Saridon adalah obat sakit kepala yang mengandung tiga bahan aktif, yaitu paracetamol, propyphenazone, dan kafein. Saridon juga bermanfaat untuk meredakan sakit gigi. 

Saridon mengandung 250 mg paracetamol, 150 mg propyphenazone, dan 50 mg kafein per tablet. Paracetamol bekerja langsung di bagian otak yang mengatur rasa nyeri, sedangkan propyphenazone menghambat prostaglandin, yaitu zat pemicu timbulnya nyeri. Sementara itu, kafein meningkatkan efek pereda nyeri dari paracetamol.

Saridon

Berkat kombinasi tiga bahan aktif tersebut, Saridon bisa digunakan untuk meredakan keluhan nyeri, khususnya sakit kepala, migrain, atau sakit gigi. Kandungan kafein dalam Saridon juga dapat mengurangi rasa kantuk sehingga Anda bisa tetap beraktivitas.

Saridon dijual dalam kemasan blister isi 4 tablet yang praktis dibawa bepergian. Saridon 4 Tablet bisa dibeli tanpa resep dokter.

Apa Itu Saridon

Bahan aktif Paracetamol, propyphenazone, dan kafein
Golongan Obat bebas
Kategori Analgetik-antipiretik
Manfaat Meredakan nyeri pada sakit kepala atau sakit gigi
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Saridon untuk ibu hamil Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan propyphenazone terhadap ibu hamil maupun janin.
Oleh karena itu, obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Saridon untuk ibu menyusui Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Saridon jika sedang menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur.
Jika ibu menyusui menggunakan obat yang mengandung kafein, seperti Saridon, sebaiknya kurangi konsumsi minuman berkafein, seperti dari kopi atau teh.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Saridon

Meskipun termasuk obat bebas, Saridon tetap perlu digunakan dengan hati-hati agar aman dan efektif. Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Saridon antara lain:

  • Jangan mengonsumsi Saridon jika alergi terhadap kandungan obat ini. Apabila ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Saridon jika sedang menderita penyakit liver, penyakit infeksi yang berat, malnutrisi kronis, defisiensi G6PD, penyakit ginjal, atau anemia hemolitik.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Saridon jika Anda sedang menderita gangguan kecemasan, susah tidur atau insomnia, tukak lambung, hipertensi, aritmia, atau epilepsi.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Saridon jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau sedang mengalami kecanduan alkohol.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Saridon jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Saridon jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Saridon agar tidak terjadi kerusakan hati.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Saridon.

Dosis dan Aturan Pakai Saridon

Dosis Saridon sebagai obat sakit kepala atau obat sakit gigi adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3–4 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½–1 tablet, 3–4 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Menggunakan Saridon dengan Benar

Gunakan Saridon sesuai aturan pakai pada kemasannya, atau ikuti anjuran dokter. Jangan minum Saridon melebihi dosis yang dianjurkan atau mengonsumsinya bersama obat lain yang juga mengandung paracetamol.

Penggunaan Saridon secara tepat sangat penting, berikut panduannya:

  • Konsumsilah Saridon sesudah makan.
  • Telan tablet Saridon dengan air putih secukupnya.
  • Hentikan penggunaan Saridon jika keluhan nyeri sudah mereda. Produk paracetamol tidak untuk digunakan jangka panjang.
  • Hubungi dokter jika nyeri belum mereda setelah 5 hari menggunakan Saridon. Gunakan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk berkonsultasi mengenai keluhan Anda.
  • Simpan Saridon di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi Saridon yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Saridon dengan Obat Lain

Kandungan Saridon berisiko menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Efek interaksi yang terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
  • Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
  • Peningkatan risiko terjadi perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan denyut jantung jika digunakan bersama phenylpropanolamine
  • Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
  • Penurunan efektivitas dari obat penenang atau obat golongan penghambat beta
  • Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
  • Penurunan efek obat pelebar pembuluh darah (vasodilator) dari adenosine atau dipyridamole 

Jika Anda perlu menggunakan obat lain saat mengonsumsi Saridon, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan.

Efek Samping dan Bahaya Saridon

Pada sebagian orang, obat nyeri yang mengandung kafein, termasuk Saridon, bisa menimbulkan keluhan sulit tidur, gugup, atau gelisah. Jika efek ini terasa berat atau tidak kunjung hilang, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Penggunaan Saridon secara berlebihan atau dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan hati. Segera ke dokter bila muncul reaksi alergi obat atau tanda-tanda seperti berikut: 

  • Tinja berwarna pucat seperti tanah liat
  • Urine berwarna gelap
  • Perut bagian kanan atas terasa sakit
  • Hilang nafsu makan
  • Penyakit kuning

Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai keluhan Anda, manfaatkan fitur Buat Janji Dokter di aplikasi ALODOKTER. Anda bisa memilih dokter berdasarkan lokasi dan jadwal praktik.