Cara mengobati jamur kulit yang membandel memerlukan obat antijamur, baik obat oles maupun obat minum yang sesuai dengan jenis infeksinya. Selain itu, penderitanya juga perlu menjaga kebersihan kulit dengan benar agar jamur tidak muncul kembali.
Jamur kulit adalah infeksi pada kulit akibat pertumbuhan jamur yang berlebihan. Infeksi ini sering muncul di area kulit yang lembap atau sering bergesekan. Meski umumnya tidak berbahaya, jamur kulit dapat menimbulkan gejala yang mengganggu pada kulit, seperti timbul kemerahan, bercak, serta kulit terasa gatal dan bersisik.
Infeksi jamur pada kulit dapat dibedakan berdasarkan jamur yang menyebabkannya. Jamur golongan dermatofit dapat menyebabkan kurap (dermatofitosis), sedangkan jamur Candida menimbulkan kandidiasis kulit. Selain itu, ada juga jamur Malassezia yang menyebabkan panu (pityriasis versicolor).
Cara mengobati jamur kulit yang membandel memerlukan pendekatan yang sesuai dengan jenis jamur dan kondisi kulit penderitanya. Penggunaan obat antijamur secara konsisten dan perubahan gaya hidup yang lebih bersih diperlukan untuk memastikan penanganan yang tuntas.
Cara Mengobati Jamur Kulit yang Membandel
Pengobatan jamur kulit harus disesuaikan dengan penyebabnya, baik itu kurap, panu, maupun kandidiasis kulit. Berikut adalah cara mengobati jamur kulit yang membandel agar dapat hilang sepenuhnya dan tidak kambuh kembali:
1. Oleskan salep atau krim antijamur
Salep atau krim antijamur merupakan obat wajib untuk mengatasi kurap, kandidiasis kulit, serta panu. Beberapa pilihan salep antijamur biasanya mengandung clotrimazole, miconazole, terbinafine atau tolnaftate. Oleskan salep pada kulit yang sudah bersih dan kering setiap hari selama 2–4 minggu.
Jika infeksi jamur berupa kandidiasis kulit, dokter dapat meresepkan salep antijamur dengan kandungan lain, seperti ketoconazole atau nystatin, serta dalam beberapa kasus dikombinasikan dengan salep kortikosteroid. Untuk kombinasi krim antijamur dan kortikosteroid hanya boleh digunakan dalam waktu singkat dan di bawah pengawasan dokter karena dapat memperparah infeksi jamur jika tidak digunakan dengan sesuai.
Krim ketoconazole dan terbinafine juga efektif mengatasi panu. Bahkan, ketoconazole juga dapat digunakan dalam bentuk sampo antipanu. Pilihan sampo antipanu lainnya adalah sampo dengan kandungan selenium sulfida. Selain itu, zat lain yang juga ampuh untuk mengatasi panu meliputi ciclopirox dan zinc pyrithione.
2. Taburkan bedak antijamur
Cara mengobati jamur kulit yang membandel juga dapat mengandalkan bedak antijamur. Jika jamur kulit berupa kurap atau panu, gunakan bedak antijamur yang mengandung miconazole 2 kali sehari pada pagi dan malam hari. Jangan gunakan bedak ini lebih dari 4 minggu kecuali jika dianjurkan dokter.
Pada kandidiasis kulit, gunakan bedak antijamur dengan kandungan nystatin yang ampuh untuk menghambat pertumbuhan jamur Candida. Bedak ini juga perlu digunakan 2–3 kali sehari agar jamur kulit makin cepat teratasi.
Sebelum menggunakan bedak antijamur, pastikan kulit dalam kondisi bersih dan kering agar bedak dapat bekerja efektif untuk mengatasi jamur.
3. Konsumsi obat minum
Untuk mengatasi jamur yang membandel, pengobatan dengan obat minum untuk mengatasi kurap umumnya mengandung fluconazole, griseofulvin, itraconazole, atau terbinafine. Obat-obatan ini biasanya diresepkan selama 1–3 bulan hingga kurap teratasi.
Fluconazole juga dapat diresepkan untuk kandidiasis akut, bersama dengan zat aktif antijamur lainnya, seperti amphotericin B, atau nystatin. Sementara itu, obat minum untuk mengatasi panu meliputi itraconazole yang dikonsumsi selama seminggu.
Perlu dicatat bahwa obat minum harus digunakan berdasarkan resep dokter, dan akan diberikan apabila jamur kulit terus-menerus kambuh, atau kulit mengalami kondisi medis lain yang membuatnya tidak bisa diberikan obat oles maupun bedak.
4. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat
Selain menggunakan obat-obatan dengan rutin, cara mengobati jamur kulit yang membandel juga dapat dilakukan dengan tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Pasalnya, pakaian ketat dapat menghambat sirkulasi udara serta membuat kulit menjadi terlalu lembap. Kondisi ini menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
Gunakan pakaian yang lebih longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun. Selain itu, hindari juga menggunakan sepatu dan kaus kaki yang terlalu sempit untuk mencegah jamur kulit pada kaki (kutu air). Dengan begini, jamur jadi tidak memiliki ruang untuk berkembang biak, sehingga jamur kulit dapat diusir sepenuhnya.
5. Bersihkan pakaian dan handuk
Tidak hanya dalam memilih pakaian, kebersihan pakaian dan handuk juga harus dijaga. Jamur dapat menempel pada serat kain yang lembap dan kotor, sehingga jika pakaian atau handuk tidak dicuci, jamur dapat kembali menginfeksi kulit meskipun pengobatan telah dilakukan.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan pakaian dan handuk yang sudah bersih. Selain itu, hindari berbagi penggunaan pakaian atau handuk dengan orang lain agar dapat meminimalisir risiko penularan jamur. Dengan ini, proses penyembuhan jamur kulit dapat berjalan lebih optimal dan mencegahnya tumbuh kembali.
6. Bersihkan dan keringkan kulit dengan benar
Jika pakaian dan handuk sudah bersih, jangan lupakan kebersihan kulit, terutama pada area yang mengalami infeksi jamur. menjaga kulit tetap bersih dan kering membantu mencegah pertumbuhan jamur kulit dan membantu memaksimalkan pengobatannya.
Selain dengan mandi dan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang kulit, keringkan kulit dengan handuk bersih, terutama di area lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, dan di antara jari-jari kaki. Hal ini untuk mencegah kulit menjadi terlalu lembap dan memicu pertumbuhan jamur kembali.
7. Ganti sprei kasur secara rutin
Cara mengobati jamur kulit yang terakhir adalah dengan mengganti sprei kasur secara rutin. Bukan tanpa alasan, Sprei yang kotor juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur. Jika tidak dibersihkan dan diganti secara teratur, sprei dapat menjadi sumber infeksi ulang meskipun pengobatan telah dilakukan.
Apabila kasur hanya digunakan sendiri, ganti sprei setidaknya 2 minggu sekali. Sedangkan, jika kasur digunakan berbarengan atau ada hewan peliharaan yang bisa naik ke kasur, dianjurkan untuk mengganti sprei seminggu sekali untuk mencegah infeksi jamur kulit terus-menerus.
Selain menggunakan obat antijamur dan membiasakan gaya hidup yang lebih bersih, terdapat beberapa hal lain yang perlu dilakukan agar jamur kulit yang membandel dapat teratasi, di antaranya:
- Hindari menggaruk atau menyentuh area jamur kulit terlalu sering agar infeksi tidak menyebar ke area kulit lain.
- Jika rutin berolahraga di gym, selalu gunakan alas kaki serta bersihkan peralatan olahraga sebelum digunakan.
- Gunakan pakaian lengan panjang saat berada di lingkungan yang kotor dan lembap.
- Bagi penderita diabetes, pastikan agar kadar gula darah tetap normal guna mencegah infeksi jamur berulang.
- Jika memiliki hewan peliharaan yang dicurigai sedang terinfeksi jamur (ditandai dengan sering menggaruk atau bulu rontok), segera bawa ke klinik hewan dan batasi kontak fisik dengannya untuk sementara waktu.
Nah, jika berbagai cara mengobati jamur kulit yang membandel tidak juga mempan, apalagi jika jamur kulit semakin memburuk dan menyebar ke bagian tubuh lain, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat mencari tahu penyebab yang mendasari infeksi jamur serta memberikan penanganan yang tepat untuk membasmi jamur kulit Anda.