Kolin adalah jenis nutrisi mikro yang memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah mencegah penumpukan lemak di hati. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan kolin dan makanan apa saja sih yang mengandung kolin? Yuk temukan jawabannya di artikel ini.

Kolin bukanlah mineral atau vitamin, tetapi sering dimasukkan ke dalam kelompok vitamin B karena punya kemiripan sifat dan fungsi. Kekurangan kolin dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kerusakan otot dan liver.

Serba-serbi Informasi tentang Kolin dan Manfaatnya untuk Kesehatan - Alodokter

Pada ibu hamil, kekurangan kolin bahkan bisa meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi kehamilan, di antaranya preeklamsia, berat bayi lahir rendah, hingga kelahiran prematur.

Kebutuhan Kolin dan Sumber Makanan

Karena pentingnya kolin untuk kesehatan, kamu perlu memenuhi kebutuhan harian nutrisi mikro satu ini. Nah, hal pertama yang harus diketahui adalah jumlah kolin yang dibutuhkan sesuai dengan usia. Berikut adalah penjelasannya:

  • Bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan membutuhkan 125 miligram
  • Bayi berusia 7–12 bulan membutuhkan 150 miligram
  • Anak usia 1–18 tahun membutuhkan 200–550 miligram
  • Dewasa usia lebih dari 18 tahun membutuhkan 450–550 miligram
  • Ibu hamil membutuhkan 450 miligram
  • Ibu menyusui membutuhkan 550 miligram

Secara alami, kolin bisa diproduksi oleh tubuh, tetapi hanya dalam jumlah yang kecil. Karena itulah kita perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kolin untuk membantu memenuhi kebutuhan kolin harian. Beberapa jenis makanan dan minuman yang mengandung kolin adalah:

  • Hati ayam dan sapi
  • Kuning telur
  • Daging sapi dan dada ayam
  • Ikan
  • Bekicot
  • Brokoli
  • Kacang kedelai
  • Produk olahan susu
  • Kembang kol
  • Bayam
  • Kacang-kacangan

Beragam Manfaat Kolin untuk Kesehatan

Kolin termasuk ke dalam mikronutrien, yaitu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Namun, peran kolin dalam menjalankan beragam fungsi penting dan memberikan manfaat kesehatan cukup besar, di antaranya:

1. Menurunkan risiko terjadinya perlemakan hati

Gaya hidup yang tidak sehat bisa menyebabkan peningkatan kolesterol. Nah, kolin berfungsi untuk membantu pemecahan lemak di dalam hati. Saat kadar kolin rendah, lemak darah bisa menumpuk di liver dan akhirnya memicu perlemakan hati.

2. Menurunkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan

Kekurangan kolin selama hamil dikaitkan dengan sejumlah komplikasi, seperti kelahiran prematur, preeklamsia, hingga berat bayi lahir rendah. Beberapa penelitian menyatakan adanya risiko cacat bawaan lahir akibat kekurangan kolin.

3. Menjaga kesehatan sistem saraf dan otak

Kolin merupakan nutrisi yang penting dalam pembuatan asetilkolin, yakni neurotransmiter yang berperan penting dalam mengatur memori, suasana hati, dan kecerdasan. Selain itu, kolin bersama vitamin B12 dan folat juga diperlukan dalam proses sintesis DNA yang penting untuk fungsi dan perkembangan otak.

4. Menjaga kesehatan otot

Kolin adalah nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan, termasuk otot. Rendahnya kadar kolin juga dikaitkan dengan kerusakan otot. Selain itu, peran kolin dalam pembentukan asetilkolin juga memengaruhi fungsi otot dalam sistem pergerakan.

Itulah penjelasan singkat tentang kolin. Sebisa mungkin usahakan untuk selalu memenuhi asupan harian nutrisi mikro satu ini, baik dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kolin atau pun dengan suplemen.

Namun, jika kamu berencana mengonsumsi suplemen, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna mengetahui dosis dan durasi pakai yang pas untuk kondisimu, ya.