Pengobatan sakit tenggorokan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus, pengobatan secara khusus tidak diperlukan, karena gejala biasanya akan mereda dalam 5–7 hari.

Meski dapat sembuh dengan sendirinya, sebaiknya Anda tetap memeriksakan diri ke dokter, untuk menyingkirkan kemungkinan sakit tenggorokan disebabkan oleh COVID-19.

Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit tenggorokan adalah:

Penanganan Mandiri

Untuk membantu meredakan gejala, ada beberapa tips mudah yang bisa diterapkan di rumah dan obat sakit tenggorokan yang bisa didapatkan tanpa ke dokter terlebih dahulu. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:

Obat-obatan

Penanganan sakit tenggorokan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Dosis dan lama pengobatan akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan.

Perlu diingat bahwa antibiotik harus dikonsumsi sampai habis meski gejala sudah membaik. Hal ini perlu dilakukan agar infeksi tidak bertambah buruk, kambuh, atau berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, seperti demam rematik atau radang ginjal.

Pada sakit tenggorokan yang disebabkan oleh penyakit asam lambung atau GERD, dokter dapat meresepkan antasida, obat penghambat H2, atau penghambat pompa proton.

Dokter juga bisa memberikan obat pelega tenggorokan, seperti obat kumur atau obat semprot yang mengandung antiseptik khusus untuk tenggorokan.

Selain itu, obat analgetik dan antipiretik, seperti paracetamol atau ibuprofen, juga dapat diberikan untuk meredakan sakit tenggorokan dan demam. Namun, hindari penggunaan aspirin, karena dapat memicu penyakit sindrom Reye.

Untuk pasien dewasa yang mengalami sakit tenggorokan parah, dokter dapat meresepkan obat kortikosteroid untuk meringankan gejala radang di tenggorokan. Namun, penggunaan obat ini tidak dianjurkan bagi pasien anak.