Tidak sedikit wanita yang sangat memperhatikan berat badan dan bentuk tubuhnya selama masa menyusui. Berbagai diet ibu menyusui pun dilakukan untuk mengembalikan berat dan bentuk tubuh yang diinginkan. Lantas, bagaimana cara diet yang aman saat menyusui?

Pola makan sehat dan seimbang adalah hal yang penting untuk dijalankan, apalagi selama menyusui. Pada masa ini, ibu menyusui akan sering merasa lapar dan makan lebih banyak dari biasanya sehingga sulit untuk menurunkan berat badan. Namun, bukan berarti ibu menyusui tidak bisa menjalani diet sehat.

Panduan Diet Ibu Menyusui yang Aman - Alodokter

Pada dasarnya, diet ibu menyusui yang aman adalah diet yang tidak ketat. Artinya, diet yang tidak memangkas kalori secara ekstrem atau tergantung pada satu kelompok makanan saja. Pasalnya, diet seperti itu justru bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

Panduan Diet Ibu Menyusui yang Aman

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani diet ibu menyusui:

Jumlah kalori yang perlu dipenuhi

Secara umum, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori setiap harinya, yaitu lebih banyak 500 kalori dibandingkan wanita yang tidak sedang menyusui. Namun, tiap wanita menyusui memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada beberapa hal, yaitu:

  • Frekuensi menyusui bayi
  • Berat badan
  • Metabolisme tubuh
  • Intensitas olahraga

Hal yang tak kalah penting dalam diet ibu menyusui adalah pemenuhan kebutuhan cairan tubuh. Selain minum air putih, cairan juga dapat diperoleh dari susu atau jus.

Bunda juga bisa mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi atau teh, tetapi batasi hanya sekitar 2–3 cangkir setiap harinya. Selain itu, hindari minuman beralkohol sepenuhnya saat sedang menyusui, terutama 3 bulan pertama menyusui.

Berat badan yang boleh diturunkan

Ibu menyusui boleh menurunkan kelebihan berat badan yang meningkat selama kehamilan. Penurunan sekitar 0,5–1 kg per minggu umumnya tergolong aman untuk produksi air susu ibu (ASI).

Kombinasi pola makan sehat dengan olahraga dapat menurunkan berat badan ibu menyusui rata-rata 0,5 kg per minggu. Cara ini lebih efektif dibandingkan diet rendah kalori selama masa menyusui.

Jika Bunda kehilangan lebih dari 0,5 kg per minggu setelah 6 minggu pertama, berarti Bunda perlu mengonsumsi lebih banyak kalori lagi.

Dengan cara ini, Bunda dapat menurunkan berat badan secara bertahap dan aman. Ingat, hindari penurunan jumlah asupan kalori dan berat badan secara tiba-tiba karena dikhawatirkan berdampak buruk bagi produksi ASI.

Makanan sehat yang harus dikonsumsi

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga merupakan kunci diet ibu menyusui yang aman. Diet seimbang yang dimaksud adalah dengan mengonsumsi berbagai variasi makanan sehat untuk mendapatkan aneka nutrisi.

Kombinasi antara sumber karbohidrat, protein, serat, vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh saat makan bisa memberikan efek kenyang lebih lama dan memenuhi kebutuhan asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui.

Beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu menyusui meliputi:

  • Buah-buahan, seperti alpukat, nanas, mangga, melon, kiwi, semangka, dan jeruk
  • Sayuran, seperti kubis, kangkung, bawang putih, brokoli, dan wortel
  • Makanan bertepung jenis gandum utuh, seperti roti, kentang, pasta, dan nasi
  • Produk susu rendah lemak dan olahannya, seperti yoghurt, susu, dan keju
  • Sumber asupan kalsium selain susu, seperti tahu, kacang-kacangan, minuman kedelai, atau oatmeal
  • Beberapa makanan yang mengandung tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, ikan, atau telur.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui bila ingin menjalani diet ibu menyusui yang aman dan tentunya baik untuk kesehatan. Selain mencukupi asupan nutrisi untuk diet selama menyusui, Bunda juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga secara rutin.

Jika Bunda khawatir mengalami kelebihan berat badan pascamelahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui diet ibu menyusui yang tepat sehingga tidak mengganggu produksi ASI atau bahkan berdampak pada kesehatan Si Kecil.