Costil adalah obat untuk mengatasi mual dan muntah. Obat ini juga bisa mengatasi rasa tidak nyaman di perut akibat gastroparesis, yaitu kondisi ketika lambung bergerak lebih lambat. Costil mengandung bahan aktif domperidone.
Kandungan domperidone dalam Costil bekerja dengan cara mengurangi rangsangan mual atau muntah yang berasal dari otak. Selain itu, obat ini dapat mempercepat pengosongan lambung dengan meningkatkan pergerakan saluran cerna.

Produk Costil
Costil tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Costil 10 mg 6 Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 10 mg domperidone.
- Costil sirop, dengan kandungan 5 mg domperidone tiap 5 ml sirop.
Apa Itu Costil
| Bahan aktif | Domperidone |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antiemetik jenis antagonis dopamin |
| Manfaat | Meredakan mual dan muntah |
| Mengatasi rasa tidak nyaman di perut akibat gastroparesis | |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
| Costil untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Costil untuk ibu menyusui | Costil umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter |
| Bentuk obat | Tablet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Costil
Costil hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Costil tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap domperidone.
- Jangan memberikan Costil pada orang dengan berat badan <35 kg.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita obstruksi usus, perdarahan saluran cerna, prolaktinoma, penyakit ginjal, penyakit liver, serta gangguan elektrolit, seperti hipomagnesemia, hiperkalemia, atau hipokalemia.
- Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat kanker payudara, gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
- Konsultasikan ke dokter mengenai konsumsi Costil jika Anda pernah menderita penyakit jantung atau kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung, seperti kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kecanduan alkohol, atau kebiasaan merokok.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Costil jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Costil.
Dosis dan Aturan Pakai Costil
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Costil berdasarkan usia pasien:
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun dengan BB ≥35 kg: 10 mg, 1–3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Penggunaan obat tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari.
Cara Menggunakan Costil dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Costil. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan Costil berikut ini:
- Konsumsilah Costil saat perut kosong, setidaknya 15–30 menit sebelum makan.
- Telan Costil tablet secara utuh dengan bantuan air putih.
- Sebelum mengonsumsi Costil sirop, kocok botol kemasannya terlebih dahulu. Gunakan alat takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Hentikan konsumsi Costil jika gejala mual dan muntah sudah hilang.
- Jangan menggunakan Costil dalam jangka panjang karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping serius, seperti gangguan irama jantung.
- Selama menggunakan Costil, patuhi jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter agar respons tubuh terhadap obat dapat terpantau.
- Jika keluhan belum membaik lebih dari 7 hari setelah menggunakan Costil, berkonsultasilah dengan dokter melalui chat untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat.
- Simpan Costil di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Costil dengan Obat Lain
Ada interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan domperidone digunakan bersama dengan obat lain, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia atau henti jantung mendadak jika digunakan dengan haloperidol, cisapride, amiodarone, erythromycin, ketoconazole, clarithromycin, atau ritonavir
- Penurunan efektivitas Costil dalam mengatasi gangguan sistem pencernaan jika digunakan dengan dextromethorphan atau diphenhydramine
- Penurunan kadar Costil dalam darah jika digunakan bersama antasida atau obat penurun asam lambung, seperti omeprazole atau ranitidine
Selain dengan obat, kandungan domperidone dalam Costil juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis makanan. Jangan mengonsumsi obat ini dengan seledri dan buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, dan grapefruit, khususnya dalam bentuk jus. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping Costil.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Costil bersama obat, suplemen, makanan, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Costil
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Costil:
- Sakit kepala
- Mulut kering
- Kantuk
- Diare
- Penurunan hasrat seksual
- Nyeri pada payudara
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Detak jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan
- Nyeri dada
- Gerakan yang tidak terkendali pada wajah, mata, atau bagian tubuh lain
- Payudara bengkak atau keluar cairan dari puting, baik pada laki-laki maupun perempuan
- Gangguan menstruasi
- Sulit buang air kecil
- Kejang