Bell’s palsy terjadi ketika saraf yang mengendalikan otot wajah mengalami peradangan. Peradangan tersebut menyebabkan sarat terhimpit sebagian atau seluruhnya sehingga otot yang terhubung dengan saraf tersebut tidak dapat bekerja dengan baik. Kondisi inilah yang membuat otot wajah lumpuh.

Hingga saat ini, penyebab pasti peradangan saraf pada Bell’s palsy masih terus diteliti. Namun, kondisi ini sering dikaitkan dengan infeksi virus yang menyerang saraf wajah. Berikut beberapa contoh virus yang diduga dapat memicu Bell’s palsy:

  • Virus herpes simplex
  • Virus varicella zoster
  • Cytomegalovirus

Selain infeksi virus, beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Bell’s palsy, antara lain:

  • Infeksi telinga tengah
  • Penyakit sarkoidosis, yaitu peradangan pada organ tubuh
  • Tumor pada kelenjar ludah
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Diabetes

Faktor Risiko Bell’s Palsy

Bell’s palsy dapat menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

  • Usia antara 15–60 tahun
  • Memiliki penyakit autoimun, seperti myasthenia gravis
  • Sedang hamil, terutama pada trimester ketiga
  • Mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu
  • Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami Bell’s palsy
  • Mengidap obesitas
  • Pernah terinfeksi virus, seperti COVID-19
  • Baru saja menerima vaksinasi COVID-19
  • Menderita diabetes
  • Mengalami tekanan darah tinggi
  • Mengalami dislipidemia, yaitu kondisi ketika kadar lemak dalam darah meningkat
  • Sering terpapar udara dingin
  • Terpapar radiasi
  • Mengalami preeklamsia berat saat hamil

Meski sebagian besar kasus Bell’s palsy dapat pulih dengan sendirinya, pemeriksaan medis tetap penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan tidak ada kondisi lain yang lebih serius. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter bila Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala yang mengarah ke kelumpuhan wajah.

Untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang lebih tepat, Anda bisa memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter. Dokter akan membantu menentukan terapi yang sesuai, mulai dari pemberian obat hingga tindakan medis lanjutan, seperti operasi, bila diperlukan.