Anda dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter secara online untuk konsultasi awal atau buat janji temu langsung dengan dokter gigi terdekat melalui aplikasi ALODOKTER. Dengan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat dicegah dan kesehatan gigi tetap terjaga.