Pantangan diabetes perlu diperhatikan oleh para penderita diabetes untuk mencegah diabetes makin memburuk. Pantangan ini tidak hanya dengan menghindari makanan atau minuman manis, tetapi juga dengan menjauhi kebiasaan buruk yang dapat membuat gula darah dalam tubuh kerap naik.
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Secara umum, diabetes terbagi menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak bisa menghasilkan insulin sehingga kadar gula darah akan terus tinggi. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik karena masalah dengan hormon insulin atau karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan cukup.
Penderita diabetes umumnya lebih rentan terkena berbagai komplikasi, seperti penyakit ginjal, jantung, hingga gangguan penglihatan. Kondisi tersebut akan makin memburuk jika Anda tidak menjalani pantangan diabetes.
Supaya tidak memperparah diabetes atau mengalami komplikasinya, ada beberapa pantangan diabetes yang perlu diketahui oleh penderitanya.
Beragam Pantangan Diabetes
Pada umumnya pantangan diabetes berkaitan dengan pola makan penderitanya. Namun, tidak hanya itu, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa memicu terjadinya diabetes yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Berikut ini merupakan beberapa pantangan diabetes yang perlu dihindari oleh penderita diabetes:
1. Minum minuman tinggi gula
Minuman yang mengandung gula tinggi termasuk salah satu pantangan diabetes yang utama. Alasannya, terlalu banyak mengonsumsi minuman yang tinggi gula dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan sulit terkontrol.
Sementara pada orang yang sehat, kebiasaan minum yang manis-manis bisa menyebabkan resistensi insulin yang pada akhirnya menjadi penyebab diabetes.
Kandungan gula yang tinggi sering ditemukan dalam soda, teh manis, minuman kemasan, dan jus kemasan. Penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi konsumsi minuman yang mengandung tinggi gula dan memilih minuman yang lebih sehat, seperti air putih atau teh tanpa gula.
2. Sering mengonsumsi makanan manis
Mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat, kue manis, dan martabak memang nikmat. Namun, makanan manis termasuk salah satu pantangan diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Kadar gula yang makin tinggi setelah makan makanan manis akan memperparah kondisi diabetes. Oleh karena itu, penderita diabetes harus menghindari atau membatasi asupan makanan manis.
3. Konsumsi makanan berlemak
Pantangan diabetes yang selanjutnya adalah makanan berlemak. Ada dua jenis lemak, yaitu lemak sehat dan lemak jenuh.
Sesuai dengan namanya, lemak sehat baik untuk kesehatan tubuh dan dapat menjadi sumber energi. Nah, lemak yang harus dihindari penderita diabetes adalah lemak jenuh. Jenis lemak ini umumnya berasal dari sumber hewani, termasuk berbagai macam daging merah, dan produk olahan susu, seperti mentega, keju, dan es krim.
Selain itu, makanan yang digoreng juga termasuk dalam makanan yang harus dihindari. Hal ini karena makanan yang digoreng dengan suhu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya lemak jenuh dan lemak trans.
Jika dikonsumsi berlebihan, lemak jenuh dan lemak trans bisa berdampak pada peningkatan kadar kolestrol dalam darah dan berat badan. Akibatnya, tubuh akan menjadi sulit menggunakan insulin, sehingga kadar gula darah akan cenderung naik dan sulit terkontrol.
4. Stres berlebih
Ketika mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan glukagon yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Jika stres tidak ditangani dengan baik, hal ini akan berdampak pada peningkatan gula darah. Oleh karena itu, stres yang berlebih menjadi salah satu pantangan diabetes.
Agar gula darah tetap stabil, penderita diabetes disarankan untuk mengelola stres dengan baik, yaitu dengan melakukan relaksasi, beristirahat yang cukup, melakukan meditasi, olahraga, atau menjalani konseling dengan psikolog.
5. Jarang berolahraga
Tidak hanya memperhatikan pola makan, jarang berolahraga juga menjadi pantangan diabetes. Berolahraga secara rutin merupakan salah satu cara yang efektif untuk membantu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah.
Otot yang berkontraksi ketika berolahraga akan merangsang sel-sel dalam tubuh untuk memanfaatkan insulin agar menggunakan glukosa sebagai energi. Oleh karena itu, rutin berolahraga dapat membuat gula darah terkontrol dengan baik.
Penderita diabetes disarankan untuk berolahraga rutin selama 30 menit minimal 5 kali per minggu. Beberapa pilihan olahraga yang disarankan antara lain berjalan kaki, joging, berenang, senam, dan bersepeda.
6. Merokok
Kandungan nikotin dan zat beracun dalam rokok dapat menyebabkan sel-sel dalam tubuh tidak bisa menyerap gula darah sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan gula darah sulit untuk masuk ke dalam sel sehingga terjadi penumpukan gula darah atau glukosa di dalam darah.
Kebiasaan merokok, termasuk merokok pasif, juga bisa membuat organ-organ tubuh lebih cepat rusak, sehingga komplikasi diabetes bisa lebih cepat terjadi.
7. Minum minuman beralkohol
Minuman beralkohol termasuk salah satu pantangan diabetes yang perlu jauhi. Ketika mengonsumsi minuman beralkohol terlalu banyak, liver akan menjadi lebih cepat rusak. Hal ini bisa membuat tubuh lebih sulit mengontrol gula darah sehingga kadarnya bisa mudah melonjak.
8. Tidak teratur minum obat diabetes
Penderita diabetes perlu mengonsumsi obat diabetes yang telah diresepkan dokter secara rutin sesuai jadwal. Hal ini penting dilakukan agar kadar gula darah dalam tubuh bisa terkontrol dengan baik.
Jika sering melupakan jadwal minum obat, kadar gula darah akan mudah melonjak dan hal ini bisa membuat pengobatan diabetes menjadi kurang efektif.
Tidak hanya menghindari pantangan diabetes yang sudah disebutkan di atas. Penderita diabetes juga perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter serta mengonsumsi pengobatan sesuai anjuran dokter, guna mencegah diabetes makin memburuk.
Dengan penanganan yang tepat, termasuk dengan menjauhi berbagai pantangan diabetes di atas, kondisi pasien diharapkan bisa membaik dan senantiasa terhindar dari komplikasi yang berbahaya.