Acetin adalah obat untuk meringankan keluhan batuk berdahak pada kondisi seperti, bronkitis, emfisema, bronkiektasis, atau fibrosis kistik. Selain itu, Acetin bisa digunakan sebagai obat penawar racun untuk mengatasi keracunan paracetamol.

Acetin mengandung acetylcysteine sebagai bahan aktifnya. Dalam mengatasi batuk berdahak, acetylcysteine bekerja mencairkan lendir kental dan lengket yang menumpuk di saluran napas. Cara ini bisa memudahkan pembuangan dahak melalui batuk.

Acetin

Selain itu, acetylcysteine punya aktivitas antioksidan di liver. Hal ini berkat kemampuannya mengembalikan glutathione yang hilang akibat overdosis paracetamol. Glutathione akan menetralisir zat racun yang terbentuk di liver saat terjadi keracunan paracetamol. Cara ini bisa mencegah kerusakan sel yang menyebabkan gagal hati

Penggunaan Acetin juga ditujukan bagi penderita kanker yang menjalani kemoterapi dengan cyclophosphamide. Tujuannya adalah untuk mengatasi efek samping pada saluran kemih, termasuk cystitis. Antioksidan pada acetylcysteine mampu mencegah terjadinya kerusakan sel saluran kemih akibat penggunaan obat kanker tersebut.  

Produk Acetin

Sediaan Acetin terdiri dari kapsul dan tablet effervescent. Berikut adalah rincian produknya:

  • Acetin 200 mg Kapsul, yang berisi 200 mg acetylcysteine per kapsul 
  • Acetin 600 mg Tablet Effervescent, yang mengandung 600 mg acetylcysteine dalam tiap tablet

Acetin bisa dibeli dengan resep yang ditulis di atas kertas, atau resep digital (e-resep) yang didapat dari konsultasi online dengan dokter.

Apa Itu Acetin

Bahan aktif Acetylcysteine
Golongan Obat resep
Kategori Obat pengencer dahak jenis mukolitik
Manfaat Mengencerkan dahak yang kental akibat penyakit saluran pernapasan, seperti bronkiektasis, bronkitis, kistik fibrosis, atau emfisema
Mengobati keracunan obat paracetamol
Mengatasi gangguan pada saluran kemih akibat efek samping kemoterapi dengan cyclophosphamide
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Acetin untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko acetylcysteine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Meski demikian, penggunaan obat ini pada masa kehamilan tetap harus dengan arahan dokter.
Acetin untuk ibu menyusui Produk obat acetylcysteine, seperti Acetin, aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter.
Ibu menyusui dianjurkan untuk memompa ASI dan membuangnya selama 30 jam setelah minum obat ini.
Bentuk obat Kapsul dan tablet effervescent

Peringatan sebelum Menggunakan Acetin

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Acetin untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, yaitu:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Acetin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi terhadap acetylcysteine.
  • Beri tahu dokter jika sedang menderita asma, hipertensi, gagal jantung, atau penyakit ginjal.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Acetin jika memiliki kondisi yang bisa menyebabkan timbulnya perdarahan saluran cerna, seperti tukak lambung, tukak usus dua belas jari, gastritis, atau varises esofagus.
  • Beri tahu dokter jika memiliki diabetes. Acetin bentuk tablet effervescent tidak direkomendasikan untuk penderita diabetes, kecuali jika kadar gula darahnya stabil dalam batas normal.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. 
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Acetin jika sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk nitrogliserin, tetracycline, suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan memberikan Acetin kepada anak tanpa persetujuan dokter.   
  • Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Acetin.

Dosis dan Aturan Pakai Acetin

Berikut adalah dosis Acetin berdasarkan kondisi yang diobati dan sediaan obatnya:

Acetin sediaan kapsul

Kondisi: Batuk berdahak

  • Dewasa dan anak usia >14 tahun: 1 kapsul, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia 6–14 tahun:  1 kapsul, 2 kali sehari.

Kondisi: Cystic fibrosis

  • Anak usia ≥6 tahun: 1 kapsul, 3 kali sehari.

Acetin sediaan tablet effervescent

Kondisi: Batuk berdahak

  • Dewasa: 1 tablet effervescent per hari, di minum pada malam hari. 

Kondisi: Keracunan obat (overdosis) paracetamol

  • Dewasa dan anak-anak: Dosis awal 140 mg/kgBB, 10 jam kemudian dilanjutkan dengan 70 mg/kgBB, tiap 4 jam, selama 1–3 hari.

Kondisi: Gangguan pada saluran kemih akibat kemoterapi dengan cyclophosphamide 

  • Dewasa: 1.000 mg, 4 kali sehari.

Cara Menggunakan Acetin dengan Benar

Pastikan untuk menggunakan Acetin sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Acetin yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Acetin pada saat makan atau segera sesudah makan.
  • Telan kapsul Acetin dengan air putih. Jangan mengunyah atau membuka isi kapsul, kecuali jika diperbolehkan dokter.
  • Apabila menggunakan Acetin sediaan tablet effervescent, larutkan 1 tablet effervescent dengan 200 ml (kira-kira ½ gelas) air minum. Tunggu sampai benar-benar larut, kemudian minum larutan obat sampai habis.
  • Jika sedang mengonsumsi obat lain yang mengandung tetracycline, gunakan obat tersebut setidaknya 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi Acetin.
  • Konsumsilah Acetin pada waktu yang sama setiap harinya. Jika terlewat dari jadwal, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Simpan Acetin di tempat yang sejuk dan terhindar dari suhu panas dan lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Acetin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Acetin dengan Obat Lain

Berdasarkan kandungannya, efek interaksi yang terjadi jika Acetin digunakan bersama obat lain bisa meliputi:

Agar aman, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter jika akan menggunakan Acetin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Acetin

Efek samping yang bisa timbul akibat konsumsi Acetin adalah:

Penggunaan obat berbahan acetylcysteine juga bisa menimbulkan efek samping berupa sakit kepala atau sakit perut.

Hubungi dokter jika terjadi alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk: 

  • Bronkospasme atau penyempitan saluran napas, yang gejalanya antara lain dada terasa berat atau tercekat, mengi, dan sesak napas
  • Gejala perdarahan saluran cerna, termasuk BAB berdarah, tinja berwarna hitam, muntah darah, atau muntah yang bertekstur seperti bubuk kopi
  • Telinga berdenging atau tinnitus
  • Jantung berdebar
  • Ruam kulit yang mengelupas atau melepuh di area bibir, mulut, atau mata, yang disertai demam
  • Gangguan fungsi hati, yang gejalanya bisa berupa nyeri perut kanan atas, tinja pucat seperti dempul, urine berwarna gelap, atau kulit dan mata menjadi kuning (penyakit kuning)
  • Gejala angioedema, seperti pembengkakan di bawah kulit, terutama di bibir, kelopak mata, lidah, atau tenggorokan
  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram

Guna mendapatkan penanganan awal yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping. Jika memang diperlukan pertolongan medis secepatnya, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.