Cipralex adalah obat untuk mengatasi depresi. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani gangguan obsesif kompulsif, gangguan kecemasan, gangguan panik, atau fobia sosial. Cipralex tersedia dalam bentuk tablet dan mengandung bahan aktif escitalopram.
Kandungan escitalopram dalam Cipralex bekerja dengan cara menyeimbangkan serotonin, yaitu zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi. Efek tersebut membuat suasana hati lebih stabil dan keluhan depresi dapat mereda. Cipralex merupakan obat resep yang hanya bisa digunakan atas anjuran dokter.

Produk Cipralex
Cipralex tersedia dalam 3 varian, yaitu:
- Cipralex 5 mg tablet, yang mengandung 5 mg escitalopram tiap tablet.
- Cipralex 10 mg tablet, dengan kandungan 10 mg escitalopram tiap tablet.
- Cipralex 20 mg tablet, yang mengandung 20 mg escitalopram tiap tablet.
Apa Itu Cipralex
| Bahan aktif | Escitalopram |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) |
| Manfaat | Mengatasi gejala depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, serangan panik, atau fobia sosial |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa |
| Cipralex untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Cipralex untuk ibu menyusui | Cipralex bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Cipralex
Cipralex hanya bisa dibeli dengan resep, yang bisa didapatkan melalui Chat Bersama Dokter. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Cipralex tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Jangan memberikan Cipralex kepada anak usia di bawah 12 tahun.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda baru saja menggunakan obat golongan MAOI, seperti isocarboxazid. Cipralex tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang baru saja menjalani pengobatan dengan obat tersebut.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit ginjal, hiponatremia, glaukoma, kejang, gangguan perdarahan, tukak lambung atau ulkus duodenum, hipertensi, aritmia, atau stroke.
- Informasikan kepada dokter jika menderita gangguan bipolar, pernah berpikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, atau memiliki riwayat penyalahgunaan NAPZA.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki aritmia, kelainan hasil EKG, atau jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cipralex jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera ke dokter jika kondisi Anda tidak membaik, makin memburuk, atau muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi Cipralex. Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami kecanduan alkohol atau kesulitan menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Cipralex. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Cipralex.
Dosis dan Aturan Pakai Cipralex
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Cipralex berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Depresi, gangguan kecemasan, atau obsessive compulsive disorder (OCD)
- Dewasa: 10 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 7 hari penggunaan sampai maksimal 20 mg 1 kali sehari, tergantung respons pasien terhadap obat.
- Anak usia ≥12 tahun: 10 mg 1 kali sehari. Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan setelah 3 minggu penggunaan sampai maksimal 20 mg 1 kali sehari.
- Lansia: 5 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 10 mg per hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
Kondisi: Fobia sosial
- Dewasa: 10 mg 1 kali sehari. Dosis dapat dikurangi atau ditingkatkan sampai maksimal 20 mg 1 kali sehari, setelah 7 hari penggunaan, tergantung respons pasien terhadap obat.
- Lansia: 5 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 10 mg per hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
Kondisi: Gangguan panik dengan disertai atau tanpa disertai agoraphobia
- Dewasa: 5 mg 1 kali sehari, yang diberikan selama 7 hari. Dosis selanjutnya dapat ditingkatkan sampai maksimal 20 mg per hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
- Lansia: 5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 10 mg per hari, tergantung respons pasien terhadap obat.
Cara Menggunakan Cipralex dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Cipralex. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Cipralex berikut ini:
- Konsumsilah Cipralex sebelum atau sesudah makan.
- Usahakan untuk meminum Cipralex pada waktu yang sama setiap harinya agar manfaatnya maksimal. Jika Anda menderita gangguan tidur, disarankan untuk meminum Cipralex pada pagi hari.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Cipralex, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan menghentikan konsumsi Cipralex secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan gejala putus obat yang dapat ditandai dengan pusing, mual, insomnia, sakit kepala, atau tremor.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama menjalani pengobatan dengan Cipralex agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
- Simpan Cipralex di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cipralex dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa terjadi jika Cipralex digunakan bersama obat-obat lain meliputi:
- Peningkatan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersama buspirone, lithium, atau obat golongan MAOI
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama tramadol, antipsikotik, atau antidepresan lain
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia atau henti jantung mendadak jika digunakan bersama obat antiaritmia, obat antimalaria, atau moxifloxacin
- Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, obat antiplatelet, antipsikotik, atau OAINS
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping metoprolol
- Peningkatan efek samping Cipralex jika digunakan bersama cimetidine, fluconazole, omeprazole, atau fluvoxamine
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Cipralex bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Cipralex
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Cipralex:
- Pusing
- Kantuk
- Mulut kering
- Mual
- Sembelit atau diare
- Keringat berlebih
- Lemas
- Insomnia
- Penurunan gairah seksual
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika terjadi efek samping yang tidak segera mereda atau makin parah. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk menangani keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Penglihatan kabur, nyeri di mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Sakit kepala, rasa lelah yang tidak biasa, muntah-muntah, atau gangguan keseimbangan tubuh
- Otot kaku, demam tinggi, tremor, atau merasa seperti akan pingsan
- Detak jantung cepat atau tidak teratur, nyeri dada, atau sulit bernapas
- Gelisah, linglung, atau halusinasi
- Muncul keinginan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri