Simdrol adalah obat untuk mengatasi peradangan serta gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti rematik, asma, alergi berat, dan penyakit autoimun. Obat yang mengandung methylprednisolone ini tersedia dalam bentuk tablet dan suntik, yang penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Methylprednisolone dalam Simdrol bekerja dengan cara menekan reaksi peradangan dan respons berlebihan dari sistem imun yang menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Cara kerja ini efektif dalam meredakan nyeri, bengkak, maupun kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh peradangan.

Kandungan methylprednisolone dalam Rhemafar juga mampu menekan respons sistem imun tubuh yang berlebihan (imunosupresif). Berbekal efek tersebut, obat ini juga dapat
Produk Simdrol
Simdrol tersedia dalam 4 varian, yaitu:
- Simdrol 4 mg 10 Tablet, yang mengandung 4 mg methylprednisolone tiap tabletnya
- Simdrol suntik, yang mengandung 125 mg methylprednisolone tiap vial
Apa Itu Simdrol
| Bahan aktif | Methylprednisolone |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kortikosteroid |
| Manfaat | Mengatasi peradangan |
| Mengobati reaksi alergi sedang-berat | |
| Menangani penyakit autoimun | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Simdrol untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Simdrol untuk ibu menyusui | Simdrol umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Simdrol
Simdrol merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter. Sebelum menggunakan Simdrol, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Simdrol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap methylprednisolone.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menderita penyakit infeksi tertentu, seperti infeksi jamur, tuberkulosis, cacingan, atau herpes.
- Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Simdrol jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver, gangguan pembekuan darah, diabetes, tukak lambung, divertikulitis, atau myasthenia gravis, depresi, psikosis, atau kejang.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Simdrol sebelum menjalani vaksinasi, operasi, atau prosedur medis apa pun.
- Hindari kontak erat dengan penderita infeksi yang mudah menular, seperti flu, cacar air, atau campak, jika Anda menjalani terapi jangka panjang dengan Simdrol. Methylprednisolone di dalam obat ini dapat membuat Anda mudah tertular infeksi.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Simdrol jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Simdrol. Hal ini untuk mencegah terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Simdrol jika Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah agar terhindar dari efek interaksi yang berbahaya.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Simdrol.
Dosis dan Aturan Pakai Simdrol
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Simdrol untuk mengatasi peradangan dan reaksi alergi yang parah berdasarkan sediaan obatnya:
Simdrol tablet
- Dewasa: 4–48 mg per hari, sebagai dosis tunggal atau sebagai dosis terbagi ke dalam 3–4 kali minum per hari.
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan anak.
Simdrol suntik
Simdrol suntik digunakan untuk mengatasi kondisi peradangan,multiple sclerosis, asma berat, dan untuk mencegah reaksi penolakan tubuh setelah transplantasi organ. Dosis Simdrol suntik akan disesuaikan oleh dokter dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Simdrol dengan Benar
Gunakan Simdrol sesuai anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk Simdrol tablet, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Tablet Simdrol sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau segera sesudah makan dengan bantuan air putih.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Simdrol, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jika Anda mengonsumsi Simdrol dalam jangka panjang (≥2 minggu), jangan menghentikan pengobatan tanpa arahan dari dokter. Jika memang konsumsi obat ini perlu dihentikan, dokter akan menurunkan dosis secara bertahap.
- Konsumsi Simdrol dalam jangka panjang perlu diikuti dengan pemeriksaan rutin sesuai dengan jadwal yang disarankan dokter. Hal ini agar kondisi Anda dan hasil terapi dapat terpantau dengan baik.
- Simpan Simdrol di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Sementara itu, Simdrol suntik akan diberikan secara langsung oleh dokter atau petugas medis yang diberi instruksi oleh dokter. Obat dapat disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM), melalui infus ke pembuluh darah (intravena/IV), atau disuntikkan langsung ke sendi (intra-articular) secara perlahan.
Interaksi Simdrol dengan Obat Lain
Kandungan methylprednisolone dalam Simdrol bisa menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat tertentu. Efek yang terjadi bisa berupa?
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat NSAID
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Simdrol jika digunakan bersama tacrolimus, ketoconazole, atau cimetidine
- Penurunan efektivitas Simdrol jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, atau phenobarbital
- Penurunan efektivitas obat antikolinesterase, seperti pyridostigmine, dalam mengobati myasthenia gravis
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan diuretik
- Penurunan efektivitas dari obat isoniazid dalam mengatasi tuberkulosis
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin influenza atau vaksin BCG
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter via chat, jika Anda berencana menggunakan Simdrol bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Simdrol
Ada sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan Simdrol, yaitu:
- Mual dan muntah
- Pusing
- Sakit kepala
- Nyeri ulu hati (heartburn)
- Nafsu makan bertambah
- Keringat berlebih
- Muncul jerawat
- Sulit tidur
- Kulit mudah memar atau menipis
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sesak napas, bahkan ketika beraktivitas ringan
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Berat badan naik drastis karena tubuh membengkak
- BAB berdarah, batuk berdarah, atau muntah yang berampas seperti serbuk kopi
- Gejala pankreatitis, seperti nyeri perut berat yang menjalar ke punggung, disertai mual muntah
- Perubahan perilaku atau depresi berat
- Kejang
- Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram, nyeri pada mata, atau penyempitan lapang pandang (tunnel vision)
- Gejala kekurangan kalium (hipokalemia), seperti detak jantung tidak teratur, tubuh terasa lemah, atau kram di kaki