Brixa adalah obat untuk mencegah dan mengobati penggumpalan darah di pembuluh darah, seperti DVT (deep vein thrombosis) dan PE (pulmonary embolism). Obat ini juga membantu menurunkan risiko stroke pada orang dewasa dengan gangguan irama jantung.
Brixa mengandung apixaban, yaitu antikoagulan yang bekerja dengan cara menghambat proses pembekuan darah sehingga membantu mencegah terbentuknya bekuan darah yang berbahaya. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Produk Brixa
Brixa tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Brixa 2,5 mg Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 2,5 mg apixaban.
- Brixa 5 mg Tablet, dengan kandungan 5 mg apixaban tiap tablet.
Apa Itu Brixa
| Bahan aktif | Apixaban |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antikoagulan jenis penghambat faktor Xa |
| Manfaat | Mencegah stroke dan penggumpalan darah |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Brixa untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya diberikan apabila manfaat yang diharapkan bagi ibu lebih besar dibandingkan potensi risiko terhadap janin. | |
| Brixa untuk ibu menyusui |
Kandungan apixaban dalam Brixa dapat terserap ke dalam ASI. Obat ini umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping. Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk memastikan keamanannya bagi bayi. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Brixa
Sebelum menggunakan Brixa, pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai hal-hal berikut:
- Jangan gunakan Brixa jika Anda memiliki alergi terhadap apixaban atau obat lain yang termasuk dalam golongan yang sama. Selalu informasikan kepada dokter mengenai semua riwayat alergi Anda.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami masalah kesehatan seperti penyakit liver, ginjal, stroke perdarahan, sindrom antifosfolipid, atau gangguan pembekuan darah seperti hemofilia dan trombositopenia.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau baru saja mengalami cedera atau perdarahan di saluran pencernaan.
- Sampaikan juga kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, aritmia, atau kelainan pada hasil rekam jantung (EKG). Informasikan pula jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah interaksi obat.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Brixa jika direncanakan menjalani operasi, terutama yang dilakukan dengan bius spinal atau epidural.
- Jangan mengonsumsi alkohol selama menggunakan Brixa, karena obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
- Hindari kegiatan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya benturan atau luka, seperti olahraga yang melibatkan kontak fisik. Brixa bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
- Jangan langsung mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan tinggi setelah mengonsumsi Brixa karena obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
- Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat, seperti gatal, ruam, bengkak, atau sesak napas, maupun gejala overdosis atau efek samping serius selama menggunakan Brixa.
Dosis dan Aturan Pakai Brixa
Untuk memastikan efek optimal dan aman, dosis apixaban dalam Brixa disesuaikan dengan kondisi medis pasien. Berikut panduan umum yang direkomendasikan berdasarkan jenis kondisi yang ditangani:
Tujuan: Mencegah deep vein thrombosis setelah operasi besar
- Dosisnya 2,5 mg, 2 kali sehari, sejak 12–24 jam setelah operasi. Durasi pengobatan setelah operasi penggantian lutut adalah 10–14 hari, sedangkan durasi pengobatan setelah operasi penggantian panggul adalah 32–38 hari.
Tujuan: Mengobati deep vein thrombosis atau emboli paru
- Dosis awal 10 mg, 2 kali sehari dan dikonsumsi selama 7 hari. Dosis lanjutan 5 mg, 2 kali sehari.
Tujuan: Mencegah stroke atau emboli pada penderita fibrilasi atrium
- Dosisnya 5 mg, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Brixa dengan Benar
Gunakan Brixa selalu sesuai petunjuk pada label kemasan atau anjuran dokter. Hindari menambah, menggandakan, atau mengurangi dosis karena hal ini bisa memengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Agar Brixa bekerja optimal dan aman, ikuti langkah-langkah penggunaan berikut ini dengan seksama:
- Brixa dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk hasil yang optimal, konsumsilah obat ini pada jam yang sama setiap hari.
- Telan tablet Brixa utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet sebelum diminum, kecuali bila dianjurkan dokter.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Brixa, segera konsumsi obat ini begitu teringat, selama jadwal dosis berikutnya belum terlalu dekat. Bila sudah mendekati waktu minum berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Selama menjalani pengobatan dengan Brixa, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan darah secara berkala untuk memantau efektivitas obat dalam mengatasi pembekuan darah. Pastikan Anda mengikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter.
- Jangan menggunakan Brixa yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Simpan Brixa di tempat yang kering, bersuhu ruangan, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Brixa dengan Obat Lain
Saat Brixa digunakan bersamaan dengan obat lain, beberapa interaksi bisa terjadi. Penting untuk mengetahui kemungkinan ini agar penggunaan obat tetap aman dan efektif. Berikut adalah interaksi yang perlu diwaspadai:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS); obat antidepresan, seperti golongan SSRIs atau SNRIs; atau obat pengencer darah, termasuk antikoagulan lain maupun antiplatelet
- Penurunan kadar apixaban di dalam darah jika digunakan dengan rifampicin, phenytoin, carbamazepine, phenobarbital, diltiazem, amiodarone, quinidine, ketoconazole, ritonavir, atau verapamil
- Penurunan efektivitas obat jika digunakan bersama obat antiepilepsi tertentu seperti carbamazepine atau phenytoin.
Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Brixa bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Brixa
Meskipun bermanfaat untuk mencegah serangan jantung dan stroke, penggunaan Brixa bisa menimbulkan sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang ringan dan umum antara lain:
- Mimisan atau perdarahan gusi ringan
- Memar pada kulit
- Sakit kepala ringan
- Mual
Segera konsultasikan ke dokter jika keluhan atau efek samping tidak membaik, atau justru bertambah parah. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mengalami reaksi alergi berat, seperti gatal-gatal, biduran, bengkak di wajah atau tenggorokan, serta sesak napas
- Mimisan yang tidak kunjung berhenti
- Darah menstruasi yang keluar sangat banyak dan periode menstruasi lebih lama (menorrhagia)
- Luka yang tidak kunjung berhenti berdarah
- Muntah atau batuk berdarah
- Buang air besar berdarah atau berwarna hitam
- Pingsan
- Gejala perdarahan di otak, seperti penglihatan kabur, sakit kepala tidak tertahankan, dan lemah atau lumpuh pada satu sisi tubuh