Fatty liver grade 2 terjadi ketika lemak di hati sudah menumpuk cukup banyak, sehingga bisa mengancam fungsi organ ini. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat berkembang menjadi kerusakan hati serius, seperti sirosis atau bahkan gagal hati.

Penumpukan lemak di hati pada tahap fatty liver grade 2 sering kali tidak menimbulkan gejala. Banyak orang baru mengetahui dirinya mengalami fatty liver grade 2 setelah melakukan USG atau pemeriksaan darah. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang yang mengalami obesitas, diabetes, atau memiliki kebiasaan makan tidak sehat.

Fatty Liver Grade 2, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Mengenali perbedaan antara penumpukan lemak hati ringan dan sedang sangat penting agar Anda dapat memahami risiko dan dampaknya terhadap kesehatan.

Fatty Liver Grade 2 dan Gejalanya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fatty liver grade 2 jarang menimbulkan gejala sehingga sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, ada beberapa gejala fatty liver grade 2 yang umum terjadi, di antaranya:

  • Rasa tidak nyaman, nyeri tumpul, atau kembung di perut kanan atas yang lebih sering atau menetap
  • Kelelahan atau mudah lemas, meski tidak beraktivitas berat
  • Nafsu makan menurun atau berat badan bertambah tanpa sebab yang jelas
  • Gangguan pencernaan ringan, seperti sering mual atau perut terasa penuh
  • Peningkatan kadar enzim hati (SGOT, SGPT) yang lebih nyata pada hasil pemeriksaan laboratorium

Fatty Liver Grade 2 dan Penyebabnya

Penyebab utama fatty liver grade 2 biasanya berkaitan dengan gaya hidup dan faktor metabolisme. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fatty liver grade 2:

1. Pola makan tinggi lemak dan rendah serat

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, makanan cepat saji, serta makanan dan minuman manis, dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati. Asupan serat yang minim dari sayur dan buah makin memperparah kondisi ini karena tubuh menjadi kurang mampu mengatur kadar lemak secara alami.

Jika pola makan seperti ini dilakukan secara terus-menerus, lama-kelamaan hati akan kesulitan memproses kelebihan lemak yang masuk ke tubuh. Akibatnya, lemak semakin banyak menumpuk di hati dan meningkatkan risiko terjadinya fatty liver grade 2.

2. Kurangnya aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang rendah membuat tubuh tidak efektif membakar kalori dan lemak yang dikonsumsi setiap hari. Gaya hidup sedentari, seperti duduk terlalu lama di depan komputer atau minimnya olahraga, menjadi faktor utama yang mempercepat penumpukan lemak di hati.

Tanpa olahraga rutin, metabolisme tubuh menjadi lambat. Hal ini menyebabkan lemak lebih mudah tertimbun, bukan hanya di bawah kulit, tapi juga di organ dalam seperti hati, sehingga memperbesar risiko fatty liver grade 2.

3. Kelebihan berat badan

Orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memiliki jumlah lemak tubuh berlebih, terutama di bagian perut. Sebagian dari kelebihan lemak ini bisa terkumpul di hati, sehingga menyebabkan terjadinya fatty liver grade 2.

Risiko penumpukan lemak di hati semakin tinggi jika distribusi lemak cenderung terpusat di perut. Kondisi ini umum dialami oleh orang dengan pola makan tinggi kalori dan aktivitas fisik yang rendah.

4. Diabetes tipe 2 dan resistensi insulin

Diabetes tipe 2 dan resistensi insulin adalah dua kondisi yang kerap dijumpai pada penderita fatty liver. Saat tubuh tidak mampu merespons insulin dengan baik, gula darah pun cenderung tinggi dan hati akan lebih mudah menyimpan lemak.

Tidak hanya itu, resistensi insulin juga turut mengacaukan proses pengolahan gula dan lemak dalam tubuh. Hal ini membuat hati bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga risiko terjadinya fatty liver grade 2 pun meningkat.

5. Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi

Kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida tinggi dalam darah dapat memperparah penumpukan lemak pada hati. Kedua zat ini sering meningkat akibat pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

Jika kadar kolesterol dan trigliserida tidak dikontrol, lemak akan lebih mudah tertimbun di hati. Hal ini berkontribusi besar terhadap perkembangan fatty liver grade 2, terutama pada individu dengan faktor risiko lainnya.

6. Konsumsi alkohol berlebihan

Meski banyak kasus fatty liver disebabkan oleh faktor nonalkoholik, konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat mempercepat kerusakan hati. Alkohol bisa merusak sel hati dan memperburuk penumpukan lemak yang sudah ada.

Pada beberapa orang, konsumsi alkohol dalam jumlah kecil juga bisa memicu penumpukan lemak jika ada faktor risiko lain yang menyertai. Oleh karena itu, membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol sangat dianjurkan untuk mencegah perburukan fatty liver grade 2.

Fatty Liver Grade 2 dan Cara Mengatasinya

Agar fatty liver grade 2 tidak bertambah parah, berikut ini langkah-langkah penting yang perlu dilakukan secara konsisten:

  • Ubah pola makan menjadi lebih sehat, yaitu dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, ikan, dan membatasi makanan tinggi lemak, garam, serta gula.
  • Turunkan berat badan secara bertahap, karena penurunan berat badan sebanyak 5–10% dari berat badan awal dapat memperbaiki kondisi hati.
  • Lakukan olahraga rutin minimal 150 menit per minggu, misalnya jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
  • Kontrol gula darah, kolesterol, dan tekanan darah dengan gaya hidup sehat atau obat-obatan sesuai anjuran dokter.
  • Hindari konsumsi alkohol.
  • Lakukan konsultasi rutin dengan dokter untuk evaluasi, pemeriksaan fungsi hati, serta penanganan jika ada komplikasi atau penyakit penyerta.

Mencegah fatty liver grade 2 berkembang menjadi sirosis sangat bergantung pada komitmen untuk mengubah gaya hidup. Jangan menunggu hingga gejala berat muncul, karena perubahan sejak dini bisa membantu hati pulih dan berfungsi kembali secara normal.

Jika Anda didiagnosis fatty liver grade 2 atau memiliki faktor risiko seperti obesitas, diabetes, atau kebiasaan makan yang kurang sehat, mulailah perubahan kecil setiap hari, pantau berat badan, periksa kesehatan secara berkala, dan diskusikan langkah penanganan dengan dokter.

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami keluhan berat seperti perut membesar, kulit dan mata menguning, mudah memar, atau gejala lain yang tidak membaik. Untuk pertanyaan ringan atau konsultasi awal, Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar penanganan bisa dimulai sedini mungkin sesuai kebutuhan Anda.