Yusimox adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri di kulit dan jaringan lunak, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, dan kelamin. Obat yang mengandung bahan aktif amoxicillin ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter.

Kandungan amoxicillin dalam Yusimox bekerja mengganggu pembentukan dinding sel bakteri. Berkat cara kerja tersebut, obat ini bisa menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Alhasil, infeksi beserta keluhannya berangsur reda.

Yusimox - Alodokter

Perlu diketahui bahwa obat antibiotik, termasuk Yusimox, bukan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu, pilek, atau mononukleosis

Produk Yusimox

Yusimox merupakan obat resep yang dikemas dalam dua macam sediaan, yaitu:

1. Yusimox Tablet

Yusimox Tablet mengandung 500 mg amoxicillin.

2. Yusimox Sirup

Yusimox sediaan sirup memiliki dua varian, yaitu:

Apa Itu Yusimox

Bahan aktif Amoxicillin
Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik penicillin
Manfaat Mengobati infeksi bakteri
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Yusimox untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Yusimox untuk ibu menyusui Produk amoxicillin, seperti Yusimox, dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui. Obat ini terkadang menyebabkan diare ringan, ruam, dan kantuk, pada bayi yang disusui. Namun, kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan medis.
Hubungi dokter bila bayi tidak mau menyusu, atau mengalami ruam kulit, diare berat, maupun infeksi jamur mulut, selama Anda menjalani terapi dengan obat ini.
Bentuk obat Kaplet dan sirop kering

Peringatan sebelum Mengonsumsi Yusimox

Yusimox tidak bisa digunakan untuk mengobati meningitis serta infeksi tulang dan otot. Ada hal-hal lain yang penting Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Yusimox, yaitu:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Yusimox tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap amoxicillin atau obat lain yang tergolong antibiotik jenis penisilin maupun sefalosporin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak membaik setelah 1–2 minggu, bahkan dengan pengobatan. Beri tahu pula jika ada kemungkinan Anda tertular mononukleosis dari orang sekitar. 
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita leukemia limfositik, penyakit ginjal, buang air kecil berkurang, epilepsi, penyakit liver, asma, atau diare akibat penggunaan antibiotik.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Beri tahu juga apabila Anda sedang menunda kehamilan dengan pil KB, karena obat ini dapat menurunkan efektivitas pil KB.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Yusimox jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menjalani vaksinasi apa pun selama menggunakan Yusimox. Kandungan amoxicillin dalam obat ini bisa menurunkan efektivitas vaksin tertentu.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Yusimox jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Yusimox.

Dosis dan Aturan Pakai Yusimox

Dosis Yusimox yang diberikan dokter tergantung pada kondisi yang ditangani, serta usia dan berat badan (BB) pasien. Secara umum, berikut adalah rincian dosis Yusimox:

Tujuan: Mengatasi infeksi bakteri di kulit dan jaringan lunak, saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran kemih

  • Dewasa dan anak dengan BB >20 kg: 250–500 mg tiap 8 jam.
  • Anak dengan BB <20 kg: 20–40 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 3 kali konsumsi.

Tujuan: Mengatasi uretritis akibat gonore

  • Dewasa: 3.000 mg sebagai dosis tunggal.

Cara Mengonsumsi Yusimox dengan Benar

Yusimox dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Gunakan Yusimox sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah panduan penggunaan Yusimox yang benar:

  • Yusimox sediaan kaplet atau sirop kering sebaiknya dikonsumsi pada waktu makan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Untuk Yusimox sediaan kaplet, telan obat ini secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah atau menggerus kaplet Yusimox.
  • Jika Anda mengonsumsi Yusimox sirop kering, campurkan serbuk obat dengan air putih hingga batas yang tertera pada petunjuk penggunaan. Kocok botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok atau gelas takar yang terdapat dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Yusimox, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jika diminta datang kembali untuk kontrol, pastikan Anda mematuhi jadwal yang telah diberikan oleh dokter. Anda perlu menjalani pemeriksaan fungsi ginjal dan liver, terutama jika menggunakan Yusimox dalam jangka panjang.
  • Jangan menghentikan pengobatan lebih cepat dari yang dianjurkan dokter meskipun gejala infeksi sudah hilang. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat membuat bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap pengobatan (resistensi antibiotik).
  • Simpan Yusimox di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Yusimox jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Yusimox sediaan sirop kering tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari setelah obat dicampur dengan air atau pelarut.

Interaksi Yusimox dengan Obat Lain

Amoxicillin yang terkandung dalam Yusimox dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada kulit, misalnya ruam, jika digunakan dengan allopurinol
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Peningkatan kadar methotrexate di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat tersebut
  • Penurunan efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan
  • Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin BCG
  • Penurunan efektivitas amoxicillin dalam mengatasi infeksi bakteri jika digunakan dengan chloramphenicol, antibiotik golongan makrolid, sulfonamida, atau tetracycline

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Yusimox.

Efek Samping dan Bahaya Yusimox

Mengingat Yusimox mengandung amoxicillin, efek samping yang bisa timbul setelah minum obat antibiotik ini adalah:

  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Ruam
  • Perubahan rasa pada lidah
  • Sakit kepala
  • Perubahan warna gigi menjadi kekuningan atau kecokelatan, terutama pada anak-anak

Hubungi dokter jika keluhan di atas tidak membaik atau makin berat. Jangan tunda ke IGD terdekat apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah minum Yusimox, atau muncul efek samping serius berikut ini:

  • Diare berat yang tidak kunjung reda, BAB berdarah, atau kram perut yang berat
  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
  • Infeksi jamur di mulut, yang gejalanya berupa bercak putih yang nyeri di mulut
  • Infeksi jamur vagina, yang ditandai dengan keputihan yang menggumpal dan rasa gatal atau panas
  • Gangguan fungsi liver, yang gejalanya antara lain urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, perut bengkak dan nyeri, kulit atau bagian putih mata menguning (penyakit kuning)
  • Ruam kulit berwarna kemerahan atau keunguan yang melepuh atau mengelupas
  • Demam, sakit tenggorokan, mata terasa panas seperti terbakar