Cinogenta adalah obat salep untuk mengatasi kulit gatal, ruam, dan bengkak akibat peradangan atau infeksi. Obat ini juga bisa digunakan dalam penanganan luka bakar atau luka akibat diabetes.
Cinogenta mengandung gentamicin dan fluocinolone acetonide. Gentamicin bekerja dengan cara membasmi bakteri penyebab infeksi. Sementara itu, fluocinolone menghambat produksi senyawa yang menyebabkan peradangan sekaligus mengecilkan pembuluh darah sehingga bengkak di kulit berkurang.
Berkat cara kerjanya, Cinogenta dapat meredakan peradangan dan infeksi kulit pada kondisi xerosis, eksim, impetigo, atau folikulitis. Cinogenta juga bisa diresepkan dokter untuk mengobati luka bakar atau ulkus diabetikum yang mengalami infeksi.
Apa Itu Cinogenta
Bahan aktif | 1,67 mg gentamicin dan 0,25 mg fluocinolone |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik dan kortikosteroid topikal |
Manfaat | Mengatasi peradangan kulit yang disertai infeksi, termasuk pada kondisi eksim, dermatitis seboroik, impetigo, psoriasis, atau gatal pada area kelamin dan anus (anogenital) |
Mengobati luka bakar, luka gores, atau luka akibat diabetes, yang terkena infeksi | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak >1 tahun |
Cinogenta untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Jangan menggunakan Cinogenta tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Tanyakan kepada dokter terkait obat peradangan kulit yang lebih aman untuk ibu hamil. | |
Cinogenta untuk ibu menyusui | Cinogenta hanya untuk penggunaan luar sehingga kecil kemungkinan obat ini terserap ke dalam ASI. Namun, dosis obat yang digunakan harus sesuai anjuran dokter. |
Jika menggunakan Cinogenta di area payudara, oleskan obat setelah jadwal menyusui. Pastikan untuk membersihkan tangan dan area payudara sebelum menyusui kembali. | |
Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Cinogenta
Cinogenta harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Cinogenta tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap gentamicin, fluocinolone, maupun antibiotik dan kortikosteroid oles lain, seperti neomycin atau prednisone.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika peradangan kulit disertai atau disebabkan oleh rosacea, jerawat, atau dermatitis perioral. Cinogenta tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita diabetes, hipertensi, gangguan fungsi hati, gangguan sistem imun, atau sindrom Cushing.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Cinogenta.
Dosis dan Aturan Pakai Cinogenta
Dosis dan aturan pakai Cinogenta ditentukan oleh dokter, sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan Cinogenta:
- Dewasa dan anak usia >1 tahun: 3–4 kali sehari, oleskan tipis-tipis pada kulit yang mengalami peradangan.
Cara Menggunakan Cinogenta dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Cinogenta. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Cinogenta berikut ini:
- Cuci tangan dan area kulit yang meradang, lalu keringkan. Setelah kulit kering, oleskan salep Cinogenta tipis-tipis.
- Gunakan Cinogenta pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa memakai obat ini, tidak perlu mengoleskan lebih banyak krim pada waktu pemakaian berikutnya.
- Jangan sampai Cinogenta mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Jika area tersebut terkena obat, segera bersihkan dengan air mengalir.
- Jangan gunakan Cinogenta lebih dari 2 minggu. Bila keluhan tidak kunjung membaik, konsultasikan secara online ke dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
- Simpan Cinogenta di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cinogenta dengan Obat Lain
Cinogenta hanya untuk penggunaan luar. Jadi, kecil kemungkinan gentamicin dan fluocinolone di dalam obat ini berinteraksi dengan obat-obat yang diminum.
Namun, agar aman, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Cinogenta bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Cinogenta
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan Cinogenta antara lain:
- Gatal
- Ruam kemerahan
- Sensasi hangat atau terbakar
- Kulit kering
Diskusikan dengan dokter via chat jika keluhan tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti di bawah ini juga dapat terjadi:
- Ruam, biduran, sesak napas, serta bengkak pada wajah, mata, atau mulut
- Kulit terinfeksi, yang ditandai dengan luka tampak bengkak, kemerahan, terasa panas, dan mengeluarkan cairan atau nanah
- Kulit menipis, serta tampak pucat atau kehitaman
- Rambut tumbuh lebat di area yang diolesi obat
- Mudah memar
- Gangguan penglihatan
- Mual muntah
- Kram perut berat
- Nyeri sendi
Bila muncul efek samping serius dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.