Betavein adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Betavein mengandung bahan aktif irbesartan.

Betavein termasuk dalam kelompok obat angiotensin receptor blockers. Kandungan irbesartan dalam obat ini bekerja dengan melemaskan dan memperlebar pembuluh darah. Cara kerja tersebut dapat menurunkan tekanan darah, serta memudahkan jantung memompa darah ke seluruh tubuh. 

Betavein

Betavein tersedia dalam bentuk sediaan kaplet 150 mg dan 300 mg. 

Apa Itu Betavein

Bahan aktif Irbesartan
Golongan Obat resep
Kategori Angiotensin II receptor blocker (ARB)
Manfaat Mengatasi hipertensi dan nefropati diabetik
Dikonsumsi oleh Dewasa 
Betavein untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Betavein untuk ibu menyusui Obat dengan kandungan irbesartan umumnya tidak dianjurkan untuk ibu menyusui, terutama jika bayi prematur atau masih berusia di bawah 1 bulan.
Konsultasikan dengan dokter mengenai obat yang tepat untuk dikonsumsi selama menyusui.
Bentuk obat Kaplet 

Peringatan sebelum Mengonsumsi Betavein

Sebelum mengonsumsi Betavein, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Betavein tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
  • Jangan mengonsumsi Betavein jika Anda menderita diabetes dan sedang mengonsumsi aliskiren.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gagal jantung kongestif, penyakit hati, angioedema, penyakit ginjal, kelainan katup jantung, tekanan darah rendah, hiponatremia, atau hiperkalemia.
  • Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang menjalani diet rendah garam atau menjalani cuci darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Betavein jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama menjalani terapi dengan Betavein.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Betavein. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Betavein. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Betavein.

Dosis dan Aturan Pakai Betavein

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Betavein berdasarkan kondisi pasien:

Kondisi: Hipertensi

  • Dewasa: 150 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari jika diperlukan.

Kondisi: Nefropati diabetik

  • Dewasa: dosis awal 150 mg, sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari jika diperlukan.

Cara Mengonsumsi Betavein dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Betavein dengan benar:

  • Konsumsilah obat ini sebelum atau sesudah makan.
  • Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah kaplet sebelum ditelan. Telan obat secara utuh dengan segelas air.
  • Pastikan untuk mengonsumsi Betavein pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan lebih efektif. 
  • Jika Anda lupa meminum Betavein, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Selama menjalani pengobatan dengan Betavein, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi dan respons tubuh Anda terhadap obat terpantau. Patuhi jadwal kontrol yang telah ditentukan oleh dokter.
  • Untuk membantu mengontrol tekanan darah, disarankan untuk berolahraga rutin, menjaga berat badan tetap ideal, tidak merokok, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam.
  • Simpan Betavein di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Betavein dengan Obat Lain

Kandungan irbesartan dalam Betavein dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang dapat terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, hipotensi, dan hiperkalemia jika digunakan dengan aliskiren atau obat golongan ACE inhibitor, seperti lisinopril
  • Penurunan efektivitas Betavein dan peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan bersama obat golongan NSAID, seperti aspirin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium atau repaglinide
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan dengan heparin, suplemen kalium, atau diuretik hemat kalium, seperti spironolactone

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Betavein bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Betavein

Mengingat Betavein mengandung irbesartan, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah minum obat ini, antara lain:

Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak segera mereda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, atau mulut
  • Pusing hingga terasa akan pingsan
  • Detak jantung lambat, cepat, atau tidak teratur
  • Sulit buang air kecil
  • Kram otot, mati rasa, atau otot terasa lemah
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas dan menelan