Fexoven OD adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti bersin, hidung gatal, mata berair, dan tenggorokan gatal. Obat berbahan aktif fexofenadine ini juga bisa mengurangi reaksi alergi pada kulit, seperti ruam dan biduran. 

Fexofenadine dalam Fexoven OD merupakan antihistamin generasi kedua sehingga tidak menyebabkan kantuk separah antihistamin generasi pertama. Fexoven OD mampu menghambat produksi histamin, yaitu senyawa yang dilepaskan tubuh saat terjadi reaksi alergi atau mengalami peradangan.

Fexoven OD

Fexofenadine yang terdapat dalam Fexoven OD dapat bekerja sebagai antiradang, yang berguna untuk mengurangi gejala alergi. Obat ini bisa diresepkan pada pasien dengan eksim, konjungtivitis, rhinitis alergi, maupun reaksi alergi dari makanan, serangga, debu, atau suhu.

Apa Itu Fexoven OD

Bahan aktif 120 mg fexofenadine hydrochloride
Golongan Obat resep
Kategori Antihistamin 
Manfaat Mengatasi gejala alergi
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia >12 tahun
Fexoven OD untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Fexoven OD hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Fexoven OD untuk ibu menyusui Diskusikan dengan dokter mengenai alternatif obat yang lebih aman digunakan selama menyusui.
Bentuk obat Kaplet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Fexoven OD

Penggunaan Fexoven OD harus mengikuti saran atau resep dari dokter. Perhatikanlah hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Fexoven OD tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap fexofenadine.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan ginjal atau penyakit hati sebelum menggunakan Fexoven OD. Obat ini tidak boleh digunakan oleh individu dengan kondisi tersebut.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita epilepsi, kejang, atau penyakit jantung.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk produk herbal atau suplemen. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Bicarakan dengan dokter bahwa Anda sedang atau baru-baru ini mengonsumsi Fexoven OD apabila direncanakan menjalani tes alergi. Fexofenadine dalam obat ini dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Fexoven OD. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Fexoven OD.

Dosis dan Aturan Pakai Fexoven OD

Dosis dan aturan pakai Fexoven OD akan ditentukan oleh dokter. Secara umum, berikut ini adalah dosis Fexoven OD sesuai kondisi yang diobati:

Kondisi: Rhinitis alergi

  • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 120 mg, 1 kali sehari. Dosis alternatif 60 mg 2 kali sehari atau 180 mg 1 kali sehari.

Kondisi: Biduran jangka panjang (kronis)

  • Dewasa: 180 mg 1 kali sehari.
  • Anak usia ≥12 tahun: 60 mg 2 kali sehari atau 180 mg 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Fexoven OD dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Fexoven OD. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Fexoven OD berikut ini:

  • Konsumsilah Fexoven OD saat perut kosong. Telan tablet dengan bantuan air putih.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Fexoven OD, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Bila perlu menggunakan antasida, minumlah obat tersebut 2 jam sebelum atau setelah menggunakan Fexoven OD. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas obat.
  • Beristirahatlah dan minum air putih lebih banyak bila muncul sakit kepala.
  • Jika muncul keluhan mulut kering, atasi dengan mengunyah permen karet atau mengisap permen bebas gula.
  • Berbaringlah dan usahakan bangun secara perlahan jika mengalami pusing. Hindari konsumsi kopi, rokok, dan minuman beralkohol selama terapi dengan Fexoven OD.
  • Jangan menggunakan Fexoven OD dalam jangka panjang tanpa arahan dari dokter. Periksakan diri ke dokter jika keluhan tidak membaik lebih dari 7 hari.
  • Simpan Fexoven OD di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fexoven OD dengan Obat Lain

Fexofenadine dalam Fexoven OD dapat menimbulkan efek interaksi bila dikonsumsi bersama obat-obatan lain. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping kantuk bila dikonsumsi bersama antikejang, relaksan otot, obat tidur, atau antiansietas 
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Fexoven OD bila dikonsumsi bersama erythromycin, ketoconazole, amiodarone, atau ibuprofen 
  • Penurunan efektivitas Fexoven OD bila dikonsumsi bersama atau dalam waktu dekat dengan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium hidroksida
  • Penurunan efektivitas betahistin bila digunakan bersama Fexoven OD

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Fexoven OD bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Selain dengan obat, fexofenadine di dalam Fexoven OD juga dapat berinteraksi dengan makanan tertentu. Jangan mengonsumsi Fexoven OD bersama makanan tinggi lemak dan jus buah apel, jeruk, atau grapefruit. Hal ini dapat mengurangi efektivitas Fexoven OD.

Efek Samping dan Bahaya Fexoven OD 

Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Fexoven OD antara lain:

  • Sakit kepala
  • Kantuk 
  • Mual muntah
  • Mulut kering
  • Pusing

Konsultasikan ke dokter melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Dokter dapat memberikan saran dan obat untuk menangani efek samping yang timbul.

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Kulit kebiruan dan pucat
  • Kulit gatal, bengkak, disertai lepuhan
  • Tanda infeksi telinga, seperti nyeri, demam, gangguan pendengaran, dan keluar cairan dari telinga