Cravit adalah obat untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Cravit mengandung levofloxacin yang merupakan antibiotik berspektrum luas sehingga efektif membunuh beragam jenis bakteri.

Levofloxacin yang terkandung dalam Cravit tergolong kelompok antibiotik golongan quinolone. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim penting pada inti sel bakteri. Tanpa enzim tersebut, bakteri tidak bisa hidup dan berkembang biak. Alhasil, bakteri mati dan akhirnya gejala infeksi pun mereda.

Cravit - Alodokter

Beberapa penyakit akibat infeksi bakteri yang bisa diobati dengan Cravit meliputi:

  • Pneumonia
  • Sinusitis
  • Bronkitis
  • Prostatitis
  • Infeksi ginjal
  • Infeksi kulit
  • Infeksi saluran kemih

Perlu diingat bahwa obat berbahan aktif levofloxacin, termasuk Cravit, tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu atau common cold (batuk pilek biasa).

Produk Cravit

Cravit dapat ditemukan dalam bentuk tablet dengan 2 macam sediaan, yaitu:

Cravit juga tersedia dalam bentuk cairan infus yang dikemas dalam flexy bag isi 100 ml dan 150 ml. 

Selain tablet dan infus, Cravit bisa ditemukan dalam sediaan tetes mata. Cravit Tetes Mata bermanfaat untuk mengobati konjungtivitis akibat infeksi bakteri di mata.

Artikel ini khusus membahas Cravit sediaan tablet dan cairan infus. 

Apa Itu Cravit

Bahan aktif  Levofloxacin
Golongan Antibiotik quinolone
Kategori Obat resep
Manfaat Mengobati penyakit akibat infeksi akibat bakteri.
Digunakan oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Cravit untuk ibu hamil  Cravit tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.
Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping levofloxacin pada janin, tetapi belum ada studi terkontrol terhadap ibu hamil.
Cravit hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Cravit untuk ibu menyusui Cravit tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.
Bentuk obat Tablet dan cairan infus

Peringatan sebelum Menggunakan Cravit

Jangan memberikan Cravit kepada anak atau remaja usia di bawah 18 tahun karena keamanannya belum terbukti.

Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Cravit adalah:

  • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Cravit tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap levofloxacin, atau obat lain dari kelompok antibiotik quinolone, seperti ciprofloxacin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gangguan elektrolit, seperti hipokalemia; gangguan mental, seperti depresi; atau gangguan pada sendi maupun otot, termasuk rheumatoid arthritis, tendinitis, bursitis, dan myasthenia gravis.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cravit jika Anda menderita kelainan genetik tertentu, seperti defisiensi G6PD, sindrom Marfan, atau sindrom Ehlers-Danlos.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, diabetes, atau penyakit ginjal, neuropati perifer; atau kondisi yang menyebabkan kejang, seperti epilepsi, tumor otak, atau cedera kepala.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita hipertensi, aneurisma, atau penyakit jantung. Informasikan juga kepada dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung. 
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda (baik pada diri sendiri maupun keluarga).
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani transplantasi organ, seperti transplantasi jantung, transplantasi ginjal, atau transplantasi paru-paru.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. 
  • Informasikan kepada dokter mengenai obat lain, suplemen, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Cravit. Levofloxacin dalam obat ini bisa menyebabkan pusing sehingga mengganggu konsentrasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi selama terapi dengan Cravit. Obat berbahan aktif levofloxacin dapat mengganggu efektivitas vaksin tertentu.
  • Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama setelah menggunakan levofloxacin. Gunakan tabir surya jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan kulit mudah mengalami sunburn. Hubungi dokter jika sunburn makin parah.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Cravit jika direncanakan untuk menjalani operasi atau prosedur medis apa pun, termasuk tes urine untuk mendeteksi narkoba. Penggunaan obat yang mengandung levofloxacin dapat menyebabkan hasil tes tersebut tidak akurat.
  • Segera lapor ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Cravit.

Dosis dan Aturan Pakai Cravit

Berikut adalah pembagian dosis Cravit berdasarkan bentuk obat dan kondisi yang ingin ditangani:

Cravit tablet

  • Kondisi: Sinusitis akut, pneumonia
    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari. Bisa juga dengan dosis 750 mg, 1 kali sehari, selama 5 hari.
  • Kondisi: Pneumonia yang terjadi di lingkungan rumah sakit (nosokomial)
    Dewasa: 750 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari.
  • Kondisi: Infeksi saluran kemih yang disertai komplikasi,  infeksi ginjal (pielonefritis), infeksi kulit dan jaringan lunak yang disertai komplikasi
    Dewasa: 250–750 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari tergantung keparahan penyakit yang dialami pasien.
  • Kondisi: Bronkitis kronis yang sedang kambuh
    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7 hari, atau 750 mg, 1 kali sehari, selama 3–5 hari.
  • Kondisi: Prostatitis kronis
    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 28 hari.

Cravit infus

Cravit sediaan cairan infus digunakan dalam pengobatan pneumonia, sinusitis, infeksi kulit dan jaringan lunak dengan komplikasi, pielonefritis berat, prostatitis kronis, dan infeksi saluran kemih dengan komplikasi. Dosis dan lama pengobatan akan ditentukan oleh dokter sesuai penyakit yang ditangani.

Cravit infus hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter langsung di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.

Cara Menggunakan Cravit dengan Benar

Gunakan Cravit sediaan tablet sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter. 

Berikut adalah panduan penggunaan Cravit sediaan tablet:

  • Cravit sediaan tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Untuk dosis 1 kali sehari, sebaiknya minum tablet Cravit pada pagi hari. Bila diresepkan lebih dari 1 kali sehari, pastikan ada jarak waktu yang cukup antardosis atau sesuaikan dengan saran dokter.
  • Telan tablet Cravit dengan air putih. Jangan membelah, menguyah, atau menggerus tablet, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jika Anda sedang mengonsumsi obat antasida berisi alumunium dan magnesium, atau suplemen yang mengandung zinc maupun zat besi, minumlah obat atau suplemen tersebut 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi tablet Cravit.
  • Minumlah air putih yang cukup selama menjalani terapi dengan Cravit. Hal ini untuk mencegah timbulnya gangguan ginjal. Hubungi dokter jika muncul keluhan seperti urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali.
  • Tetap gunakan Cravit tablet sampai waktu yang ditentukan dokter meski gejala infeksi sudah membaik. Berhenti menggunakan antibiotik sebelum waktunya dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diobati.
  • Patuhi jadwal kontrol jika dokter menyarankan untuk kembali lagi setelah mengonsumsi Cravit. Jika Cravit dikonsumsi dalam jangka panjang, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan, seperti tes fungsi ginjal dan hati, untuk mendeteksi kemungkinan timbulnya efek samping.
  • Bagi penderita diabetes, cek gula darah Anda secara rutin selama menjalani pengobatan dengan Cravit. Hubungi dokter jika terjadi peningkatan kadar gula darah. Levofloxacin pada Cravit bisa menurunkan efektivitas atau meningkatkan efek samping obat diabetes.
  • Simpan tablet Cravit di tempat kering dan sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Cravit infus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemberian infus Cravit:

  • Ikuti instruksi dokter selama menjalani terapi dengan Cravit infus. 
  • Gunakan pakaian yang bagian lengannya mudah digulung agar infus mudah untuk dipasang.
  • Batasi gerakan pada lengan yang dipasang infus agar obat mengalir dengan baik. Infus akan diberikan secara perlahan selama 60 menit.
  • Beri tahu dokter jika ada efek samping yang Anda rasakan selama pemberian Cravit infus.
  • Jika kondisi Anda sudah membaik, dokter akan melanjutkan pengobatan dengan memberikan Cravit sediaan tablet.

Interaksi Cravit dengan Obat Lain

Kandungan levofloxacin dalam Cravit bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu jika digunakan secara bersamaan. Efek interaksi yang terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko gangguan sistem saraf pusat dan kejang jika digunakan bersama obat yang bisa mempengaruhi ambang kejang, seperti teofilin atau obat golongan NSAID
  • Peningkatan risiko gangguan irama jantung jika digunakan bersama obat golongan antiaritmia, antidepresan trisiklik, antibiotik makrolid, dan antipsikotik
  • Peningkatan risiko kerusakan tendon jika digunakan bersama obat golongan kortikosteroid 
  • Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya ketidakstabilan kadar gula darah jika digunakan bersama obat antidiabetes, seperti insulin atau glibenclamide
  • Peningkatan risiko timbulnya efek samping dari obat cimetidine, probenecid, atau ciclosporin
  • Penurunan penyerapan levofloxacin jika digunakan bersamaan atau dalam waktu dekat dengan obat antasida yang mengandung aluminium atau magnesium; atau suplemen berisi zinc maupun zat besi

Agar terhindari dari efek interaksi yang tidak diinginkan, pastikan untuk memberi tahu dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Cravit.

Efek Samping dan Bahaya Cravit

Secara umum, efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan Cravit antara lain:

  • Mual, muntah, dispepsia, nyeri perut
  • Diare atau malah sembelit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Perubahan rasa pada lidah
  • Gangguan tidur, misalnya insomnia atau sering bermimpi buruk

Pemberian infus Cravit bisa menimbulkan efek samping berupa kemerahan dan nyeri di area yang diinfus.

Beri tahu dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah makin berat. Carilah pertolongan medis jika selama menggunakan Cravit Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti: 

  • Gejala tendon robek, seperti nyeri dan bengkak serta memar di persendian, sendi kaku, atau kesulitan bergerak
  • Linglung, sedih terus menerus atau depresi, paranoid, muncul halusinasi atau keinginan untuk menyakiti diri sendiri
  • Nyeri parah yang muncul tiba-tiba di dada, perut, atau punggung
  • Sakit kepala yang parah, telinga berdenging, pusing berat, gangguan penglihatan, nyeri di belakang mata
  • Demam, kram perut yang parah, diare berair atau berdarah
  • Jantung berdebar, dada seperti tertekan, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan
  • Gangguan fungsi liver, yang gejalanya adalah tinja berwarna pucat, urine berwarna pekat, atau warna kulit dan mata menjadi kekuningan (penyakit kuning)
  • Gejala gangguan ginjal, seperti urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Lemah otot, misalnya kelopak mata terkulai, limbung saat berjalan
  • Tremor
  • Tangan dan kaki terasa kesemutan, mati rasa, lemas, atau tidak mampu merasakan nyeri, sentuhan, atau perubahan suhu
  • Denyut jantung lambat, cepat, atau tidak beraturan
  • Gejala infeksi jamur, seperti muncul bercak putih di rongga mulut, vagina gatal dan atau keputihan