Disentri disebabkan oleh infeksi bakteri atau ameba pada usus. Setelah masuk melalui mulut, bakteri atau ameba akan berkembang biak dan menyerang jaringan usus lalu menimbulkan gejala disentri.

Berdasarkan penyebab infeksi, disentri terbagi dua, yaitu:

Disentri Bakteri

Bakteri yang paling banyak menyebabkan disentri adalah bakteri Shigella. Ada 4 jenis bakteri Shigella penyebab disentri, yaitu:

  • Shigella sonnei
  • Shigella boydii
  • Shigella flexneri
  • Shigella dysenteriae

Dari keempat jenis bakteri di atas, Shigella dysenteriae merupakan jenis bakteri yang seing kali menimbulkan gejala terberat.

Selain Shigella, bakteri di bawah ini juga dapat menyebabkan disentri:

Disentri Ameba

Jenis disentri ini disebabkan oleh parasit Entameba histolytica yang banyak ditemukan di wilayah tropis, termasuk di Indonesia.

Kebanyakan infeksi ameba akan menyebabkan amebiasis, yang ditandai dengan diare dan kram perut ringan. Hanya sekitar 10–20% penderita infeksi ameba yang mengalami disentri dengan diare berdarah.

Bakteri dan ameba penyebab disentri dapat keluar melalui kotoran. Jika penderita tidak mencuci tangan dengan benar setelah buang air besar, kuman penyebab disentri di tangannya bisa mencemari permukaan benda yang disentuh sehingga menginfeksi orang lain.

Seseorang dapat terpapar mikroorganisme penyebab disentri akibat:

  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau ameba
  • Meminum air mentah yang terkontaminasi tinja penderita
  • Tidak rutin mencuci tangan
  • Berenang di air yang terkontaminasi

Faktor Risiko Disentri

Disentri dapat terjadi pada semua orang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena disentri, yaitu:

  • Anak-anak atau lansia di atas 65 tahun
  • Memiliki gangguan sistem imun, misalnya akibat efek samping obat penekan sistem imun (imunosupresan), kemoterapi, atau penyakit tertentu seperti HIV
  • Sering melakukan seks anal